FENOMENA MENURUNNYA KEBIASAAN MENGAJI DI KALANGAN PELAJAR SMP DAN SMA DI ERA MODERN
Risti Nurhamidah
Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Falah
Mengaji merupakan sebuah proses belajar mengenai seputar agama islam, baik mengenai al-qur’an (bacaan, tajwid dan makhorijul huruf), fikih (bacaan sholat, tata cara sholat, bacaan berwudhu), aqidah (sifat wajib, mustahil, jaiz bagi allah dan rosul) maupun tasawuf. Pembiasaan mengaji ini sudah dilakukan dari zaman dahulu. Namun, pada zaman yang sudah modern pembiasaan ini malah menurun khususnya pada remaja di kalangan pelajar SMP dan SMA, yang mana seharusnya mereka menyadari bahwa Pendidikan agama islam itu sangat penting bagi pembentukan karakter dan pada kehidupannya. Pada perubahan zaman yang semakin modern, pelajar yang masih melakukan pembiasaan tersebut hanya beberapa. Faktor teknologi pun memberikan dampak dalam penurunan pembiasaan ini. selain itu, mereka merasa malu ketika mereka mengaji pada usia pelajar SMP dan SMA apabila mereka belum bisa membaca al-qur’an, yang mana seharusnya mereka termotivasi untuk bisa dalam membaca al-qur’an. Artikel ini akan membahas bagaimana pentingnya pembiasaan mengaji pada kalangan pelajar SMP dan SMA di era Modern.
Pentingnya pembiasaan mengaji pada kalangan remaja SMP dan SMA pada era modern
Era modern ini sudah sangat maju dalam segala hal, salah satunya teknologi yang sangat berkembang pesat. Diantara kemajuan tersebut adanya media sosial, media sosial sudah beragam seperti Instragram, WhatsApp, Tiktok dan lain sebagainya. Pada media sosial ini kita akan mendapatkan berbagai pengetahuan dan informasi yang sedang trend baik dari segi apapun salah satunya Pendidikan islam.
Pembiasaan mengaji dapat menjadi wadah bagi remaja untuk melatih kemampuan memilah dan memilih informasi yang benar. Di era modern saat ini, maraknya informasi hoaks menjadi tantangan besar, terutama bagi mereka yang belum terbiasa melakukan verifikasi terhadap informasi yang diterima. Jika tidak mampu menyaring informasi dengan baik, remaja dapat terdampak secara negatif. Selain itu, kemajuan teknologi, seperti penggunaan gadget yang berlebihan, sering kali membuat banyak individu, khususnya remaja, kecanduan hingga melupakan kebiasaan mengaji. Padahal, mengaji memiliki peran penting dalam kehidupan, tidak hanya sebagai bentuk ibadah tetapi juga sebagai sarana pembentukan karakter dan peningkatan literasi. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk membangun kembali kesadaran akan pentingnya mengaji di tengah kemajuan teknologi agar remaja tetap memiliki pegangan yang kuat dalam menghadapi arus informasi yang beragam.
Apabila remaja SMP dan SMA melupakan kebiasaan mengaji untuk mendapatkan informasi mengenai seputar Pendidikan islam, maka akan berdampak pada kehidupannya. Karena, pada pembisaan mengaji ini banyak memberikan wawasan mengenai bagaimana tata cara sholat, tata cara berwudhu dan masih banyak pengetahuan seputar agama islam yang selalu dilakukan pada kehidupan sehari-hari. Remaja yang berhenti mengaji karena malu tidak bisa membaca al-qur’an bagaimana dengan nanti kedepannya apabila sudah menjadi seorang ibu bagi Wanita, karena seorang ibu merupakan “madrasatul ula” yaitu madrasah pertama bagi anaknya kelak, sehingga apabila ibunya tidak bisa membaca al-qur’an bagaimana ia akan mengajarkan anaknya pada masa yang akan datang. Tidak hanya seorang Wanita tetapi seorang laki-laki pun harus bisa membaca al-qur’an karena seorang laki-laki nanti akan menjadi kepala madrasah bagi istri dan anaknya kelak. Remaja saat ini kelak akan menjadi orang tua dan akan mendidik generasi bangsa, apabila pada saat remaja tidak dibekali oleh pengetahuan agama bagaimana nantinya ia akan mendidik generasi yang lebih baik dari sebelumnya. Karena seorang orang tua akan menjadi contoh bagi anaknya. Mengaji bukan hanya sekedar menambah ilmu pengetahuan saja, tapi dengan pembiasaan mengaji ini bisa mendekatkan diri kepada allah SWT, dapat memperbaiki akhlak dan sebagai bekal untuk melanjutkan kehidupannya di masa yang akan datang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat pembiasaan mengaji pada kalangan Remaja di era modern
