KBIH Al Hima Gelar Manasik Kesehatan, Hadirkan BKK Kelas I Padang untuk Bekali Jamaah Haji 2026

 

Padang – Sebagai bentuk komitmen dalam membina calon jemaah haji agar siap lahir dan batin, KBIH Al Hima Kabupaten Solok menggelar kegiatan Manasik Kesehatan bagi jemaah calon haji tahun 2026. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat (10/10/2025) di Studio Mini UPT Asrama Haji Embarkasi Padang, dengan menghadirkan narasumber dari Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas I Padang, yaitu dr. Resnita yang mewakili Kepala BKK Kelas I Padang.

Kegiatan bertajuk “Manasik Kesehatan Jemaah Haji dan Istithaah Haji” ini menjadi bagian penting dalam rangkaian pembinaan yang diselenggarakan KBIH Al Hima. Tidak hanya fokus pada aspek ibadah, namun juga pada kesiapan fisik dan kesehatan jemaah agar mampu menjalankan seluruh rangkaian haji dengan aman, nyaman, dan mandiri.

Pimpinan KBIH Al Hima, Hj. Elfitra Yenti, S.E., M.M., dalam sambutannya menegaskan bahwa pembinaan kesehatan merupakan pilar utama dalam keberangkatan jemaah haji. Menurutnya, kegiatan ini adalah wujud tanggung jawab moral KBIH untuk memastikan jemaahnya benar-benar siap secara jasmani dan rohani.

“Manasik kesehatan ini kami selenggarakan agar para calon jemaah memahami bahwa ibadah haji tidak hanya memerlukan kesiapan spiritual, tapi juga kesiapan fisik yang matang. Dengan kondisi tubuh yang sehat, insya Allah jemaah bisa beribadah dengan khusyuk tanpa banyak hambatan,” ujar Hj. Elfitra Yenti.

Dalam paparannya, dr. Resnita dari BKK Kelas I Padang menjelaskan konsep istithaah kesehatan sebagai syarat penting dalam pelaksanaan ibadah haji. Ia menekankan bahwa pemeriksaan kesehatan sejak dini merupakan langkah preventif agar jemaah dapat mengelola kondisi medis pribadi, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit bawaan.

“Istithaah kesehatan bukan sekadar formalitas, tetapi bentuk kesiapan fisik dan mental untuk menunaikan ibadah. Kami berharap jemaah mulai memperhatikan pola hidup sehat, rutin berolahraga, dan memeriksakan kesehatan secara berkala sebelum berangkat ke Tanah Suci,” ungkap dr. Resnita dalam sesi penyuluhan.

Antusiasme peserta terlihat tinggi sepanjang kegiatan. Para jemaah aktif bertanya tentang berbagai hal, mulai dari manajemen konsumsi obat pribadi, cara menghadapi perubahan cuaca ekstrem di Arab Saudi, hingga kiat menjaga stamina selama menjalankan ibadah haji.

Selain mendapatkan materi penyuluhan, para jemaah juga mengikuti simulasi sederhana yang dipandu oleh BKK Kelas I Padang, seperti latihan peregangan ringan dan pola jalan kaki teratur. Kegiatan ini bertujuan membiasakan jemaah dengan aktivitas fisik yang akan mereka temui saat melakukan tawaf dan sa’i.

KBIH Al Hima juga memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat sinergi dengan lembaga kesehatan pemerintah, agar pembinaan yang dilakukan bersifat komprehensif dan berbasis keilmuan. Kolaborasi dengan BKK Kelas I Padang menjadi langkah nyata dalam mendukung program Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama terkait peningkatan kualitas layanan kesehatan jemaah haji.

“Melalui kerja sama ini, kami berharap jemaah tidak hanya mendapat bimbingan rohani, tetapi juga edukasi kesehatan yang aplikatif. Kami ingin memastikan bahwa setiap jemaah KBIH Al Hima berangkat dalam kondisi sehat dan pulang membawa predikat haji mabrur,” ujar Hj. Elfitra dengan penuh semangat.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Dr. H. Afrizen, Kepala UPT Asrama Haji Embarkasi Padang, yang memberikan apresiasi atas inisiatif KBIH Al Hima. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa langkah proaktif KBIH ini selaras dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pelayanan haji di Indonesia.

Di akhir kegiatan, Hj. Elfitra Yenti menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak BKK Kelas I Padang dan UPT Asrama Haji Embarkasi Padang atas dukungan yang diberikan. Ia berharap seluruh jemaah dapat mempraktikkan ilmu yang diperoleh serta menjaga pola hidup sehat hingga waktu keberangkatan tiba.

Dengan terselenggaranya manasik kesehatan ini, KBIH Al Hima Kabupaten Solok menegaskan komitmennya sebagai lembaga pembimbing yang tidak hanya fokus pada aspek ritual ibadah, tetapi juga peduli terhadap kesehatan dan keselamatan jemaah. Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa pembinaan calon jemaah haji harus dilakukan secara holistik—dari kesiapan spiritual hingga fisik, demi tercapainya haji yang sehat, selamat, dan mabrur.

Leave a Reply