MEANING FULL DAN LELAH HATI Oleh: Duski Samad

Artikel Tokoh225 Views

MEANING FULL DAN LELAH HATI

Oleh: Duski Samad
Guru Besar UIN Imam Bonjol

Topik tulisan meaning full dan lelah hati ini hadir dari percakapan informal penulis dengan tokoh politik yang baru saja gagal dalam Pilkada 2024. Berbagai alasan, situasi jiwa dan keadaan yang dirasakan saat bertarung dalam kontestasi pemilihan kepala daerah. Ada cilotehan teman bicara jauh lebih berat dan lelahnya hati kalah Pilkada dari kalah dalam Pileg.

Apapun keadaan jiwa, pikiran dan perasaan mereka yang kalah, yang perlu diingatkan dunia belum kiamat, kesempatan masih ada, artinya hidup bermakna mesti disadari dan disadarkan kepada diri dan pihak yang sedang “galau”, susah dan sedih begitu mendalam.

“Meaningful” dalam bahasa Indonesia berarti bermakna, berarti, atau memiliki arti penting. Kata ini digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang memiliki nilai mendalam, relevansi, atau tujuan tertentu, baik secara emosional, spiritual, maupun intelektual

Meaningful life berarti hidup yang bermakna, yaitu kehidupan yang penuh nilai dan tujuan. Meaningful conversation berarti percakapan yang bermakna, yaitu pembicaraan yang mendalam atau memberi dampak positif.

Kata ini sering digunakan dalam konteks hubungan, pengalaman, atau kontribusi yang memberikan kepuasan dan nilai lebih dalam hidup. Lazimnya kelebihan dan nilai akan lebih berarti dan bermakna bila disadari bahwa hidup ini tidak selalu sedih, setiap orang ada saatnya senang dan gembira.

Dalam Islam sebenaranya mudah memahami jangan mudah panik dan dapat membaca kejadian dengan sudut pandang yang berbeda. Dalam sejarah Islam disebut Nabi Muhammad salahualiahi wasalam diberikan kesempatan israk mikraj di saat situasi jiwanya menghadapi masalah berat (‘ammul huzni) tahun sedih. Nab pindah (israk) dalam memahami masalah artinya dengan paradigma yang berbeda.

Dalam konseling Islam diajarkan ubah orentasi dari material ke sipritual, buat pertanyaan apa yang kau cari?, itulah yang disebut dengan meaning full. Ada ungkapan cerdas yang diingat konselor untuk bisa bahagia agar biasakan duluan memberi dari pada berharap.

Ada pandangan yang hebat untuk bisa memahami orang lain sebelum minta dipahami oleh orang lain adalah seven habit. Seven Habits adalah konsep pengembangan diri yang diperkenalkan oleh Stephen R. Covey dalam bukunya “The 7 Habits of Highly Effective People”.

Kebiasaan ini dirancang untuk membantu seseorang menjadi lebih efektif dalam kehidupan pribadi dan profesional. Berikut penjelasannya dimulai dari kebiasaan Pribadi (Victory Pribadi):

  1. Be Proactive (Bersikap Proaktif). Ambil tanggung jawab atas hidupmu, fokus pada apa yang bisa kamu kendalikan, bukan hal-hal di luar kendalimu.
  2. Begin with the End in Mind (Mulailah dengan Tujuan Akhir di Pikiran). Tetapkan visi yang jelas tentang apa yang ingin kamu capai dalam hidup, dan jadikan tujuan tersebut sebagai panduan.
  3. Put First Things First (Dahulukan yang Utama). Prioritaskan tugas berdasarkan pentingnya, bukan sekadar mendesaknya. Fokus pada hal-hal yang mendukung tujuan jangka panjang.
    Kebiasaan Sosial (Victory Publik):
  4. Think Win-Win (Berpikir Menang-Menang). Cari solusi yang saling menguntungkan dalam hubungan, baik itu pribadi maupun profesional.
  5. Seek First to Understand, Then to Be Understood (Pahami Dahulu, Baru Dipahami). Dengarkan dengan empati untuk memahami perspektif orang lain sebelum menjelaskan sudut pandangmu.
  6. Synergize (Bersinergi). Kolaborasi dengan orang lain untuk menciptakan hasil yang lebih besar dari kemampuan individu.
    Kebiasaan Penyempurnaan Diri:
  7. Sharpen the Saw (Asah Gergaji). Jaga keseimbangan dalam empat aspek kehidupan: fisik, mental, sosial/emosi, dan spiritual. Terus belajar dan berkembang. Ketujuh kebiasaan ini saling melengkapi untuk membantu seseorang menjadi lebih efektif dalam hidup.

