NARKOLEMA DAN DARURAT KEJAHATAN SEKSUAL

NARKOLEMA DAN DARURAT KEJAHATAN SEKSUAL
Penulis: Azwirman,S.Pd

 

PENDAHULUAN

Lagi-lagi jagad media social di Indonesia heboh. Pasalnya, ada laporan bahwa di salah satu akun Facebook ada komunitas “Fantasi Sedarah”. Sebuah akun group yang anggotanya sudah di angka 40 ribu orang. Isi pembicaraan di dalamnya sangat mengerikan dan membuat dada sesak.

Betapa tidak, sesuai dengan namanya, “Fantasi sedarah” mereka membicarakan hal-hal yang membuat muntah, hubungan seksual sedarah. Anak dengan ayah, anak dengan ibu, adik dengan kakak, adik ipar, kakak ipar, sepupu dan ponakan, paman dan bibi.

Beruntung, Pihak berwajib bertindak cepat. Setelah menerima laporan, polisi langsung menyisir akun tersebut melalui Cyber crime, dan admin group tersebut sudah ditangkap polisi.

Namun ketahuilah, bahwa kasus ini ibarat puncak gunungan es, ada banyak group- group di media social, atau akun media social yang seolah dibiarkan berkembang. Akun-akun itu berbicara dan berekspresi seputar seks, pornografi dan selangkangan. Itu dijual bebas dan dikonsumsi bebas oleh semua umur.

Boleh dibilang, Indonesia tergolong Negara dengan proteksi internet dan media terburuk di dunia. Kalau dulu, majalah dewasa bisa dijual bebas dilapak-lapak pedagang kaki lima. Buku-buku cerita cabul, baik yang bergambar maupun tidak, itu juga mudah diakses dan dijual bebas. Acara-acara televisi juga begitu, meskipun disensor, sudah lulus sensor, secara visual, namun kadang ada acara yang isi pembicaraannya sudah kategori vulgar dan tidak layak didengar oleh khalayak umum.

Ketika dunia sudah berubah, dari manual ke digital, setali tiga uang. Akses-akses internet di warung-warung internet banyak yang tidak memproteksi pengguna. Hingga akhirnya, ketika jaringan internet sudah bebas masuk ke rumah dan kamar kita. Mudah di akses oleh siapa saja dan dimana saja melalui Android di telapak tangan, maka petaka demi petaka mulai bermunculan.

Mulai dari perzinahan merajalela dan semakin marak (sejak dulu sudah begitu) perselingkuhan sudah biasa terjadi dan terdengar dimana-mana. Pacaran yang sudah menjadikan seks sebagai tradisi (Nauzubillah) ini semua berawal dari kemudahan mengakses hal-hal pornografi. Celakanya, anak-anak dibawah umur sudah gampang mengaksesnya pula. Maka bermunculanlah apa yang disebut dengan Predator kelamin. Mereka akan senantiasa bergentayangan jika akses-akses terhadap pronografi dibiarkan bebas tanpa sensor. Predator itu bisa orang dekat kita, tetangga kita, orang jauh,orang luar, orang dalam (rumah) teman, bahkan kita sendiri. Kasus akun “Fantasi sedarah” adalah contoh dari Predator kelamin yang berasal dari “orang dalam”.

Predator Kelamin, bisa menyaru menjadi pria hidung belang yang suka gonta-ganti pacar. Tujuannya untuk menzinahi pacarnya setelah itu ditinggal pergi untuk cari mangsa baru. Predator kelamin juga bisa melakukan hal nekad, memperkosa perempuan yang mereka anggap lemah, atau laki-laki lemah (anak-anak) di sodomi, seperti banyak kasus yang marak akhir-akhir ini. Atau memperkosa beramai-ramai, sebagaimana kasus yang tragis di Bengkulu tahun 2016. Yuyun, Seorang siswi SMP diperkosa oleh remaja tanggung berjumlah 16 orang sampai meninggal dunia.