Zaman dahulu dari mulai anak-anak samapai remaja mengkuti pembiasaan mengaji ini. Mereka ramai mendatangi tempat pengajian untuk mendapatkan Pendidikan agama islam. Namun, semakin berkembangnya zaman malah semakin menurun. Faktor yang sangat mempengaruhi karena adanya perubahan zaman. Semakin berkembang teknologi yang ada, semakin merubah pola pikir mereka khusunya pada Sebagian kalangan pelajar SMP dan SMA dalam mendapat pengatahuan agama. Remaja zaman sekarang malah terlalu Fokus dalam mengikuti Tren- tren yang sedang hits, tidak memikirkan bahwa dengan mengikuti tren yang tidak bermanfaat tidak akan menambah wawasan kita dalam hal Pendidikan islam. Mereka sibuk dengan bagaimana gaya fashion dan pergaulan agar bisa terlihat bahwa mereka mengikuti tren yang sedang hits saat ini. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat para Remaja SMP dan SMA tidak hanya faktor perubahan zaman. Namun, faktor lingkungan dan faktor keluarga pun bisa menjadi pemicu seperti orang tua yang tidak terlalu memperhatikan Pendidikan agama islam anak, salah memilih teman dalam pergaulan.
Ketika orang tua acuh pada anaknya dalam hal Pendidikan agama islam, tidak mengaji anaknya tentang agama seperti al-quran, sholat dan lainnya. Maka anak pun akan acuh dengan agama. Karena orang tua merupakan panutan bagi anak-anaknya. Dan faktor lingkungan seperti salah pergaulan dalam berteman itu sangat berpengaruh pada pola pikir dan karakter. Biasanya apabila berteman dengan yang suka mengikuti pembiasaan mengaji maka akan terdorong untuk mengikuti pembiasan mengaji dan sebaliknya.
Selain itu ada juga faktor malu karena belum bisa membaca al-qur’an menjadi pemicu dalam menurunnya pembiasaan mengaji ini. Karena tidak sedikit remaja SMP dan SMA yangbelum bisa membaca al-qur’andan pada usia mereka memiliki sifat malu apabila mereka belum bisa membaca al-qur’an dibandingkan dengan usia sebayanya dan anak yang di bawah usianya. Maka dari itu mereka lebih memilih untuk berhenti untuk mengikuti pembiasaan mengaji ini. Yang seharusnya mereka lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya dan bukan malah menjadi sutu hambatan.
Faktor selanjutnya yaitu kurang bisanya dalam memanage waktu dengan sekolah, karena cenderung pada tingkat SMP dan SMA sekarang waktu belajar disekolah sampai sore. Dengan alasan cape dan banyak tugas yang ada mereka memilih untuk tidak melaksanakan pembiasaan mengaji ini. Yang seharusnya Pendidikan umum dan Pendidikan islam sama pentingnya untuk dipelajari. Meskipun pasti ada pelajaran agama islam yang dipelajari tetapi tidak sedalam yang diajarkan pada pembiasaan mengaji ini. Itulah beberapa faktor yang menyebabkan penurunan pembiasaan mengaji pada kalangan pelajar SMP dan SMA.
Kesimpulan
Pembiasaan mengaji sangat penting bagi remaja karena tidak hanya menambah wawasan mengenai Pendidikan Agama Islam. Tetapi, juga membentuk akhlak yang baik, mendekatkan diri pada allah SWT dan menjadi bekal bagi kehidupan di masa depan, karena mereka akan menjadi orang tua yang akan mendidik generasi bangsa. Menurunnya pembiasaan mengaji khususnya karena beberapa faktor diantaranya perubahan zaman, teknologi seperti media sosial yang mengalihkan fokus pada remaja, yang sekarang hanya sibuk mengikuti tren-tren yang ada, faktor lingkungan dan keluarga, faktor malu karena belum bisa membaca al-qur’an dan faktor kurang bisanya memanage waktu antara Pendidikan umum dan pembiasaan mengaji ini. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran akan pentingnya pembiasaan mengaji ini. Selain itu, peran orang tua, bijak dalam menggunakan teknologi seperti sosial media, lingkungan yang baik dapat membangkitkan semangat untuk melakukan pembiasaan mengaji. Pembiasaan mengaji ini bukan sekedar tradisi zaman dahulu, tetapi bagian penting yang tak boleh sampai terlupakan di era modern.