PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP PEMAHAMAN REMAJA TENTANG AGAMA ISLAM Halimah Mehan Abdullah

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP PEMAHAMAN REMAJA TENTANG AGAMA ISLAM

Halimah Mehan Abdullah

Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Falah

 

Media sosial telah menjadi gaya hidup masyarakat dari segala usia di zaman modern. Hal ini dianggap penting karena di era yang serba digital saat ini, media sosial membantu seluruh lapisan masyarakat dari setiap tempat, salah satunya adalah kemudahan melakukan kegiatan komunikasi. Komunikasi yang dulunya memerlukan komunikasi langsung secara langsung sekarang dapat dilakukan dengan mudah dengan mengakses media sosial dengan jarak yang tidak ditentukan.

perkembangan arus teknologi yang cepat memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat, dengan dampak positif dan negatif. Masyarakat secara tidak langsung terjebak dalam fasilitas tersebut karena kemudahan yang ada. Kegiatan masyarakat selama
Ini sebagian besar didasarkan pada teknologi. Dalam perkembangannya, fenomena yang terjadi yaitu masyarakat saat ini tidak bisa lepas dari internet atau gadget. Berbagai situs yang disediakan dalam teknologi internet dengan mudah dikonsumsi oleh segala lapisan masyarakat, salah satunya yaitu adanya media sosial. Media sosial merupakan sebuah situs yang menjadi tempat orang-orang berkomunikasi dengan teman-teman yang mereka kenal didunia nyata maupun dunia maya.

Lebih jauh, media sosial juga menjadi ruang bagi berkembangnya berbagai ideologi dan pemikiran keagamaan yang beragam, termasuk pandangan yang ekstrem atau radikal. Beberapa kelompok memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan narasi yang dapat mempengaruhi pemahaman remaja tentang Islam, baik dalam bentuk konservatisme berlebihan maupun pemikiran yang terlalu liberal. Jika tidak diimbangi dengan pemahaman yang kuat dan kritis, remaja dapat terjebak dalam pemikiran yang tidak seimbang dalam memahami Islam.

  • Pengaruh positif
  1. Akses mudah ke informasi islam

Remaja dapat belajar tentang islam melalui ceramah online, artikel dan video dari ulama atau pendakwah terpercaya

  1. Diskusi dan interaksi keagamaan

Media sosial memungkinkan diskusi dengan komunitas muslim global, memperluas wawasan tentang berbagai perspektif islam

  • Inspirasi untuk beramal dan beribadah

Konten seperti mengingat sholat, doa harian dan kisah inspiratif mendorong remaja untuk lebih taat beribadah

  1. Dakwah kreatif dan menarik

Banyak pendakwah muda menggunakan media sosial dengan cara yang kreatf, seperti animasi dan video pendek, membuat islam lebih dipahami

  • Pengaruh negatif
  1. Sunber informasi tidak terverifikasi

Banyak konten Islam yang bersumber dari individu tanpa latar belakang keilmuan yang jelas, sehingga bisa menyesatkan.

  1. Radikalisasi dan Ekstremisme

Beberapa kelompok menggunakan media sosial untuk menyebarkan ajaran ekstrem yang dapat mempengaruhi pemahaman remaja tentang Islam.

  • Pemahaman Dangkal dan Terfragmentasi

Remaja cenderung mendapatkan informasi secara instan tanpa kajian mendalam, sehingga pemahaman mereka bisa kurang komprehensif.

  1. Distraksi dari Ibadah

Alih-alih meningkatkan keimanan, media sosial juga bisa menjadi distraksi, menghabiskan waktu dengan konten hiburan daripada memperdalam ilmu agama.

KESIMPULAN

Penggunaan media sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemahaman remaja tentang agama Islam, baik secara positif maupun negatif. Oleh karena itu, pemanfaatan media sosial harus diiringi dengan sikap kritis, literasi digital, serta bimbingan yang tepat agar remaja mendapatkan pemahaman Islam yang benar dan seimbang.

