Pilihan nama portal dengan indonesiamadani.com adalah cita-cita besar ikut bersama-sama elemen bangsa dalam mempercepat tercapainya cita-cita ideal hadirnya masyarakat madani yang sejak lima dasawarsa belakang sudah digaungkan di Indonesia. Kata madani berasal dari bahasa Arab yang berarti beradab. Dalam bahasa Inggris disebut dengan civilized atau civil society yang bermakna masyarakat sipil. Masyarakat sipil sendiri adalah masyarakat yang berada dalam sebuah ruang lingkup sistem sosial yang mampu berdemokrasi.
Indonesia Madani langkah awalnya untuk mewujudkannya adalah menguatkan masyarakat madani. Masyarakat Madani pertama kali disebut oleh Perdana Menteri dari negeri Jiran Malaysia yakni Anwar Ibrahim. Ia mengartikan masyakarat madani sebagai sebuah sistem sosial yang subur dengan berlandaskan pada prinsip moral yang mampu untuk menjamin keseimbangan di antara kestabilan masyarakat dan kebebasan individu.
Menurut Syamsudin Haris, Masyarakat madani adalah sebuah lingkup sosial yang lepas dari pengaruh negara dan tersusun dari sebuah struktur yang paling akrab, seperti keluarga, organisasi sosial, dan sebagainya. Masyarakat madani merupakan sebuah proses pembentukan peradaban yang merujuk pada nilai-nilai kebijakan bersama berlandaskan suatu pedoman hidup untuk menciptakan integrasi sosial dan persatuan. Menurut Ernest Gellner Masyarakat sipil atau civil society adalah suatu masyarakat yang terdiri atas institusi non-pemerintah otonom, kuat dalam mengimbangi suatu negara.
Terma Madani memiliki dasar yang kuat, dalam Al-Qur’an, sunnah, dan sejarah peradaban Islam. Istilah madani sendiri sering dikaitkan dengan kata Madinah (kota atau peradaban), yang merujuk pada peradaban yang maju, beradab, dan harmonis sesuai dengan nilai-nilai Islam. Dalam Al-Qur’an landasan konsep masyarakat madani pondasinya adalah keadilan dan kesetaraan, “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan…” (QS. An-Nahl: 90). Madani juga didasarkan pada kerjasama dalam kebaikan, “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa...” (QS. Al-Ma’idah: 2)
Masyarakat madani mengutamakan kolaborasi untuk menciptakan kebaikan bersama dalam keberagaman, “Wahai manusia! Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal…” (QS. Al-Hujurat: 13) ayat ini menegaskan pentingnya saling menghormati di tengah keberagaman.
Dalam Sunnah Nabi Muhammad SAW, Rasulullah SAW memberikan contoh konkret dalam membangun masyarakat madani, khususnya saat membangun Kota Madinah. Landasan utama adalah Piagam Madinah yang merupakan dokumen pertama di dunia yang mengatur hubungan antara berbagai kelompok masyarakat dengan prinsip keadilan, toleransi, dan perlindungan hak. Piagam ini mengakui keberagaman dan menegakkan persatuan di antara umat Muslim, Yahudi, dan kaum lainnya.
Madani dalam sunnah berisikan keadilan sosial. Nabi Muhammad SAW mencontohkan pengelolaan masyarakat yang adil, seperti membebaskan budak, melindungi kaum lemah, dan mendistribusikan kekayaan secara merata. Madani mengutamakan musyawarah. Nabi selalu melibatkan para sahabat dalam mengambil keputusan penting, sesuai dengan prinsip syura (musyawarah) dalam QS. Asy-Syura: 38.
Akar madani jelas pada Sejarah Peradaban Islam. Peradaban Madinah: Kota Madinah di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad SAW menjadi model masyarakat madani, yang menjunjung tinggi nilai keadilan, toleransi, dan keberagaman. Khilafah Rasyidah: Masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin menjadi teladan dalam menerapkan prinsip madani, seperti pemerintahan yang transparan, hukum yang adil, dan perhatian terhadap kesejahteraan rakyat.
Kemajuan ilmu pengetahuan: Islam pada masa Abbasiyah menunjukkan bagaimana masyarakat madani mengintegrasikan spiritualitas, ilmu pengetahuan, dan teknologi untuk kemajuan bersama.
Prinsip-Prinsip Islam dalam Konsep Madani, Tawhid (Ketuhanan): Semua aktivitas kehidupan harus berlandaskan pada keimanan kepada Allah SWT. Adl (Keadilan): Islam menekankan pentingnya keadilan sebagai pilar kehidupan bermasyarakat. Ikhtilaf (Keberagaman): Islam mengakui keberagaman dan mendorong penghormatan terhadap perbedaan. Ukhuwah (Persaudaraan): Baik ukhuwah Islamiyah (sesama Muslim), ukhuwah wathaniyah (sesama warga negara), maupun ukhuwah insaniyah (sesama manusia).