Kisah Miris yang serupa banyak sekali terjadi. Semisal, Empat remaja tanggung menyekap dan memperkosa seorang siswi SMP sampai meninggal dunia. Ada begitu banyak hal serupa terjadi. Kasus remaja memperkosa remaja, anak-anak. Baik dia sebagai pelaku maupun korban datang silih berganti.

Belum lagi kalau pelakunya orang dewasa. Semisal kasus yang viral di Kayu tanam, seorang pemuda, 26 tahun memperkosa hingga membunuh seorang remaja yang baru saja menyelesaikan sekolahnya di bangku SLTA, Nia Kurnia Sari. Bahkan, “ayah rutiang” memperkosa anak kandung makin marak terjadi. Seperti kasus di Padang Pariaman, seorang mantan Caleg (Calon Legislatif) memperkosa anak kandungnya sampai hamil. Sodomi yang dilakukan oleh para pendidik makin marak terjadi. “Ustadz cabul” yang mendirikan rumah bordil berkedok pondok pesantren dengan menyewa ruko 2 lantai.

Tidak saja pelakunya orang dewasa, bahkan kakek-kakek yang sudah bau tanahpun, tidak luput dari godaan Pornografi yang mudah di akses di Android. lalu mereka kecanduan dan melampiaskan ke anak perempuan, bocah laki laki (sodom) memperkosa anak tetangga, memperkosa perempuan yang sedang jalan pulang sendirian, memperkosa istri orang dan seterusnya.

NARKOLEMA (NARKOBA LEWAT MATA)

Apa itu Pornografi? Menurut kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (KEMENPPPA) Pada UU No 44 tahun 2008 tentang bahaya pornografi di lingkungan pendidikan.

“Gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukkan di muka umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat.”

Pornografi ini menimbulkan efek kecanduan (adiktif) sebagaimana halnya dengan Narkoba. Makanya, kecanduan pornografi ini dikenal dengan istilah Narkolema (Narkoba Lewat Mata) Pornografi mengakibatkan kerusakan pada lima bagian otak (lobus Frontal, gyrus Insula, Nucleus Accumbens, Putamen, Cingulated dan Cerebellum), sementara narkoba mengakibatkan kerusakan pada tiga bagian otak. Kerusakan otak karena kecanduan Pornografi terutama pada pre-frontal corteks (bagian otak yang tepat berada di belakang dahi). Kerusakan ini bisa menimpa siapa saja, orang dewasa, tua maupun anak-anak, laki-laki atau perempuan.

Prefrontal cortex adalah bagian otak yang membedakan antara manusia dengan hewan. Prefrontal cortex terletak tepat di belakang dahi. Fungsi dari otak bagian ini adalah untuk : berpikir, merencanakan, memutuskan sesuatu, mengontrol emosi dan tubuh, memahami diri sendiri, empati pada orang lain, dan juga moral. Orang-orang yang punya kepribadian dewasa adalah orang yang punya prefrontal cortex yang tumbuh dengan baik. Namun, Sayangnya anak-anak generasi sekarang, sangat kecil untuk diharapkan bisa menjadi orang dewasa yg bermoral dan berakhlak baik. Sebab Prefrontal cortex mereka dirusak setiap hari dengan mengkonsumsi Pornografi yg sulit dibendung kenapa sulit dibendung? Karena sudah “kadung” kecanduan. Bentuk kerusakannya Pre frontal cortex berupa pengecilan dan penyusutan jaringan otak hingga kerusakan permanen.

Kerusakan pada otak Limbik , bagian otak ini digunakan untuk merespon pornografi pada anak dan remaja. Awalnya melihat pornografi si anak akan jijik dan muntah. Namun, karena penasaran lama-lama akan terbiasa. Inilah efek dari dopamin. Limbik berfungsi untuk mengatur emosi, makan minum dan seksual. Limbik juga bagian otak yang bertanggung jawab untuk logika dan mengalami cacat jika hiperstimulasi tanpa filter (karena kecanduan pornografi). Otak hanya mencari kesenangan tanpa adanya konsekuensi. Rusaknya otak akan mengakibatkan korban akan mudah mengalami bosan, merasa sendiri, marah, tertekan dan lelah. akibatnya adalah penurunan prestasi akademik dan kemampuan belajar, serta berkurangnya kemampuan pengambilan keputusan.

