PROTAS: KEMENAG BERDAMPAK, SINERGI KUAT BERSAMA ORMAS
Oleh: Duski Samad
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sumatera Barat
Penghargaan dan terima kasih kepada Menteri Agama Prof.Dr.Nasaruddin Umar, MA kebijakan, tindakan dan sambutan beliau yang benar-benar dirasakan membawa kenyamanan, ketenangan dan optimisme umat dan stakeholder. Iklim dan suasana kerja yang memuaskan dan masyarakat memberikan dukungan terhadap Kementerian Agama semoga dijaga oleh semua aparat Kementerian Agama sampai lapisan diujung tombak, Kantor Urusan Agama (KUA) di Kecamatan, penyuluh dan guru-guru Madrasah.
Realitas kehidupan beragama yang dinamis, kerukunan yang kondusif dan semarak Ramadhan adalah indikator yang mengembirakan. Capain dan kesan baik ini diharapkan dapat menpercepat gerak keumatan di Sumatera Barat, lebih lagi bila disinergi lebih intens dengan Pemerintah Provinsi, Kabupaten Kota, begitu di antara pokok pikiran dan pandangan pimpinan ormas keagamaan tingkat Sumatera Barat.
Dalam diskusi pimpinan Ormas keagamaan tingkat Provinsi Sumatera Barat menyampaikan dukungan penuh terhadap tekad kuat Kementerian Agama akan bersih-bersih seperti yang disuarakan Menteri Agama. Kakanwil Provinsi Sumatera Barat juga memastikan kepada pimpinan ormas bahwa pengangkatan, naik pangkat, dan proyek fisik tidak sepeserpun ada pungutan, semuanya telah melalui adminstrasi digitalisasi. Clear and clean, tolong beritahu Kakanwil bila ada yang coba merusak citra institusi.
Ada pula harapan dari pimpinan ormas kepada Kakanwil untuk mengambil inisiatif kordinasi dengan Pemerintah Provinsi, atau mulai saja di Madrasah agar anak-anak tidak diizinkan membawa handphone ke Madrasah. Tawuran pelajar, kebut-kebutan, narkoba, LGBT dan penyakit sosial lainnya besar sumbernya dari bebasnya pengunaan android bagi remaja awal yang masih usia sekolah.
Patut disyukuri bahwa Menteri Agama dalam masa 100 hari kerja Pemerintah Prabowo Subianto oleh media ditetapkan sebagai Menteri terbaik menjabarkan visi misi Presiden/Wakil Presiden yang diberi nama dengan Protas. Protas singkatan dari program prioritas Menteri Agama RI Kabinet Merah Putih dan Protas ini disosialisasikan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat Dr. Mahyuddin, MA saat buka bersama, Selasa, 18 Maret 2025 dengan pimpinan organisasi sosial kemasyarakatan keagamaan di kantor Kanwil Jalan Kuini Padang.
Ada tiga misi Kementerian Agama 2025-2029, Meningkatkan kualitas kehidupan beragama yang rukun dan berorientasi pada kemaslahatan; Meningkatkan kualitas pendidikan agama, pendidikan umum berciri khas agama, pendidikan keagamaan dan pesantren; dan Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance). Sedangkan Asta Protas “Kemenag Berdampak”, Meningkatkan Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan, Penguatan Ekoteologi, Layanan Keagamaan Berdampak, Mewujudkan Pendidikan Unggul, Ramah, dan Terintegrasi, Pemberdayaan Pesantren, Pemberdayaan Ekonomi Umat, Sukses Haji dan Digitalisasi Tata Kelola.
KEMENAG BERDAMPAK
Layanan Kemenag berdampak menjadi menarik untuk diberikan disambut gembiran masyarakat sebagai penerima layanan Kementerian Agama sampai pada lapis masyarakat di ujung negeri. Layanan keagamaan berdampak merujuk pada layanan yang diselenggarakan oleh pemerintah, cq. Kementerian Agama, organisasi keagamaan, atau lembaga sosial yang tidak hanya memenuhi kebutuhan ibadah dan spiritual masyarakat, tetapi juga memberikan manfaat yang nyata bagi kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya.