Hidup bermakna adalah kehidupan yang dirasakan memiliki tujuan, nilai, dan dampak positif, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Hidup bermakna biasanya ditandai dengan adanya rasa puas, kebahagiaan, dan kontribusi terhadap hal-hal yang dianggap penting atau bernilai dalam hidup.

Konsep ini dapat berbeda-beda bagi setiap orang, tetapi beberapa elemen umum yang sering dianggap penting dalam hidup bermakna adalah:

  1. Tujuan dan Arah. Memiliki visi atau tujuan yang jelas yang memberikan alasan untuk menjalani hidup setiap hari.
  2. Hubungan Sosial. Membangun hubungan yang mendalam dengan keluarga, teman, atau komunitas yang memberikan rasa cinta, dukungan, dan kebersamaan.
  3. Kontribusi. Merasa bahwa apa yang dilakukan memberi dampak positif, baik dalam skala kecil seperti membantu orang lain, maupun dalam skala besar seperti memperbaiki masyarakat atau lingkungan.
  4. Pertumbuhan Pribadi. Selalu belajar, berkembang, dan memahami diri sendiri lebih dalam agar bisa menjadi versi terbaik dari diri sendiri.
  5. Spiritualitas dan Nilai. Hidup sesuai dengan keyakinan atau nilai-nilai yang dianggap penting, seperti keadilan, kasih sayang, atau iman kepada Tuhan.
    Hidup bermakna tidak selalu mudah atau bahagia, karena sering melibatkan tantangan, perjuangan, dan pengorbanan. Namun, proses ini memberikan rasa pencapaian dan kepuasan yang mendalam.

SOLUSI LELAH HATI
Lelah hati, atau kelelahan emosional, sering kali terjadi saat seseorang menghadapi tekanan, konflik, atau beban pikiran yang terus-menerus. Berikut adalah beberapa solusi untuk mengatasi lelah hati.

  1. Mendekatkan Diri kepada Tuhan. Berdoa atau bermeditasi untuk mencari ketenangan batin. Membaca kitab suci atau mendengarkan ceramah yang menenangkan hati. Ingat bahwa ujian hidup sering kali membawa hikmah dan kedewasaan.
  2. Beristirahat Secara Mental. Beri diri waktu untuk menjauh dari aktivitas atau situasi yang membebani. Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan dan santai, seperti mendengarkan musik, berjalan-jalan, atau membaca.
  3. Berbagi dengan Orang Terpercaya. Ceritakan apa yang kamu rasakan kepada sahabat, keluarga, atau mentor. Kadang-kadang, sekadar didengarkan bisa membuat hati terasa lebih ringan.
  4. Evaluasi Beban Hidup. Tentukan mana hal yang benar-benar penting dan tinggalkan hal-hal yang tidak terlalu berarti. Jangan ragu untuk mengatakan “tidak” jika sesuatu di luar kemampuanmu.
  5. Rawat Diri. Pastikan tubuh tetap sehat, karena kesehatan fisik memengaruhi mental. Tidur cukup, makan makanan bergizi, dan olahraga ringan seperti yoga atau berjalan-jalan.
  6. Syukuri Hal-Hal Kecil. Fokus pada hal-hal positif dalam hidupmu, sekecil apa pun itu. Tulis jurnal syukur untuk mengingatkan diri tentang nikmat yang sudah diterima.
  7. Cari Bantuan Profesional. Jika rasa lelah hati sudah terlalu berat, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau konselor. Mereka dapat memberikan perspektif dan strategi yang lebih terarah.
    Lelah hati wajar dialami, tapi jangan biarkan itu membuatmu kehilangan harapan. Kunci utamanya adalah menemukan kembali keseimbangan dan makna dalam hidup. Ada hal tertentu yang bikin kamu merasa lelah hati sekarang?