Dari segi dampak positif, media sosial memberikan kemudahan akses terhadap berbagai sumber informasi keislaman. Remaja dapat dengan mudah menemukan ceramah, kajian, artikel, dan diskusi terkait ajaran Islam melalui platform seperti YouTube, Instagram, TikTok, Facebook, dan Twitter. Berbagai akun dan kanal yang dikelola oleh ulama, akademisi, dan pendakwah modern memungkinkan remaja untuk mempelajari Islam dengan cara yang lebih menarik dan sesuai dengan gaya komunikasi mereka. Selain itu, kehadiran komunitas keislaman di media sosial juga membantu remaja dalam membangun lingkungan yang mendukung mereka untuk lebih memahami dan mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, di samping dampak positif tersebut, penggunaan media sosial juga memiliki dampak negatif terhadap pemahaman remaja tentang agama Islam. Salah satu tantangan utama adalah penyebaran informasi yang tidak selalu valid atau berasal dari sumber yang kredibel. Dalam banyak kasus, remaja cenderung menerima informasi secara instan tanpa melakukan verifikasi lebih lanjut. Hal ini berpotensi menyebabkan kesalahpahaman dalam memahami ajaran Islam, terutama jika informasi yang diterima bersifat bias, tidak sesuai dengan konteks, atau bahkan bertentangan dengan ajaran Islam yang sebenarnya. Dalam menghadapi tantangan ini, literasi digital dan pendampingan dari berbagai pihak sangat diperlukan. Remaja harus dibekali dengan keterampilan untuk memilah dan menganalisis informasi yang mereka terima di media sosial agar tidak terjebak dalam hoaks atau pemahaman yang keliru. Selain itu, bimbingan dari orang tua, guru, dan ulama menjadi sangat penting untuk membantu mereka memahami Islam secara lebih mendalam dan menyeluruh. Pendidikan agama yang baik, baik melalui sekolah, pesantren, maupun lembaga keagamaan lainnya, harus tetap menjadi pilar utama dalam membangun pemahaman Islam yang kuat dan benar di kalangan remaja.

penggunaan media sosial memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap pemahaman remaja tentang agama Islam. Media sosial dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan wawasan keislaman jika digunakan dengan bijak dan diimbangi dengan literasi digital serta pendampingan yang memadai. Namun, jika digunakan tanpa filter dan kesadaran kritis, media sosial juga dapat menyesatkan dan memberikan dampak negatif terhadap pemahaman agama Islam. Oleh karena itu, diperlukan keseimbangan antara pemanfaatan media sosial dan pendekatan pembelajaran agama yang lebih mendalam agar remaja dapat memahami Islam secara benar, kontekstual, dan tidak terjebak dalam informasi yang salah atau menyesatkan.

media sosial sering kali menyajikan konten dalam format yang singkat dan instan, seperti video pendek atau kutipan ceramah tanpa konteks yang memadai. Akibatnya, pemahaman remaja tentang Islam bisa menjadi dangkal dan terbatas pada informasi yang bersifat permukaan saja, tanpa melalui kajian yang lebih mendalam melalui kitab-kitab klasik, tafsir Al-Qur’an, dan hadits. Pemahaman yang instan ini juga dapat menyebabkan penyimpangan dalam menginterpretasikan ajaran Islam, terutama jika informasi yang dikonsumsi tidak seimbang dan hanya berasal dari satu sudut pandang tertentu.

Oleh karena itu, diperlukan keseimbangan antara pemanfaatan media sosial dan pendekatan pembelajaran agama yang lebih mendalam agar remaja dapat memahami Islam secara benar, kontekstual, dan tidak terjebak dalam informasi yang salah atau menyesatkan. Dengan pendekatan yang tepat, media sosial dapat menjadi sarana yang bermanfaat dalam membantu remaja membentuk pemahaman Islam yang lebih baik, mendalam, dan komprehensif.

 

Leave a Reply