PESANTREN RAMADHAN: Pembiasaan Cinta Masjid dan Pencegahan Penyimpangan Remaja Oleh: Duski Samad

Artikel Tokoh344 Views

PESANTREN RAMADHAN:
Pembiasaan Cinta Masjid dan Pencegahan Penyimpangan Remaja

Oleh: Duski Samad
Guru Besar UIN Imam Bonjol

Pemerintah Kota Padang, Selasa, 25 Maret 2025, secara resmi menutup kegiatan Pesanteren Ramadhan 1446/2025 untuk siswa SD dan SMP pada masjid dan mushalla. Pesantren Ramadhan sudah berlangsung sejak 2004 lalu, 21 tahun, waktu yang cukup panjang dengan dampak dan manfaat yang dibawanya bagi kebaikan siswa di Kota Padang.

Manfaat Pesantren Ramadhan dipastikan ada dan terasa bagi masyarakat Kota Padang. Penulis sebagai mantan Ketua Pengurus Daerah Dewan Masjid Indonesia (PD DMI) Kota Padang insitiator Pesantren Ramadhan 2004 bekerjasama dengan Pemerintah Kota Padang dalam perjalanan waktu sudah dua dekade menyampaikan terima kasih kepada Pemko Padang, pengurus masjid, dan segenap pihak yang tiada henti meningkatkan peran bagi peningkatan kualitas Pesanteren Ramadhan.

Pesanteren Ramadhan 2025 M/1446 H semangkin terasa pentingnya ketika masalah atau penyimpangan prilaku remaja di Kota Padang bertambah mencemaskan. Tawuran pelajar, kebut-kebutan di jalan raya, terjebak penyalahgunaan narkoba dan prilaku menyimpang lainnya adalah problema bersama yang mesti menjadi perhatian semua pihak.

Artikel ini ditulis akan memberikan pandangan lebih menekankan pada tindak lanjut Pesantren Ramadhan dengan mendorong siswa cinta masjid guna menekan prilaku tawuran pelajar dan kenakalan lainnya. Penguatan peran masjid bagi pembinaan generasi muda Kota Padang beririsan dengan progam unggulan Walikota dan Wakil Walikota Padang SMART SURAU.

PESANTREN RAMADHAN MENYEMAI BIBIT CINTA MASJID
Fenomena masjid yang sepi dari remaja menjadi kekhawatiran bagi banyak pihak, terutama dalam pembentukan generasi Islami yang cinta ibadah. Beberapa faktor yang menyebabkan hal ini terjadi antara lain penyebabnya pengaruh teknologi dan media sosial. Banyak remaja lebih tertarik pada hiburan digital dibandingkan aktivitas di masjid. Kurangnya Peran Keluarga. Orang tua yang jarang mengajak anak ke masjid membuat mereka tidak terbiasa.

Faktor lainnya adalah minimnya kegiatan yang menarik. Masjid sering kali tidak memiliki program khusus untuk remaja, sehingga mereka merasa tidak terlibat. Kurangnya Pemahaman tentang Keutamaan Masjid. Banyak remaja yang kurang memahami pentingnya masjid dalam kehidupan seorang Muslim. Lingkungan yang Tidak Mendukung. Jika teman sebaya tidak memiliki kebiasaan pergi ke masjid, remaja cenderung mengikuti kebiasaan tersebut.

Banyak solusi yang dapat dilakukan mengundang anak, remaja dan siswa cinta masjid. Membuat Program Menarik untuk Remaja. Mengadakan kajian interaktif, diskusi keislaman, atau kegiatan sosial yang melibatkan mereka. Peran Orang Tua dan Guru. Mengajak remaja ke masjid sejak kecil dan memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. Memanfaatkan Media Sosial. Membuat konten Islami yang menarik agar remaja lebih terhubung dengan nilai-nilai agama.

Meningkatkan Peran Remaja di Masjid. Memberikan mereka tanggung jawab dalam kepengurusan masjid atau event-event Islami. Menciptakan Lingkungan yang Ramah untuk Remaja. Menjadikan masjid sebagai tempat yang nyaman, bersahabat, dan tidak kaku bagi anak muda. Dengan pendekatan yang lebih kreatif dan memahami kebutuhan remaja, masjid bisa kembali menjadi pusat pembinaan generasi muda yang Islami dan berakhlak mulia.

Mendidik anak dan siswa agar mencintai masjid adalah bagian penting dalam membangun karakter mereka sejak dini. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan paling awal adalah memberikan teladan. Anak-anak cenderung meniru apa yang dilakukan orang tua. Jika orang tua sering ke masjid, anak akan melihatnya sebagai sesuatu yang alami dan menyenangkan.

Membiasakan sejak dini, menajak anak ke masjid sejak kecil, terutama saat ada suasana yang menyenangkan seperti shalat berjamaah, pengajian anak, atau acara khusus seperti peringatan hari besar Islam dan termasuk Pesantren Ramadhan yang mereka sudah terbiasa kemasjid.

