DMI DAN MASJID PERGERAKAN
Oleh: Duski Samad
Ketua Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PW DMI) Sumatera Barat
Menyongsong Musyawarah Wilatah Dewan Masjid Indonesia ( Muswil DMI) Provinsi Sumatera Barat yang akan berlangsung Sabtu, 14 Desember 2024 di Istana Gubernuran Sumatera Barat, maka beralasan sekali disegarkan ingatan publik tentang eksistensi, fungsi, peran dan manfaat yang dapat diberikannya.
Dewan Masjid Indonesia (DMI) adalah organisasi yang bertujuan untuk mengelola, memajukan, dan memakmurkan masjid di seluruh Indonesia. DMI didirikan pada tanggal 22 Juni 1972 di Jakarta. Organisasi ini berfokus pada peran masjid sebagai pusat peribadatan, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat, serta sebagai sarana persatuan umat Islam.
Dewan Masjid Indonesia sejak 10 tahun terakhir dan akan diminta Pimpinan Wilayah DMI se Indonesia untuk priode 2024 sampai 2029 dipimpin oleh tokoh nasional H.Muhammad Yusuf Kalla populer dengan pannggilan Pak JK.
Tugas utama DMI meliputi:
1. Pembinaan Manajemen Masjid: Membantu meningkatkan kualitas pengelolaan masjid, termasuk administrasi, keuangan, dan pengelolaan fasilitas.
2. Pemberdayaan Masyarakat: Mendorong masjid untuk aktif dalam kegiatan sosial, ekonomi, dan pendidikan.
3. Peningkatan Kualitas Imam dan Khatib: Menyediakan pelatihan bagi imam dan khatib agar mampu memimpin umat dengan baik.
4. Pengembangan Teknologi Masjid: Mendorong penggunaan teknologi untuk mendukung aktivitas masjid, seperti sistem informasi manajemen masjid.
5. Kerjasama dan Jaringan: Menjalin hubungan dengan lembaga nasional maupun internasional yang terkait dengan masjid.
DMI juga sering terlibat dalam program-program sosial, seperti penggalangan dana untuk bantuan bencana, penyediaan fasilitas kesehatan, dan pendidikan berbasis masjid. Ketua umum DMI saat ini adalah Jusuf Kalla.
MASJID PERGERAKAN
Masjid pergerakan maksudnya adalah mendorong masjid menjadi pusat aktivitas keumatan dan kemaslahatan jamaah.
Jumlah masjid, mushalla, surau, langgar dan sejenisnya terus berkembang data Kementerian Agama sudah lebih 800 ribu dan bila dihitung yang ada diterminal, SPBU dan tempat layanan umum, jumlahnya lebih 1.000.000 buah. Jumlah dan potensi luar biasa besarnya.
Di era kepemimpinan Pak JK kiprah Dewan Masjid Indonesia (DMI) nyata dan dalam kesehariannya memiliki peran strategis dan terus menyuarakan masjid pusat pergerakan dalam memperkuat peran masjid sebagai pusat kehidupan umat Islam di Indonesia. Berikut beberapa kiprah utama DMI:
1. Peningkatan Manajemen Masjid
Program Standarisasi dan Digitalisasi Masjid: DMI mendorong masjid di seluruh Indonesia untuk mengadopsi teknologi, seperti aplikasi manajemen masjid dan sistem informasi berbasis digital.
Pelatihan Pengelola Masjid: DMI melatih takmir masjid agar mampu mengelola masjid secara profesional dan berdaya guna.
2. Pemberdayaan Ekonomi Umat
Masjid sebagai Sentra Ekonomi: DMI menginisiasi berbagai program ekonomi berbasis masjid, seperti koperasi masjid, pelatihan kewirausahaan, dan bazar amal.
Pendanaan Mikro: Membantu pengembangan usaha kecil melalui dana sosial masjid seperti zakat, infak, dan sedekah.
3. Sosial dan Pendidikan
Pendidikan Islam Berbasis Masjid: Menghidupkan kembali fungsi masjid sebagai tempat pendidikan agama, melalui program madrasah diniyah dan pembinaan generasi muda.
Kegiatan Sosial: Melibatkan masjid dalam kegiatan bantuan bencana, layanan kesehatan gratis, dan distribusi makanan untuk dhuafa.
4. Konsolidasi Umat Islam
Forum Pemersatu Umat: Menggunakan masjid sebagai sarana untuk mempererat ukhuwah Islamiyah dan menghindari konflik antar umat Islam.
Dakwah yang Mencerahkan: DMI mendorong khatib dan imam masjid untuk menyampaikan pesan dakwah yang moderat dan menghindari ekstremisme.
5. Peran dalam Krisis Nasional
Bantuan Bencana: DMI aktif menggerakkan bantuan untuk korban bencana alam melalui masjid sebagai pusat distribusi logistik.
Pandemi COVID-19: DMI memainkan peran penting dalam mengedukasi masyarakat tentang protokol kesehatan, termasuk pelaksanaan ibadah sesuai aturan.
6. Internasionalisasi Peran Masjid
Hubungan dengan Dunia Islam: DMI sering menjalin kerjasama dengan organisasi masjid di negara-negara lain untuk berbagi pengalaman dan inovasi.
PRESTASI DMI
DMI telah dengan jelas berhasil memobilisasi masjid sebagai pusat pembangunan masyarakat, dengan fokus pada harmoni dan keberlanjutan. Walau tantangan masih ada banyak masjid, terutama di daerah terpencil, yang memerlukan pembinaan dalam pengelolaan dan infrastruktur.
