Menkeu Baru Purbaya Yudhi Sadewa Umumkan Gebrakan Awal, Fokus pada Likuiditas dan Pertumbuhan Ekonomi
Jakarta — Menteri Keuangan Indonesia yang baru dilantik, Purbaya Yudhi Sadewa, langsung mengeluarkan gebrakan kebijakan yang menjadi sorotan publik dan pelaku pasar. Sejak resmi menjabat pada awal September 2025, Purbaya memperlihatkan langkah agresif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus menjaga stabilitas fiskal.
Salah satu kebijakan yang paling menonjol adalah penempatan dana negara sebesar Rp200 triliun ke lima bank milik negara. Kebijakan ini bertujuan memperkuat likuiditas perbankan sehingga penyaluran kredit ke sektor riil bisa meningkat. Pemerintah berharap langkah ini dapat menghidupkan kembali roda perekonomian, terutama di tengah kondisi global yang penuh ketidakpastian.
Tak hanya itu, Purbaya juga menyoroti pentingnya menjaga devisa. Ia tengah menyiapkan insentif agar masyarakat menahan dolar mereka di dalam negeri. Menurutnya, arus keluar dolar yang besar tiap bulan perlu dikendalikan agar cadangan devisa tetap kuat. Dengan insentif berbasis mekanisme pasar, pemerintah berharap dana dalam bentuk dolar bisa dimanfaatkan untuk pembiayaan proyek nasional.
Mandat besar pun dipikul Purbaya dari Presiden Prabowo Subianto: mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga mencapai 8 persen. Untuk itu, ia menegaskan bahwa kebijakan fiskal akan diarahkan secara agresif namun tetap disiplin, dengan prinsip menjaga keseimbangan antara percepatan pertumbuhan dan stabilitas makro.
Pasar menyambut kebijakan awal ini dengan penuh perhatian. Beberapa ekonom memuji langkah cepat Purbaya sebagai sinyal bahwa pemerintah serius menggerakkan mesin pertumbuhan. Namun, tidak sedikit pula yang mengingatkan soal risiko, mulai dari potensi inflasi hingga efektivitas penyaluran kredit apabila permintaan di sektor riil masih lemah.
Meski begitu, gebrakan awal ini menunjukkan arah baru kebijakan fiskal Indonesia: lebih proaktif, berorientasi pertumbuhan, dan berusaha menjaga stabilitas keuangan domestik di tengah gejolak global.