Perhatian pengurus masjid membuat masjid terasa nyaman dan menyenangkan adaah modal mendorong anak cinta masjid. Pastikan anak merasa nyaman di masjid dengan membawa perlengkapan seperti sajadah kecil atau buku cerita Islami. Beberapa masjid juga memiliki area bermain untuk anak-anak.
Memberikan pemahaman tentang keutamaan masjid sudah terbangun kuat saat pesantren Ramadhan.

Ceritakan kepada anak tentang keutamaan mencintai masjid, misalnya hadits tentang orang yang hatinya terpaut dengan masjid akan mendapatkan naungan di hari kiamat. Lebih kuat lagi melibatkan mereka dalam kegiatan masjid adalah kerja positif yang dihasilkan Pesantren Ramadhan. Mendorong anak untuk ikut serta dalam kegiatan seperti TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an), lomba-lomba Islami, atau kerja bakti di masjid.

Memberikan reward dan apresiasi pada anak-anak ini juga sudah berlangsung dalam Pesantren Ramadhan. Jika anak rajin ke masjid, berikan pujian atau hadiah kecil sebagai bentuk motivasi. Namun, pastikan mereka memahami bahwa tujuan utama adalah ibadah, bukan hadiah semata. Menghindari pemaksaan. Penting untuk mengajak dengan cara yang lembut agar anak merasa senang, bukan terpaksa. Jika mereka lelah atau bosan, beri mereka waktu untuk beristirahat. Dengan cara-cara ini, insya Allah anak akan tumbuh dengan cinta terhadap masjid dan menjadikannya bagian penting dalam kehidupan mereka.

Makna dan manfaat siswa cinta Masjid adalah pembentukan karakter Islam. Pesan pentingna adalah bagaimana keterikatan siswa dengan masjid dapat membentuk karakter Islami yang kuat. Beberapa poin pentingnya meliputi membangun kedekatan dengan Allah. Membiasakan siswa beribadah di masjid menanamkan rasa cinta kepada Allah dan kebiasaan beramal shaleh. Membentuk Akhlak Mulia. Masjid menjadi tempat belajar adab, seperti sopan santun, disiplin, kebersihan, dan tanggung jawab.

Menanamkan Nilai Kebersamaan dan Ukhuwah Islamiyah. Berinteraksi dengan jamaah lain menumbuhkan rasa persaudaraan, kepedulian sosial, dan gotong royong. Menjauhkan dari Pengaruh Negatif. Kegiatan positif di masjid seperti pengajian dan pesantren kilat mencegah siswa dari perilaku menyimpang. Membiasakan Hidup Berdisiplin dan Taat Aturan. Jadwal shalat berjamaah dan kegiatan keagamaan di masjid melatih kedisiplinan dan tanggung jawab. Menanamkan cinta masjid sejak dini, siswa akan tumbuh dengan karakter Islami yang kuat dan berakhlak mulia.

MENCEGAH PRILAKU MENYIMPANG REMAJA
Media merilis Dinas Pendidikan Kota Padang mencatat, dari Januari hingga Juni 2023 sebanyak 88 pelajar terlibat aksi tawuran. Sebanyak 35 orang dilakukan pembinaan, 9 orang diproses hukum secara. Hampir setiap bulan terjadi tawuran. Hanya bulan Februari 2023 yang tidak terjadi. Tawuran disebabkan oleh kontrol diri yang lemah, krisis identitas, rivalitas antar sekolah, dan pengawasan yang kurang,” jelas kata Walikota Padang, Hendri Septa saat membuka evaluasi kenakalan remaja. (Swapena, 24 Juni 2023).

…aksi tawuran antar geng petarung di Kota Padang sudah sangat mengkhawatirkan. Hingga saat ini, polisi mendeteksi ada lebih dari 20 geng remaja petarung yang kerap kali terlibat aksi saling serang di Ibukota Provinsi. “Mereka menggunakan nama geng bermacam-macam, beranggotakan antara 10 hingga 30 orang. Dan ada satu dua geng yang bahkan punya anggota sampai 70 hingga 80 orang. Semuanya tersebar di hampir seluruh kecamatan di Kota Padang,” ujarnya kepada Haluan.

Menurut Dwi, puluhan geng remaja petarung ini, aktif bersaing satu sama lain. Mereka saling berkompetisi untuk dianggap sebagai kelompok yang paling hebat. (haluan, 25 Maret 2025).

Berita di atas sangat mengkhawatirkan masa depan remaja. Pemerintah Kota terus mengiatkan pencegahan tawuran, balap liar dan penyimpang prilaku remaja, satu di antara memperkuat Pesantren Ramadhan dan menetapkan program unggulan S,MART SURAU. Pesantren Ramadhan sebagai wadah pembinaan keislaman bagi remaja memiliki landasan kuat dalam Islam dan sudah terbukti dalam sejarah pembinaan keislaman remaja dan ssiswa.

