PEMIMPIN DAN LEAPFROG DEVELOPMENT Oleh: Duski Samad

Artikel Tokoh148 Views

PEMIMPIN DAN LEAPFROG DEVELOPMENT

Oleh: Duski Samad
Guru Besar UIN Imam Bonjol

 

Pemimpin dan leapfrog development (lentingan kemajuan cepat) disampaikan oleh Walikota Padang Fadli Amran saat bertemu dengan pejabat struktural Pemko Kota Padang, Kamis, 6 Maret 2025..

Memang kalau mau sebuah kota mengalami lentingan kemajuan yang cepat (leapfrog development), ada beberapa strategi utama yang bisa diterapkan. Intinya, kota harus punya visi yang jelas, kepemimpinan yang kuat, serta kebijakan yang inovatif dan berani.

Berikut beberapa langkah kuncinya.
1.Menentukan Visi Besar dan Masterplan yang Solid
Kota harus punya cetak biru pengembangan yang jelas. Misalnya, apakah mau jadi kota industri, kota wisata, kota teknologi, atau pusat pendidikan.
Contoh: Dubai yang dari padang pasir bisa jadi pusat bisnis dan pariwisata dunia dalam beberapa dekade saja karena punya visi besar.

2.Pembangunan Infrastruktur Super Cepat
Jalan, transportasi umum, bandara, pelabuhan, dan jaringan digital harus dibangun dalam waktu cepat dan berkualitas tinggi. Contoh: China membangun kota-kota baru dengan infrastruktur canggih dalam hitungan tahun, bukan dekade.

3.Menarik Investasi Besar-Besaran.
Pemerintah kota harus membuat kebijakan pro-investasi, seperti pajak rendah, kemudahan perizinan, dan insentif bagi perusahaan.
Contoh: Shenzhen, China—dari desa nelayan menjadi pusat teknologi dunia karena menarik investasi global.

4.Transformasi Digital dan Smart City. Kota harus mengadopsi teknologi canggih seperti IoT, AI, dan Big Data untuk layanan publik, keamanan, dan transportasi.
Contoh: Singapura sebagai smart city dengan sistem transportasi cerdas dan administrasi berbasis digital.

5.Membangun Sumber Daya Manusia Unggul
Pendidikan dan pelatihan vokasi harus diprioritaskan agar penduduk kota punya keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri modern. Contoh: Bangalore, India—berubah jadi Silicon Valley Asia karena fokus pada pendidikan teknologi dan startup.

6.Menciptakan Ekosistem Inovasi dan Startup
Pemerintah harus mendukung ekosistem startup dengan inkubator bisnis, akses pendanaan, dan regulasi fleksibel.
Contoh: Silicon Valley yang tumbuh karena ekosistem startup yang kuat dan akses mudah ke modal ventura.

7.Meningkatkan Daya Tarik Kota (Liveability dan Sustainability)
Kota harus nyaman ditinggali, punya fasilitas publik yang baik, ruang hijau, serta lingkungan bersih dan aman.
Contoh: Kota-kota di Skandinavia sering jadi yang paling layak huni karena fokus pada keseimbangan antara ekonomi dan kualitas hidup. Kalau kombinasi ini diterapkan dengan cepat dan konsisten, kota bisa mengalami lentingan kemajuan yang luar biasa dalam waktu singkat.

 

POTENSI LENTINGAN KOTA PADANG
Kota Padang punya beberapa potensi untuk mengalami lentingan tinggi (booming) dalam pembangunan, bro. Berikut beberapa faktor yang bisa mendorong percepatan pertumbuhan kota ini:

1.Lokasi Strategis dan Perdagangan. Padang adalah pintu gerbang utama ke Sumatra Barat dan salah satu kota pelabuhan penting di pantai barat Sumatra.

Posisi ini membuatnya punya potensi besar sebagai hub perdagangan dan logistik, terutama untuk ekspor hasil pertanian, perikanan, dan tambang.

2.Pariwisata yang Belum Maksimal. Sumbar punya destinasi wisata alam dan budaya yang luar biasa, tapi masih kurang tergarap maksimal.

Kalau infrastruktur dan promosi ditingkatkan, Padang bisa jadi kota wisata utama yang menopang pariwisata ke Bukittinggi, Mentawai, dan daerah lain.

3.Infrastruktur Transportasi yang Bisa Dikembangkan
Bandara Internasional Minangkabau sudah cukup bagus, tapi masih perlu lebih banyak rute langsung internasional.