Tidak berlebihan bila dikatan bahws kiprah DMI menjadi signifikan dalam menjawab tantangan umat Islam di era modern, dengan menjadikan masjid lebih dari sekadar tempat ibadah, tetapi juga pusat pemberdayaan masyarakat.
PERAN DMI SUMATERA BARAT
PW DMI Sumatera Barat sejak awal berkerjasama dengan Pemerintah Daerah, organisasi sosial keagamaan dan tentu yang menjadi stakeholder utama DMI adalah pengurus Masjid, Mushallah, dan Surau pada Kabupaten Kota.
Peran serta DMI dalam mendorong program unggulan PP DMI Masjid Makmur dan Masjid Memakmurkan telah menghadirkan beberapa masjid yang nyata-nyata berkinstribusi bagi kebaikan masyarakat.
Pada semua Kabupaten Kota sudah dibangun masjid pewakaf dari perantau atau muhsinin dari Timur Tengah, hebatnya berjalan efektif manajemennya dan dirasakan manfaatnya oleh umat. Ada Masjid ramah wisata Al Hakim Padang, ada Masjid ramah musafir Nurul Huda di Padang Panjang, ada masjid ramah mahasiswa justru di kampus swasta Baitturahmah, Masjid Rahmatan lil alamin, belum lagi di kampus lain serta pasar pusat perbelanjaan yang semangkin baik dan banyak aktivitas.
Patut disampaikan bahwa Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Sumatera Barat memiliki peran penting dalam mengelola dan memajukan masjid dengan menyesuaikan dengan budaya lokal yang kental dengan nilai-nilai adat “Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah”. Berikut adalah kiprah utama DMI Sumatera Barat:
1. Pembinaan Masjid sebagai Pusat Kehidupan Masyarakat.
Revitalisasi Masjid: Meningkatkan fungsi masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan ekonomi masyarakat.
Pemberdayaan Remaja Masjid: Mengembangkan potensi remaja melalui program keagamaan, pelatihan, dan kegiatan produktif di masjid.
2. Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Masjid
Program Kemandirian Ekonomi: Menggalakkan masjid di Sumatera Barat untuk menjalankan usaha produktif, seperti koperasi masjid atau pembinaan UMKM berbasis jamaah.
Dalam pelantikan PW DMI tsnggal 5 Desember 2019 dihadapan Ketum Pak JK ditanda tangani kerjasama dengan Bank Nagari Syariah. Alhamdulillah saat ini sudah mendekati angka 90 persen rekening Masjid sudah di Bank Nagari Syariah atau Bank Syariah Indonesia (BSI).
Optimalisasi Dana Sosial dalam bentul pengengelolaan zakat, infak, dan sedekah untuk membantu masyarakat kurang mampu, termasuk mendukung program pendidikan anak-anak dhuafa, PW DMI Sumatera Barat sebatas memberikan dukungan kepada Baznas Provinsi, Kabupaten dan Kota.
3. Pendidikan dan Dakwah
Madrasah Masjid, TKA dan gerakan menghidupkan kembali tradisi belajar agama di masjid melalui program pendidikan agama informal, seperti TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an), majelis taklim di bawah kordinasi Badan Kordinasi Majlis Taklim Masjid berjalan baik.
Dorongsn untuk khatib, dai dan jurilu dakwah yang berbasis kearifan lokal dilakukan dengan nengusung pendekatan dakwah yang sesuai dengan nilai-nilai adat Minangkabau, untuk menjaga harmoni antara adat dan syariat.
4. Pengembangan SDM Masjid
Pelatihan Imam dan Khatib: Melatih imam dan khatib masjid agar mampu menyampaikan ceramah yang moderat, relevan, dan sesuai dengan kondisi masyarakat.
Manajemen Masjid: Membekali pengurus masjid dengan keterampilan dalam administrasi, keuangan, dan pengelolaan fasilitas.
5. Peran Sosial dan Kemanusiaan
Bantuan untuk Korban Bencana: DMI Sumatera Barat aktif membantu masyarakat yang terdampak bencana, seperti gempa dan banjir, dengan menjadikan masjid sebagai pusat distribusi bantuan. Kesehatan Gratis: Mengadakan layanan kesehatan di masjid untuk masyarakat yang membutuhkan.
6. Kolaborasi dengan Pemerintah dan Lembaga Lain
DMI Sumatera Barat bekerja sama dengan pemerintah daerah, lembaga zakat, dan organisasi masyarakat lainnya untuk mengoptimalkan peran masjid dalam pembangunan daerah.
7. Program Khusus Berbasis Budaya Minangkabau
Masjid sebagai Tempat Musyawarah: Menghidupkan tradisi musyawarah di masjid dalam menyelesaikan persoalan masyarakat. Masjid dan Surau Tradisional: Memperhatikan revitalisasi surau sebagai bagian dari identitas budaya Minangkabau.
Tantangan banyak masjid di daerah pedalaman yang masih memerlukan dukungan, baik dari segi infrastruktur maupun pengelolaan. Harapan dengan peran DMI, masjid di Sumatera Barat diharapkan mampu menjadi motor penggerak pembangunan masyarakat yang lebih maju, religius, dan berbudaya.
Kiprah ini sejalan dengan visi DMI nasional, namun tetap memperhatikan kearifan lokal Minangkabau yang menjunjung tinggi harmoni antara adat dan Islam.
Penutup kalam ingin ditegaskan bahwa DMI dan Masjid adalah entitas yang diharapkan menjadi pusat pergerakan umat dan bangsa. Selamat Musyawarah Dewan Masjid Indonesia (Muswil) Ke X, semoga melahirkan pimpinan yang terus mengakselerasi Masjid Pergerakan. Amin. DS. 08122024