Pentingnya pendidikan agama dalam membentuk karakter adalah Al-Qur’an Surah An-Nisa: 9. jangan meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, Surah Al-Anbiya: 73 “Dan Kami jadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami, Pendidikan agama membentuk remaja agar menjadi pemimpin yang berakhlak baik dan bertanggung jawab.

Dalam Hadits Rasulullah ﷺ bersabda:”Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci). Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari dan Muslim). Pendidikan sejak dini, termasuk melalui Pesantren Ramadhan, berperan dalam menjaga fitrah anak agar tetap dalam Islam dan terhindar dari perilaku menyimpang. “Sesungguhnya di antara tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat adalah pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim). Pesantren Ramadhan membantu remaja agar tumbuh dalam lingkungan yang mendorong ketaatan kepada Allah.

Para ulama menekankan pentingnya pendidikan Islam dalam membentuk karakter generasi muda dan menjauhkan mereka dari pengaruh negatif. Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI): MUI dalam berbagai fatwanya menekankan bahwa pendidikan berbasis agama sangat penting dalam membentuk karakter generasi muda agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas, narkoba, dan penyimpangan moral lainnya. Sheikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin (Ulama Saudi Arabia): Beliau menyatakan bahwa mendidik anak-anak dalam lingkungan Islami adalah kunci utama dalam menjaga akhlak dan moralitas mereka, serta membangun generasi yang kuat dalam iman dan ilmu.

Dari sudut pandang ilmiah, pendidikan agama memiliki dampak signifikan dalam membentuk karakter remaja. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menurut penelitian dalam bidang psikologi, lingkungan yang berbasis nilai-nilai agama membantu remaja mengembangkan kontrol diri, etika, dan moralitas yang lebih baik dibandingkan mereka yang tumbuh tanpa bimbingan agama.

Studi sosial menunjukkan bahwa remaja yang aktif dalam kegiatan keagamaan cenderung memiliki tingkat kenakalan remaja yang lebih rendah, serta lebih mampu menghindari pengaruh negatif seperti pergaulan bebas, narkoba, dan kriminalitas.

Penelitian oleh Kementerian Agama RI: Program pesantren kilat Ramadhan yang diterapkan di berbagai sekolah dan masjid di Indonesia terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman agama dan membentuk karakter Islami yang kuat pada remaja. Pesantren Ramadhan bukan sekadar program keagamaan tahunan, tetapi memiliki dampak besar dalam membentuk moral dan karakter remaja.

Berdasarkan nash dari Al-Qur’an dan Hadits, fatwa ulama, serta analisa ilmiah, pendidikan agama, khususnya dalam bentuk pesantren Ramadhan, berperan penting dalam: membentengi remaja dari pengaruh negatif.

Meningkatkan kesadaran agama dan ketakwaan. Membentuk akhlak yang baik dan disiplin. Membangun kontrol diri dan kepribadian yang kuat. Jadi, Pesantren Ramadhan merupakan solusi nyata dalam mencegah perilaku menyimpang pada remaja dan membentuk generasi Islami yang berkualitas.

Kesimpulan:
Pesantren Ramadhan di Kota Padang telah berjalan selama 21 tahun dan memberikan manfaat besar bagi pembinaan siswa SD dan SMP. Program ini bertujuan untuk menanamkan kecintaan terhadap masjid serta mencegah penyimpangan remaja, seperti tawuran, balap liar, dan penyalahgunaan narkoba.

Masjid yang sepi dari remaja menjadi kekhawatiran utama. Beberapa penyebabnya adalah pengaruh teknologi, kurangnya peran keluarga, minimnya program menarik, serta lingkungan yang tidak mendukung. Untuk mengatasinya, perlu dilakukan upaya seperti membuat program menarik, meningkatkan peran orang tua dan guru, memanfaatkan media sosial, serta menciptakan lingkungan masjid yang ramah bagi remaja. Cinta masjid membawa banyak manfaat, termasuk membangun kedekatan dengan Allah, membentuk akhlak mulia, menanamkan nilai kebersamaan, menjauhkan dari pengaruh negatif, serta melatih disiplin dan ketaatan.

Tingginya angka tawuran di Kota Padang menjadi bukti lemahnya kontrol diri dan kurangnya pembinaan karakter. Pemerintah terus menggalakkan pencegahan kenakalan remaja melalui Pesantren Ramadhan dan program SMART SURAU. Pendidikan agama berperan penting dalam membangun karakter Islami, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an, Hadits, fatwa ulama, dan berbagai penelitian ilmiah. Pesantren Ramadhan, generasi muda diharapkan tumbuh dalam lingkungan yang mendorong ketaatan kepada Allah, memiliki kontrol diri yang kuat, serta terhindar dari perilaku menyimpang.250325.

Leave a Reply