Jalan tol Padang- Pekanbaru kalau selesai bisa menghubungkan kota ini dengan pusat ekonomi besar lainnya. Pelabuhan Teluk Bayur masih bisa dioptimalkan untuk perdagangan dan industri maritim.

4.Potensi Ekonomi Maritim dan Perikanan. Laut di sekitar Padang kaya akan sumber daya ikan, tapi industri pengolahan hasil laut masih belum berkembang pesat.
Kalau ada investasi di sektor ini, bisa meningkatkan ekonomi kota dan menciptakan banyak lapangan kerja.

5.Basis Pendidikan dam Riset. Padang punya kampus-kampus besar seperti Universitas Andalas dan UNP, yang bisa jadi pusat inovasi dan riset.
Kalau pemerintah dan swasta mendukung ekosistem startup dan riset teknologi, kota ini bisa lebih maju.

6.Budaya Minang dan Ekonomi Kreatif
Minangkabau punya budaya yang khas dan kuat, termasuk dalam kuliner, seni, dan adat istiadat.

Dengan pengemasan yang lebih modern, ekonomi kreatif berbasis budaya bisa jadi daya tarik tersendiri.

Apa Tantangannya?
Bencana alam: Kota ini rawan gempa dan tsunami, jadi pembangunan harus dirancang dengan standar tinggi.

Regulasi dan birokrasi: Kalau aturan investasi dibuat lebih simpel, bisa menarik lebih banyak investor.

Pembangunan yang belum merata: Infrastruktur harus didorong supaya tidak hanya terpusat di beberapa titik. Kalau tantangan- tantangan ini bisa diatasi, Kota Padang punya peluang besar untuk tumbuh pesat.

 

SINERGI DAN BIROKRASI
Sinergi antara pemerintah dan pengusaha memang kunci utama dalam percepatan pembangunan. Tapi kalau birokrasi masih berbelit dan regulasi tidal ramah investasi, ya susah buat kota seperti Padang mengalami lentingan tinggi. Ada beberapa hal yang perlu dibenahi:

1.Penyederhanaan Perizinan dan Regulasi Investasi. Banyak investor atau pengusaha yang mau masuk ke Padang, tapi kalau proses perizinannya lama dan ribet, mereka bisa mundur. Perlu sistem perizinan yang cepat, transparan, dan berbasis digital supaya nggak ada celah buat pungli atau permainan belakang layar.

2.Birokrat Proaktif, Bukan Pasif. Banyak pejabat daerah yang sekadar menunggu investor datang, bukan aktif mencari peluang dan menjalin komunikasi dengan pengusaha.

Harus ada tim khusus yang tugasnya mempermudah dan mengawal investasi, bukan malah bikin ribet dengan aturan yang nggak jelas.

3.Kolaborasi dengan Pengusaha Lokal.
Jangan cuma fokus menarik investor besar dari luar, tapi juga dorong pengusaha lokal berkembang. Misalnya, buat program kemitraan antara UMKM dan perusahaan besar, serta akses permodalan yang mudah.

4.Infrastruktur yang Memudahkan Bisnis.
Kalau jalan, listrik, internet, dan sistem logistik tifak memadai, pengusaha pasti berpikir dua kali sebelum investasi. Pemerintah harus punya roadmap yang jelas untuk membangun infrastruktur yang sesuai kebutuhan industri dan bisnis.

5.Mindset Anti-Korupsi dan Reformasi Birokrasi
Kadang yang bikin investasi mandek itu permainan di belakang layar, seperti pungutan liar atau tarik-ulur izin. Harus ada keberanian dari pemerintah daerah untuk memberantas ini dan membuat sistem yang lebih bersih dan efisien.

Ketika semua ini bisa diterapkan, Kota Padang bisa jadi magnet investasi dan berkembang pesat. Tapi kalau birokrasi tetap berbelit dan tidak ada reformasi, ya bisa-bisa daerah lain yang lebih dulu maju.

 

SPIRIT UNTUK LENTINGAN KOTA PADANG
Spirit Islam dalam pembangunan kota Padang agar dapat mengalami lentingan tinggi bisa diambil dari berbagai prinsip dasar dalam ajaran Islam. Beberapa di antaranya adalah:

1.Terma “Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur”. Ini adalah konsep kota yang ideal dalam Islam: sejahtera, makmur, dan mendapat berkah dari Allah. Pembangunan harus bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat, bukan hanya segelintir elit.

2.Ekonomi Berbasis Keadilan dan Keberkahan
Islam menekankan keadilan ekonomi melalui mekanisme seperti zakat, infaq, dan wakaf untuk mengurangi kesenjangan.
Kota yang berkembang pesat harus punya ekosistem bisnis yang halal, adil, dan beretika, tanpa eksploitasi dan riba yang merugikan.

