IBADAH PUASA MEMBENTUK PRIBADI DISIPLIN Oleh: Dr. Rus Yandi, SHI, MH

Artikel Tokoh196 Views

IBADAH PUASA MEMBENTUK PRIBADI DISIPLIN

Oleh: Dr. Rus Yandi, SHI, MH

 

Dasar ayatnya, QS. Al-Asr: 1-3: “Demi waktu, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan orang-orang yang nasihat menasihati dengan kebenaran, dan orang-orang yang nasihat menasihati dengan kesabaran.”

Kata disiplin diambil dari bahasa Latin, yaitu “disciplina” yang berarti “Pelatihan”, “Pengajaran”, atau “kedisiplinan”. Kata ini kemudian diadopsi ke bahasa Inggris yaitu “discipline” dan akhirnya dipinjam ke dalam bahasa Indonesia sebagai “Disiplin”. Dalam bahasa Latin, “disciplina” berasal dari kata “discere” yang berarti “belajar” atau “menerima pengajaran”. Jadi, kata “disiplin” secara harfiah berarti “proses belajar” atau “proses menerima pengajaran” untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam konteks modern, kata “disiplin” memiliki makna yang lebih luas, yaitu kemampuan untuk mengendalikan diri, melakukan apa yang benar, dan mengatasi godaan untuk mencapai tujuan tertentu. Disisi lain, disiplin dalam bahasa Arab, dapat dipahami sebagai kemampuan untuk mengendalikan diri dan melakukan apa yang benar dengan cara yang baik. Sejalan dengan ibadah puasa ramadan, dapat dipahami sebagai bulan pengendalian diri dari hal-hal yang tidak sejalan dengan perintah allah dan rasulnya. Puasa tidak hanya dimaknai menahan lapar haus dan lapar saja. Akan tetapi puasa merupakan bulan yang penuh dengan pendidikan dan aturan-aturan yang dilaksanakan yang setiap muslim beriman yang bertujuan agar menjadi pribadi yang disiplin.

Puasa memiliki hubungan yang sangat erat dengan kedisiplinan, di antaranya adalah pertama, mengendalikan nafsu, yang merusak manusia dikarenakan sahwat atau nafsunya, maka Puasa dapat mengendalikan dirinya. Cara mengendalikan lapar dan dahaga, yang dapat berorientasi pemeningkatkan kedisiplinan dalam menghadapi godaan. Selanjutnya, Puasa membantu mengendalikan emosi, seperti marah dan kesal, maka melalaui puasa ini dapat mensiplinkannya dari menghindari hal-hal yang salah. Kedua, Meningkatkan Kesabaran, Puasa membantu meningkatkan kesabaran dalam menghadapi kesulitan hidup, sebab banyak masalah yang dihadapi dalam hidup yang membutuhkan modal kesabaran. Selanjutnya, ketiga, keterampilan mengatur waktu, Puasa membantu meningkatkan keterampilan mengatur waktu, seperti mengatur waktu, sebab waktu adalah nikmat yang sangat berharga, tidak disia-siakan percuma. Kemudian, meningkatkan keterampilan mengatur prioritas: puasa juga membantu meningkatkan keterampilan mengatur prioritas, seperti memprioritaskan ibadah dan kegiatan lainnya, yang dapat membantu meningkatkan kedisiplinan.

Ibadah ramadhan merupakan momentum untuk mendisiplinkan diri agar menjadi hamba yang sukses di dunia dan diakhirat. displinkan merupakan modal utama dalam mencapai kesuksesan di dunia dan di akhirat. Oleh sebab itu, bulan puasa ini saatnya kita raih rahmatnya, kasih sayang allah, dan ampunannya.

 

 

 

Leave a Reply