PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR ABAD 21 PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MADRASAH IBTIDAIYAH
Debby Yulia Citra
Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Falah
Di era globalisasi yang penuh tantangan, sektor pendidikan perlu membekali siswa dengan keterampilan yang relevan untuk abad ke-21. Dalam konteks pembelajaran matematika di Madrasah Ibtidaiyah (MI), penerapan keterampilan berpikir abad 21 penting untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis, berpikir kreatif, kolaborasi, dan komunikasi (4Cs). Memasuki abad ke-21, dunia mengalami perubahan yang sangat pesat. Perubahan ini menyangkut seluruh aspek kehidupan, baik ekonomi, transportasi, teknologi, komunikasi, informasi, dan lain-lain. Mengantisipasi perubahan ini memerlukan keterampilan abad ke-21. Keterampilan abad ke-21 ini mencakup pemikiran kritis dan pemecahan masalah, kreativitas dan inovasi, komunikasi dan kolaborasi. Mengembangkan keterampilan abad ke-21 ini dapat dicapai di semua disiplin ilmu. Kimia sebagai mata pelajaran matematika sangat cocok untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21. Pengembangan keterampilan abad 21 ini harus disengaja oleh para pendidik kimia agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. Untuk mengembangkan keterampilan pembelajaran matematika abad 21, pendidik dapat memilih model pembelajaran metode saintifik seperti pembelajaran penemuan, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek, atau pembelajaran berbasis desain. Penerapan model pembelajaran tersebut harus dioptimalkan sesuai dengan hakikat metode ilmiah untuk mengembangkan keterampilan abad 21 siswa. Selain itu, penting juga untuk menerapkan blended learning dan menilai keterampilan abad 21.
Konsep Keterampilan Berpikir Abad 21
Pemikiran abad 21 mencakup empat keterampilan utama yang dikenal sebagai 4C , yaitu:
- Berpikir Kritis (Critical Thinking Skill): Berpikir kritis adalah sikap memikirkan secara mendalam permasalahan yang ada dalam pengalaman diri sendiri. Pertanyaan yang termasuk dalam lingkup pengalaman pribadi. Seseorang yang mampu berpikir kritis mampu menganalisis, menafsirkan, mengevaluasi dan mensintesis informasi yang diperoleh. Penting bagi siswa untuk menguasai keterampilan berpikir kritis agar mereka dapat lebih mahir dalam membangun argumen, memeriksa kredibilitas sumber, atau mengambil keputusan.
Matematika merupakan mata pelajaran unik yang terdiri dari unsur-unsur sederhana hingga kompleks. Keunikan dan kompleksitas unsur matematika menuntut siswa matematika untuk berpikir kritis ketika mempelajari matematika. Berpikir kritis dalam matematika terjadi dengan menggabungkan pengetahuan, keterampilan penalaran matematika, dan strategi kognitif sebelumnya untuk menggeneralisasi, membenarkan, dan mengevaluasi situasi matematika secara reflektif.
- Kreativitas (Creative Thinking Skill): Berpikir kreatif dalam matematika adalah proses menghasilkan solusi baru terhadap masalah dan/atau membuat metode lama menjadi baru kembali. Berpikir kreatif adalah proses menghasilkan ide-ide baru (hasil terbuka) yang merupakan gabungan dari pemikiran-pemikiran sebelumnya secara bersama-sama. Siswa yang kreatif dan berbakat memiliki kemampuan luar biasa dalam menggunakan model matematika untuk menghasilkan solusi baru dan berguna terhadap masalah simulasi dunia nyata.
- Kolaborasi (Collaboration Skill): Ini adalah aktivitas bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Keterampilan kolaboratif ini digambarkan sebagai keterampilan yang menggerakkan mekanisme pembelajaran seperti pembelajaran induktif, deduktif, dan asosiatif. Kolaborasi penting dalam pembelajaran karena siswa dapat menggunakan keterampilan tersebut dalam pekerjaan. Siswa perlu menunjukkan kerja tim dan keterampilan kepemimpinan mereka dan mampu beradaptasi dengan peran dan tanggung jawab.
- Komunikasi (Comunication Skill): Komunikasi merupakan bagian integral dari semua aktivitas manusia. Sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain. Komunikasi sangatlah penting. Melalui komunikasi terjadi proses penyampaian gagasan secara lisan atau tertulis untuk membangun pemahaman. Komunikasi antar siswa, khususnya dalam matematika, memungkinkan eksplorasi dan konsolidasi pemikiran, pengetahuan dan pengembangan dalam pemecahan masalah.
Selain empat konsep penting pemikiran abad 21 di atas, seseorang juga harus menguasai literasi teknologi, informasi, dan komunikasi. Literasi ini penting untuk memilih, mengkritisi, mengevaluasi, mensintesis, dan menggunakan informasi.
Pentingnya Keterampilan Berpikir Abad 21 dalam Pembelajaran Matematika
Matematika sebagai ilmu pemecahan masalah sangat relevan dengan keterampilan berpikir abad 21, dan siswa yang mengembangkan keterampilan ini akan lebih mampu menyelesaikan masalah secara sistematis, menggunakan logika dan penalaran yang kuat, dan berinovasi dan temukan berbagai solusi.
Strategi Peningkatan Keterampilan Abad 21 dalam Pembelajaran Matematika
Beberapa metode yang dapat diterapkan antara lain :
- Pembelajaran Berbasis Masalah (PJBL) : Melatih siswa untuk memecahkan masalah nyata menggunakan konsep matematika.
- Pembelajaran Berbasis Proyek: Mendorong siswa untuk membuat proyek yang mengintegrasikan berbagai konsep matematika.
- Pembelajaran Kooperatif (Cooverative Learning): Membantu siswa belajar dalam kelompok kecil untuk meningkatkan kerja sama dan komunikasi.
- Teknologi dalam pembelajaran : Pemanfaatan media digital, seperti aplikasi interaktif, untuk melatih berpikir logis dan kreatif.
Kesimpulan
Untuk mempersiapkan generasi masa depan, pendidikan harus menghasilkan lulusan yang mampu menjawab tantangan masa depan. Oleh karena itu, pembelajaran yang dilakukan guru harus mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk masa depan. Peningkatan keterampilan berpikir abad 21 dalam pembelajaran matematika di Madrasah Ibtidaiyah (MI) penting untuk membekali siswa dengan keterampilan yang relevan dengan zaman modern. Melalui penerapan keterampilan 4C (berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, kolaborasi). Dengan mengintegrasikan pendekatan ini, guru dapat menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna, meningkatkan kemampuan penalaran siswa, dan mengembangkan karakter siap menghadapi tantangan abad ke-21. Oleh karena itu, guru di MI berperan penting dalam merancang pembelajaran yang kreatif dan inovatif agar kognitif siswa berkembang secara optimal.