PENGENALAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK USIA DINI DI ZAMAN MODERN
Intan Raihan Permatasari
Mahasiswa Sekolah Tinggi Pendidikan Agama Islam Darul Falah
Di era modern ini, banyak yang merasakan keresahaan terhadap menurunnya adab dan ahlak peserta didik. Fenomena ini tampak dalam berbagai bentuk, seperti kurang nya rasa hormat kepada guru, penggunaan bahasa kasar, hingga kurangnya kepedulian terhadap sesama, dalam kondisi ini tentu menjadi keresahan dan perhatian serius, terutama dalam dunia pendidikan. Pendidikan agama islam memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan ahlak peserta didik, banyak masalah yang di hadapi anak sekolah yang berdampak pada moral, akademik dan spiritual mereka. dalam pandangan pendidikan islam, setiap masalah harus di selesai kan dengan pendekatan yang bebasis nilai – nilai islami.
Pendidikan agama islam (PAI) bagi anak usia dini merupakan fondasi penting dalam membentuk akhlak, karakter, dan keimanan sejak dini. Penanaman atau pengenalan aqidah, aklak, dan adab harus menjadi perhatian besar bagi anak usia dini, karena dengan mengenalkan dari sejak dini, anak akan lebih memahami jika sudah beranjak dewasa, apa itu sopan santun dan adab yang harus di terapkan dalam kehidupan sehari hari nya, sehingga tidak akan ada kasus dimana peserta didik melawan kepada guru atau pun orang tua, karena kita sudah sejak awal menanamkan nilai-nilai tersebut, sehingga peserta didik akan membatasi dan membentengi dirinya dengan ilmu yang telah kita berikan sejak usia dini.
Anak usia dini berada dalam fase emas pertumbuhan, di mana mereka mudah menyerap informasi dan membentuk kebiasaan. Oleh sebab itu kita sebagai guru dan orang tua harus mengenalkan pendidikan agama islam. Fase emas anak perkiraan berada di usia 2-8 tahun, di masa itu anak lebih mudah menyerap apa yang dilihat, di dengar, dan juga di ajarkan, oleh karena itu di saat itu lah waktu yang tepat bagi kita orang dewasa untuk mengembangkan potensi peserta didik serta mengenalkan nilai-nilai islam melalui pendidikan agama terutama agama islam. Penyebab Menurunnya Adab Dan Ahlak peseta didik ada beberapa faktor, yaitu Banyak peserta didik yang lebih banyak menghabiskan waktu di dunia maya dari pada berinteraksi dengan orang tua, guru atau teman sebaya secara langsung. Media sosial yang mudah di akses serta tidak semua konten yang diberikan positif dan terkadang dipenuhi konten negatif juga sering kali menjadi panutan yang salah bagi peserta didik.Kurangnya Teladan dari LingkunganAnak – anak tidak hanya belajar di sekolah saja, tetapi bisa juga dari lingkungan sekitarnya. Jika di rumah atau sekolah mereka tidak mendapat contoh yang baik dalam berprilaku sopan dan berakhlak mulia, maka mereka pun sulit menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari. Lingkungan sangat berperan dalam perubahan karakter peserta didik, karena dilingkunganlah awal terbentuknya karakter seseorang, mulai dari kita bayi hingga mungkin dewasa, peserta didik lebih lama bersama lingkungan dari pada sekolah sehingga linkungan benar – benar berdampak pada peserta didik, mau itu lingkungan keluarga maupun lingkungan peserta didik sering bermain. Hal ini menjadi konsen guru untuk bisa bersinergi dengan orang tua murid, sehingga anak trus di didik meskipun peserta didik tidak berada di sekolah, peran orang tua sangat di perlukan di sini karena anak lebih lama bersama di luar jam sekolah, apa pun yang diberikan oleh linkungan anak itu berikan mau itu lingkungan keluarga maupun lingkungan bermain akan sangat berpengaruh, karena anak akan langsung mencerna apa pun yang di berikan lingkungan tersebut, mau itu positif maupun negatif.
Selain lingkungan keluarga teknologi pun berpengaruh pada tumbuh kembang anak, karena tidak bisa dipungkiri di indonesia khusus nya anak bisa bebas memiliki handphone dan teknologi lain seperti laptop dan juga konsol game, karena hal ini sebagai orang dewasa, kita harus berperan membimbingnya peserta didik agar tidak mendapatkan hal negatirif. Sebagai orang dewasa kita harus memilah dan memilih apa saja yang boleh dan tidak boleh di terima oleh anak sehingga kita sedikit nya bisa memberi dampak yang bisa mencegah nya itu meneriama dampak negatif dari teknologi terssebut. Internet adalah teknologi yang merebak saat ini, mungkin terkadang kita lebih membutuh kan internet daripada hal lain seperti membeli makanan atau membeli hal lain yang lebih berguna. Seperti itu lah internet membaur diantara kita sekarang dan juga memberi dampak besar pada zaman ini.