3.Pemerintahan yang Amanah dan Bebas Korupsi
Pembangunan dalam Islam harus berbasis amanah dan kejujuran. Pemimpin kota harus meneladani Khalifah Umar bin Abdul Aziz, yang memastikan kekayaan kota benar-benar digunakan untuk kemakmuran rakyat. Jika birokrasi bersih, investasi akan datang dengan sendirinya, dan pembangunan bisa lebih cepat.

4.Infrastruktur yang Ramah Lingkungan & Berorientasi pada Kemaslahatan
Islam mengajarkan prinsip “La Dharara wa La Dhirar” (jangan merugikan dan jangan dirugikan), artinya pembangunan harus ramah lingkungan dan berkelanjutan. Kota harus didesain dengan konsep Islami, misalnya: Masjid sebagai pusat aktivitas sosial dan ekonomi. Pasar yang bersih dan teratur seperti yang diterapkan Rasulullah di Madinah. Tata kota yang tidak menciptakan kesenjangan antara kaya dan miskin.

5.Sinergi Antara Ulama, Pengusaha, dan Pemerintah. Dalam sejarah Islam, kota-kota besar seperti Baghdad, Kordoba, dan Istanbul berkembang pesat karena adanya kerjasama erat antara ulama, penguasa, dan pengusaha.

Kota yang ingin mengalami lonjakan pembangunan harus punya sinergi kuat antara pemerintah yang adil, pengusaha yang amanah, dan ulama yang membimbing moralitas masyarakat.

6.Pembangunan SDM yang Unggul dan Berakhlak
Lentingan pembangunan tidak akan terjadi tanpa SDM yang unggul. Islam menekan kan pentingnya pendidikan berbasis Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan. Kota yang maju harus punya pusat pendidikan dan riset yang kuat, sehingga menghasilkan pemimpin, inovator, dan pengusaha yang bertakwa serta kompeten.

Kalau semua prinsip ini diterapkan. Kota Padang bisa tumbuh jadi kota Islami yang modern, maju, dan tetap berpegang pada nilai-nilai Islam.

Kesimpulan:
Konsep lentingan kemajuan cepat (leapfrog development) yang disampaikan oleh Wali Kota Padang, Fadli Amran, menegaskan bahwa pembangunan kota yang pesat membutuhkan visi besar, kepemimpinan kuat, dan kebijakan inovatif serta berani.

Beberapa faktor utama yang menentukan keberhasilan leapfrog development di Kota Padang antara lain: Visi dan Masterplan yang Jelas – Padang perlu cetak biru pembangunan yang spesifik, apakah akan menjadi kota industri, wisata, atau pusat pendidikan. Pembangunan Infrastruktur Cepat. Percepatan infrastruktur transportasi, digitalisasi, dan fasilitas publik menjadi kunci utama pertumbuhan ekonomi. Investasi dan Reformasi Regulasi. Menarik investor dengan kebijakan ramah bisnis, penyederhanaan birokrasi, dan reformasi perizinan.

Transformasi Digital dan Smart City. Penggunaan teknologi untuk efisiensi layanan publik dan kemudahan investasi.
Pengembangan SDM dan Ekosistem Inovasi.

Mendorong pendidikan, riset, dan startup untuk membangun ekonomi berbasis pengetahuan. Keberlanjutan dan Kesejahteraan Kota. Pembangunan yang memperhatikan keseimbangan ekonomi, lingkungan, dan kualitas hidup.

Kota Padang memiliki potensi besar untuk mengalami lonjakan pembangunan dengan faktor pendukung seperti lokasi strategis, kekayaan sumber daya alam, pariwisata yang berkembang, serta basis pendidikan dan ekonomi kreatif.

Namun, tantangan seperti birokrasi berbelit, bencana alam, dan ketimpangan pembangunan perlu diatasi agar percepatan pembangunan dapat terwujud.

Dalam perspektif Islam, leapfrog development juga harus berlandaskan keadilan ekonomi, pemerintahan yang amanah, infrastruktur ramah lingkungan, serta kolaborasi antara ulama, pengusaha, dan pemerintah.

Menerapkan prinsip Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur, Padang dapat menjadi kota modern yang tetap berpegang pada nilai-nilai Islam. Jika sinergi antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat dapat diwujudkan dengan reformasi birokrasi dan inovasi kebijakan, Kota Padang berpeluang besar untuk menjadi kota yang maju secara pesat dan berkelanjutan. DS.09032025.