Konsep madani dalam Islam berakar pada ajaran Al-Qur’an dan sunnah, dengan penekanan pada keadilan, toleransi, keberagaman, dan kerja sama. Implementasi nilai-nilai ini terlihat jelas dalam sejarah pembangunan masyarakat Islam, terutama di Madinah, yang menjadi model bagi masyarakat yang harmonis dan maju.
STRATEGI MENCAPAI INDONESIA MADANI
Indonesia Madani adalah sebuah konsep yang menggambarkan visi tentang Indonesia sebagai masyarakat yang maju, beradab, dan sejahtera, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, demokrasi, toleransi, dan moralitas. Kata “madani” berasal dari istilah Arab madaniyyah yang berarti peradaban atau masyarakat yang berbudaya dan beradab.
Indonesia Madani mencerminkan cita-cita masyarakat yang berbasis pada:
- Nilai agama dan moral dengan menjadikan ajaran agama sebagai landasan etika dan perilaku sosial tanpa diskriminasi.
- Menegakkan keadilan: Baik dalam bidang hukum, ekonomi, maupun sosial, untuk memastikan semua warga negara diperlakukan secara setara.
- Menghormati keberagaman: Menjunjung tinggi toleransi terhadap perbedaan suku, agama, budaya, dan bahasa di Indonesia.
- Mendukung demokrasi: Memastikan hak-hak rakyat dihormati, termasuk kebebasan berpendapat dan partisipasi politik.
- Berorientasi pada kesejahteraan: Mewujudkan kehidupan yang seimbang antara pembangunan material dan spiritual.
Mewujudkan Indonesia Madani membutuhkan strategi yang komprehensif, mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat, beberapa strategi utama:
- Penguatan Nilai-Nilai Moral dan Agama. Pendidikan karakter: Mengintegrasikan nilai-nilai moral dan agama dalam pendidikan formal maupun non-formal. Promosi toleransi: Mendorong dialog antaragama dan budaya untuk memperkuat keharmonisan sosial. Teladan pemimpin: Pemimpin menjadi panutan dalam mengamalkan nilai-nilai moral dan etika.
- Penegakan Hukum dan Keadilan. Reformasi hukum: Memastikan penegakan hukum yang adil dan transparan tanpa diskriminasi. Pemberantasan korupsi: Menguatkan institusi antikorupsi untuk menciptakan pemerintahan yang bersih. Perlindungan hak asasi manusia: Menjamin hak setiap individu tanpa memandang latar belakang.
- Peningkatan Kesejahteraan Sosial. Pengentasan kemiskinan: Melalui program pembangunan ekonomi berbasis pemberdayaan masyarakat. Pendidikan dan kesehatan universal: Memastikan akses yang setara bagi seluruh rakyat Indonesia. Pembangunan berkelanjutan: Mengutamakan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
- Penguatan Demokrasi. Partisipasi masyarakat: Memberikan ruang bagi masyarakat untuk berkontribusi dalam pengambilan keputusan. Pemilu yang bebas dan adil: Memastikan setiap pemilu berjalan dengan transparan dan jujur. Kebebasan berekspresi: Menjamin kebebasan pers dan kebebasan berpendapat.
- Peningkatan Kesadaran dan Pendidikan Multikultural. Sosialisasi keberagaman: Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menghargai perbedaan. Revitalisasi budaya lokal: Mempertahankan kearifan lokal sebagai fondasi identitas nasional. Peran media: Menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan toleransi dan persatuan.
- Kolaborasi Antara Pemerintah, Masyarakat, dan Swasta. Kemitraan strategis: Mendorong kolaborasi lintas sektor dalam berbagai program pembangunan. Penguatan organisasi masyarakat: Memberdayakan komunitas lokal untuk berperan aktif dalam pembangunan. Peran sektor swasta: Mendorong tanggung jawab sosial perusahaan dalam mendukung pembangunan masyarakat.
- Peningkatan Kesadaran Lingkungan. Pendidikan lingkungan: Menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sejak dini. Kebijakan ramah lingkungan: Menerapkan regulasi yang mendukung pelestarian sumber daya alam.
Strategi-strategi di atas perlu dijalankan secara konsisten dengan komitmen yang kuat dari semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Kesuksesan Indonesia Madani akan sangat bergantung pada sinergi dan keberlanjutan upaya tersebut.
Akhirnya patut ditegaskan bahwa Indonesia Madani adalah harapan, cita-cita ideal, untuk mencapai tujuan proklamasi kemerdekaan, sesuai visi besar menuju Indonesia emas 2045, satu abad Indonesia. Kualitas bangsa adalah peradabannya. DS.06122024.