KERUSAKAN-KERUSAKAN YANG DIAKIBATKAN OLEH PORNOGRAFI:

1. Pornografi Merusak Jiwa

Kerusakan yang dapat ditimbulkan pornografi bagi pecandunya dari sisi kejiwaan tidak terlepas dari bekerjanya 4 jenis hormon tubuh, yaitu dopamin, neuroepinefrin, serotonin, dan oksitosin.

a) Dopamin

Dopamin bekerja untuk menimbulkan sensasi puas, senang, lega, gembira dalam dada. Namun, dopamine juga bekerja menuntut peningkatan level kenikmatan. Contoh dalam kasus pornografi, misal seorang remaja pertama kali merasa senang bisa melihat gambar syur, berikutnya dopamin akan menuntut peningkatan kepuasan. Remaja tadi menjadi rasa ingin mengulang dan menambah, ganti gambar dan suara, terus gambar suara dan gerak, lagi…lagi…dan lagi.

Seperti orang bermain game, ia akan merasa puas jika berhasil naik ke level permainan berikutnya.

Barangkali, level-demi level itulah yang sudah pernah diingatkan dalam Al Quran dalam surat Al Baqarah: 208 “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”

Bujukan jahat syaithan tidak serta merta menyuruh orang berbuat zina, melainkan setahap-demi setahap. Efek hormon dopamin dapat menjadi ilustrasi yang tepat untuk hal itu. Itulah parahnya hormon dopamin yang dipaksa bekerja secara terus menerus oleh pornografi.

b) Hormon Neuroepinefrin

Hormon epinefrin sebenarnya bekerja untuk memantik ide-ide kreatif. Misal seorang pebisnis sejati, otaknya dipenuhi dengan yang namanya peluang dan keuntungan. Melihat sebuah kejadian, ia akan berpikir tentang peluang usaha yang bisa dijadikan ladang uang atau sumber bisnis baru. Instingnya dalam hal bisnis tajam. Sayangnya, jika hormon ini sudah dikendalikan oleh pornografi yang bersifat merusak, otak pecandu pornografi juga akan selalu dipenuhi dengan yang namanya pornografi dan seksualitas. Otak yang awalnya kreatif dalam ide bisnis dan peluang, berubah menjadi “kreatif” mencari “peluang” untuk memangsa korban seksualnya.

Akibatnya, para pecandu pornografi tidak bisa berfikir jernih, malas menuntut ilmu/ belajar, dan malas berpikir kreatif. Hal itu karena otaknya sudah dipenuhi dengan daftar kosakata atau kejadian yang bisa otak yang selalu bersambungan dengan yang namanya seks. Inilah kerja hormon neuroepinefrin yang sudah disutradarai oleh pornografi.

“Barangsiapa yang berpaling dari mengingat ar-Rahman maka akan Kami jadikan syaitan sebagai pendamping yang selalu menemaninya.” (QS. az-Zukhruf: 36)

c) Hormon Serotonin

Hormon serotonin bekerja untuk memunculkan rasa nyaman dan tenang. Misal seseorang yang senang melihat pemandangan, ketika hatinya gundah ia akan pergi keluar untuk melihat pemandangan alam supaya hatinya tenang. Itulah efek kerja dari hormon serotonin, yaitu membuat seseorang merasa nyaman saat hormon itu keluar. Celakanya, bagi yang sudah kecanduan pornografi, maka barometer nyaman dan tenangnya bukan pemandangan yang indah tapi Pornografi dengan berbagai bentuk dan jenisnya.