Internet adalah teknologi dapat mudah di akses oleh siapa pun di dunia ini, mau itu anak sampai lansia, internet memungkin kan akses tanpa batas, sehingga jarak sejauh apa pun pasti bisa di capai. Internet telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan manusia saat ini, dengan kemampuan menghubungkan miliaran orang di seluruh dunia, internet memberikan dampak besar dalam berbagai aspek kehidupan, baik positif ampun negatif. Dampak positif internet memungkin kan kita manusia mendapat informasi yang cepat dan mudah, mendukung pendidkan dan penelitian di berbagai bidang, internet juga memberikan dampak negatif pada manusia yaitu ketergantungan, hal ini memyebabkan kita secara tidak sadar menjadi kebutuhan yang tidak bisa di tinggalkan dan menjadi kecanduan sehinga bisa juga berdapak pada aspek sosial memungkinkan orang tersebut tidak mau keluar untuk menjalani hidup seperti biasa dulu dilakukan oleh manusia yang normal nya berkelompok atau bergaul dengan lingkungan, karena kita manusia adalah mahluk sosial.
Pergeseran nilai dalam masyarakat menyebabkan Masyarakat modern cenderung lebih menitikberatkan pada pencapaian akademik daripada pendidikan karakter. Akibatnya banyak peserta didik yang memiliki kecerdasan yang tinggi, tetapi kurang dalam moral dan etika. Minimnya Pembelajaran Agama mejadi kosen di hari ini, karena itu mempengaruhi karakter peserta didik dalam kehidupan kesehariannya. Pembelajaran agama di sekolah seringkali hanya sebatas teori tanpa diiringi dengan praktek yang nyata dalam kehidupan sehari – hari. akibatnya perserta didik kurang memahami pentingnya adab dan akhlak dalam kehidupan mereka.
Pendidikan Agama Islam (PAI) Sebagai Solusi
Dalam islam, adab dan akhlak memiliki peran dan posisi yang sangat penting. Pendidikan agama islam (PAI) seharus nya tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga membentuk karakter peserta didik agar memiliki akhlak yang baik. Pendidikan islam harus lebih di tekankan pada pembentukan karakter. Program seperti tahfiz Al – Quran, kajian akhlak, serta peraktek ibadah bersama bisa menjadi solusi untuk meningkatkan moral peserta didik. Dalam keseharian sebagai guru atau orang tua harus di tuntut menanamkan kesadaran beradab sejak dini agar pada saat mencapai remaja, sedikit nya ada nilai-nilai yang tertanam di diri peserta didik. Sejak kecil, anak-anak harus diajarkan untuk menghormati orang tua, guru, dan sesama. Dalam islam, menghormati orang tua dan guru merupakan bagian dari ibadah.
Anak cenderung meniru atau mengikuti apa yang diliat dan di dengar oleh nya, oleh sebab itu, guru dan orang tua harus memberikan contoh nyata dalam bertutur kata, bersikap sopan, dan menghargai orang lain. peserta didik akan lebih mudah meniru keteladanan dari pada sekedar mendengar teori, karena teori tanpa praktek itu sama saja seperti memberikan kail pancing tanpa umpan. Pendidikan islam harus lebih di tekan kan pembentukan karakter, program seperti tahfiz Al-Quran, kajian akhlak, dan pasantren kilat selama bulan ramadan dan lain lain itu bisa membantu terbentuknya karakter anak meskipun hal itu bisa saja merubah nya sedikit namun peserta didik sedikit nya tahu dan mengerti apa itu adab dan sopan santun.Di zaman moderen seperti saat ini teknologi bisa menjadi sarana pendidikan jika digunakan dengan bijak dan baik, konten islami yang mendidik dapat menjadi alternatif bagi peserta didik agar tetap terarah dalam nilai – nilai islam. Karena dalam hal ini internet bisa membawa kebaikan dan keburukan, sehingga disini sebagai guru ataupun orang tua harus senang tiasa membimbing dan juga mengarahkan peserta didik agar tetap dijalan yang benar dan tidak mudah terbawa arus oleh konten negatif yang saat ini marak beredar bebas di media sosial secara bebas ataupun oleh pergaulan bersama teman-temannya.
Pengenalan pendidikan agama islam bagi anak usia dini di zaman modern memerlukan ke uletan serta pendekatan yang kreatif dan relevan. Dengan menggabungkan teknologi, metode bermain,, keteladanan, dan pembiasaan sehari-hari, sehingga anak dapat lebih mudah memahami dan mengamalkan ajaran islam. Peran orang tua, guru, dan lingkungan sangat penting dalam membentuk generasi muslim yang berakhlak di era digital dan modern ini.
Kesimpulan
Jadi menurut saya kesimpulan yang dapat di ambil dari hal ini yaitu, kurangnya adab dan akhlak peserta didik saat ini menjadi keresahan yang nyata dalam dunia pendidikan. Penyebab utamanya adalah pengaruh teknologi, kurangnya teladan, serta minimnya pembelajaran agama yang aplikatif. Oleh karena itu, pendidikan agama islam harus lebih diperkuat untuk membentuk karakter peserta didik yang berakhlak mulia. Dengan cara ini, generasi mendatang diharapkan bisa menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi jugga memiliki adab dan akhlak yang baik sesuai dengan ajaran islam.