TAWARAN ISLAM BAGI YANG LELAH HATI
Islam menawarkan banyak solusi bagi orang yang merasa frustrasi dan lelah hati, baik melalui pendekatan spiritual, emosional, maupun sosial. Berikut adalah beberapa solusi yang diajarkan dalam Islam:

  1. Mendekatkan Diri kepada Allah (Tawakkal dan Doa). Tawakkal (Berserah Diri): Percayakan semua urusan kepada Allah setelah berusaha. Allah berfirman: “Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS. Al-Maidah: 23). Doa: Sampaikan keluh kesah kepada Allah. Nabi Muhammad SAW bersabda:”Tidak ada yang dapat mengubah takdir kecuali doa.” (HR. Tirmidzi). Dengan berdoa, hati menjadi lebih ringan karena merasa Allah selalu mendengar.
  2. Shalat dan Dzikir. Shalat: Ketika merasa lelah hati, segera mendirikan shalat. Allah berfirman: “Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.” (QS. Al-Baqarah: 45). Dzikir: Mengingat Allah melalui dzikir dapat menenangkan hati. “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28).
  3. Membaca Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah obat hati bagi orang yang resah dan gelisah. Allah berfirman: “Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Isra’: 82).
  4. Berhusnudzan kepada Allah. Percaya bahwa segala ujian adalah bentuk kasih sayang Allah. Nabi SAW bersabda: “Sungguh menakjubkan perkara orang mukmin. Seluruh urusannya adalah baik untuknya.” (HR. Muslim). Ujian bisa jadi cara Allah mendekatkan hamba-Nya dan memberikan pahala besar.
  5. Berbuat Baik kepada Sesama. Membantu orang lain dapat mengalihkan perhatian dari masalah pribadi dan memberikan kepuasan batin. Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (HR. Ahmad).
  6. Istirahat dan Jaga Keseimbangan. Rasulullah mengajarkan untuk menjaga keseimbangan antara ibadah, pekerjaan, dan istirahat. Beliau bersabda: “Tuhanmu mempunyai hak atasmu, dirimu mempunyai hak atasmu, dan keluargamu mempunyai hak atasmu. Maka, berikan hak kepada setiap yang memiliki hak.” (HR. Bukhari).
  7. Berkumpul dengan Orang yang Positif dan Soleh. Lingkungan yang positif dapat membantu membangun semangat. Teman yang soleh akan mengingatkan untuk kembali kepada Allah saat lemah. Kalau kamu sedang merasa seperti ini, jangan ragu untuk berbagi masalahmu dengan orang yang kamu percaya atau ulama. Mereka bisa memberi perspektif baru untuk menguatkanmu.

Penutup kalam ingin ditegaskan bahwa hidup bermakna adalah keniscayaan yang dapat dicapai semua orang dalam keadaan bagaimanapun. Kelelahan hati jauh lebih berat dari lelah fisik, sebaiknya istirahatkan hatimu dari urusan duniawi yang sementara, kelak hidup juga hidup akan berakhir. Hidup akhirat itu abadi, ayo siapkan hati menyongsong nan abadi dari terperangkap dengan yang nisbi dan menipu. fa’tabiruyaulilabsar. ds.ambon1/4.rabu #18122024.

Leave a Reply