Padahal solusi untuk ketentraman hati sudah pernah pula disampaikan dalam Al Quran melalui lisan Rasul SAW yang mulia, (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah subhanahu wa ta`ala. Ingatlah! Hanya dengan mengingat Allah –lah hati menjadi tentram. (QS. Ar-Ra’d: 28)

d) Hormon Oksitosin

Oksitosin sering dikenal sebagai “hormon cinta” karena hormon ini berhubungan erat dengan hubungan cinta suami istri, kesuburan, kontraksi selama persalinan dan kelahiran, dan pelepasan ASI saat menyusui. Hormon ini pula yang membantu kita merasa baik, dan itu memicu perasaan & perilaku untuk memelihara. Lalu bagaimana dengan seseorang yang sudah kecanduan Pornografi? Fantasi dan Imajinasi para candu Pornografi sudah kehilangan sifat kemanusiaannya. Sudah tidak lagi bisa membedakan ini ibunya, ini anaknya, ini adeknya, kakaknya yang harus dijaga, disayangi dan dicintai, dipelihara kehormatannya. Akibatnya, sebagaimana yang sudah dibahas di awal, fantasi sedarah (Incest) kalau sudah seperti ini hancur dan rusaklah tatanan dan kehormatan keluarga. Para pecandu Pornografi sudah kehilangan cinta dan kasih sayang. Pemerkosaan adalah bentuknya.

Perilaku seks menyimpang juga disebabkan oleh kecanduan Pornografi. Fantasi sejenis ini disebabkan karena sudah “bosan” dengan tontonan yang “normal” yang mereka lihat saban hari. Sehingga fantasi seks sejenis membuatnya penasaran. Bukan saja seks sejenis, fantasi yang lebih mengerikan seperti seks dengan hewan, anak kecil atau benda-benda tertentu. Nauzubillah minzalik.

Secara kejiwaan, berikut contoh-contoh perilaku yang ditunjukkan oleh korban kecanduan pornografi.

a) Terbentuk sifat kasar secara seksual yang semakin meningkat terhadap wanita.

b) Mulai menyepelekan perkosaan sebagai tindak kejahatan atau tidak lagi menganggapnya sebagai kejahatan.

c) Terbentuk persepsi yang menyimpang terhadap seks.

d) Muncul hasrat yang besar terhadap jenis pornografi yang lebih menyimpang, aneh, atau kejam (seks yang normal tidak lagi dirasakan memuaskan).

e) Menghilangkan nilai penting perkawinan dan mengurangi keyakinan bahwa perkawinan merupakan ikatan yang sah.

f) Memandang seks bebas sebagai perilaku normal dan alami

2. Pornografi Merusak Fisik

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al-Israa’ 17: 32).

“…dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, …” (QS Al-An’am 6: 151)

Jelas, kerusakan fisik akibat perzinaan yang diawali dari pornografi sangat besar peluang terjadinya. Untuk penjelasan yang lebih lengkap dapat ditelusuri pada posting kami sebelumnya tentang penyakit seksual menular pada sistem reproduksi.

3. Pornografi Merusak Pergaulan

Mereka yang terjangkit kecanduan pornografi, pasti pergaulannya akan ikut sakit. Berikut kerusakan dalam pertemanan yang diakibatkan oleh pornografi:

a) Suka menyendiri
b) Bicara tidak melihat mata lawan bicara
c) Prestasi di sekolah menurun
d) Suka berbicara jorok sehingga dijauhi teman-teman
e) Berperilaku jorok (menarik tali bra, menyenggol dengan sengaja bagian-bagian tubuh tertentu, dan lainnya)
f) Suka berkhayal tentang pornografi
g) Banyak minum dan banyak membuang urine
h) Mulai melakukan penyimpangan seksual ringan sampai berat

SOLUSI

Anak-anak yang kecanduan berbeda dengan orang dewasa yang kecanduan. Meskipun sama sama kecanduan, namun dampak bagi anak-anak disamping merusak masa depannya, juga sulit untuk disembuhkan apalagi kembali normal dan tidak kecanduan lagi. Sebab, anak-anak belum matang secara emosional dan cara berfikirnya masih simpel. Tidak ada atau jarang ada anak yang sudah berfikir tentang masa depan diri, keluarga dan orang lain. Anak-anak yang dibutuhkan mereka hanyalah senang..senang dan senang. Apapun caranya dan seperti apa cara untuk mendapatkan kesenangan itu bagi si anak tidak pernah menjadi pertimbangan.

Anak-anak yang sudah kecanduan pornografi memang agak sulit untuk disembuhkan. Namun, bukan berarti tidak bisa dan tidak ada jalan keluar. Bagi anak-anak yang sudah kecanduan pornografi, solusi berikut dapat membantu terutama orang tua.

a) Bimbingan orang tua: Orang tua perlu memberikan bimbingan dan pengawasan yang lebih ketat untuk membantu anak-anak mengatasi kecanduan pornografi.
b) Pendidikan tentang seks: Pendidikan tentang seks yang sehat dan benar dapat membantu anak-anak memahami tentang seks dan mengurangi rasa ingin tahu yang tidak sehat.
c) Aktivitas positif: Mengarahkan anak-anak untuk melakukan aktivitas positif seperti olahraga, seni, atau kegiatan sosial dapat membantu mengalihkan perhatian mereka dari pornografi.
d) Terapi: Jika kecanduan pornografi sudah parah, terapi dengan profesional dapat membantu anak-anak mengatasi masalah ini.

Peran Orang Tua
a) Pengawasan: Orang tua perlu melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap akses anak-anak ke internet dan media lainnya.
b) Komunikasi: Orang tua perlu memiliki komunikasi yang terbuka dengan anak-anak tentang seks dan pornografi untuk membantu mereka memahami tentang topik ini.
c) Bimbingan: Orang tua perlu memberikan bimbingan dan dukungan kepada anak-anak untuk membantu mereka mengatasi kecanduan pornografi.

Pencegahan
a) Pendidikan sejak dini: Pendidikan tentang seks dan pornografi perlu diberikan sejak dini untuk membantu anak-anak memahami tentang topik ini.
b) Pengawasan internet: Pengawasan internet perlu dilakukan untuk mencegah anak-anak mengakses konten pornografi.
c) Aktivitas positif: Mengarahkan anak-anak untuk melakukan aktivitas positif dapat membantu mencegah kecanduan pornografi.

Dengan demikian, solusi bagi anak-anak yang kecanduan pornografi memerlukan peran aktif dari orang tua, pendidikan, dan terapi profesional.

Bagi orang dewasa yang kecanduan pornografi, solusi berikut dapat membantu:

Solusi untuk Orang Dewasa
a) Mengenali masalah: Mengenali masalah kecanduan pornografi dan menerima bahwa itu adalah masalah yang perlu diatasi.
b) Cari bantuan profesional: Mencari bantuan profesional dari terapis atau konselor yang dapat membantu mengatasi kecanduan pornografi.
c) Menggunakan filter internet: Menggunakan filter internet atau software yang dapat memblokir akses ke situs pornografi.
d) Mengembangkan hobi: Mengembangkan hobi atau kegiatan positif yang dapat mengalihkan perhatian dari pornografi.
e) Membangun hubungan yang sehat: Membangun hubungan yang sehat dengan pasangan atau teman-teman dapat membantu mengurangi kebutuhan akan pornografi.

Pentingnya Dukungan

a) Dukungan dari pasangan: Dukungan dari pasangan dapat membantu mengatasi kecanduan pornografi dan membangun hubungan yang lebih sehat.
b) Dukungan dari teman-teman: Dukungan dari teman-teman dapat membantu mengurangi perasaan kesepian dan meningkatkan motivasi untuk mengatasi kecanduan.
c) Dukungan profesional: Dukungan profesional dari terapis atau konselor dapat membantu mengatasi kecanduan pornografi dan mengembangkan strategi untuk mengatasi masalah tersebut.

Dengan demikian, solusi bagi orang dewasa yang kecanduan pornografi memerlukan kombinasi dari pengakuan masalah, bantuan profesional, dan strategi untuk mengatasi kecanduan. Semoga ini bisa menjadi acuan bagi yang punya keluarga sudah kecanduan Pornografi atau kita sendiri yang kecanduan.

Wallahu a’lam bish showwab

Leave a Reply