Ciri-Ciri Layanan Keagamaan Berdampak:
- Meningkatkan Kualitas Kehidupan Umat. Bukan hanya tentang pelayanan ibadah (seperti pengelolaan masjid, gereja, pura, atau vihara), tetapi juga memberikan edukasi, kesejahteraan, dan keseimbangan sosial.
- Berorientasi pada Transformasi Sosial. Memberdayakan masyarakat dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan kesehatan berbasis nilai-nilai agama.
- Memperkuat Moderasi Beragama. Mencegah ekstremisme dan meningkatkan toleransi melalui program yang melibatkan berbagai elemen masyarakat lintas agama.
- Berbasis Inovasi dan Teknologi. Menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan akses layanan keagamaan, seperti aplikasi dakwah, konsultasi agama online, atau sistem pengelolaan zakat dan wakaf berbasis digital.
- Dapat Diukur dan Berkelanjutan. Dampaknya nyata, bisa diukur, dan terus dikembangkan agar tidak hanya bersifat sementara.
Contoh Layanan Keagamaan Berdampak program zakat produktif yang tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga memberdayakan penerima agar mandiri. Digitalisasi layanan keagamaan, seperti pendaftaran haji online, konsultasi keagamaan digital, atau aplikasi Al-Qur’an interaktif. Pendidikan berbasis nilai agama yang mendorong inklusivitas dan toleransi. Pendampingan sosial berbasis keagamaan, seperti layanan konseling bagi korban kekerasan atau rehabilitasi sosial berbasis spiritual. Dengan pendekatan ini, layanan keagamaan tidak hanya menjadi ritualistik tetapi juga solusi nyata bagi masyarakat dalam menghadapi tantangan zaman.
SINERGI BERSAMA ORMAS UNTUK UMAT
Kementerian Agama dan organisasi sosial keagamaan Islam secara riil lingkup dan ruang kerja adalah sama-sama untuk umat dan bangsa. Sinergi adalah keniscayaan untuk mendapatkan hasil yang baik. Strategi pencapaian visi, misi dan Protas Kementerian Agama dengan sinergisitas bersama organisasi masyarakat (ormas) memerlukan pendekatan kolaboratif yang berkelanjutan.
Beberapa strategi yang bisa diterapkan adalah membangun kesepahaman dan kkomitmenbersama. Mengadakan forum dialog antara Kemenag dan ormas Islam, secara berkala dan dalam menghadapi masalah strategis yang memerlukan pemecahan bersama.
Optimalisasi peran ormas dalam program Kemenag dengan mengajak ormas sebagai mitra strategis dalam sosialisasi dan implementasi program pendidikan, dakwah, moderasi beragama, dan pemberdayaan umat adalah agenda yang akan segera ditindak lanjuti.
Melibatkan ormas dalam program penguatan kompetensi penyuluh agama dan pendampingan masyarakat. Sinergi dalam Pendidikan dan Dakwah. Memanfaatkan jaringan pesantren, madrasah, dan lembaga pendidikan milik ormas untuk mempercepat transformasi sistem pendidikan keagamaan. Mendukung digitalisasi dakwah dengan menggandeng ormas dalam penyebaran materi dakwah moderat yang sesuai dengan kebijakan Kemenag.
Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Keagamaan. Mengintegrasikan program ekonomi syariah, wakaf produktif, dan zakat dalam skema kerja sama dengan ormas. Mendorong ormas untuk berperan dalam pengembangan usaha berbasis keumatan, seperti koperasi syariah dan UMKM halal. Penguatan Moderasi Beragama dan Harmoni Sosial. Melibatkan ormas dalam pelatihan kader-kader moderasi beragama untuk menangkal radikalisme dan intoleransi. Mengadakan program bersama untuk meningkatkan harmoni antarumat beragama di berbagai daerah.
Strategi ini, diharapkan Kemenag dapat berjalan efektif dengan dukungan penuh dari ormas sebagai mitra utama dalam membangun kehidupan beragama yang lebih maju dan harmonis.
PROGUL KEPALA DAERAH DAN AKSELERASI KEMENAG
Daerah di Sumatera Barat, program unggulan (progul) kepala daerah umumnya memiliki nuansa kuat dalam bidang keagamaan, sejalan dengan budaya Minangkabau yang berlandaskan falsafah “Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah”. Beberapa prioritas utama dalam program keagamaan yang sering diusung kepala daerah di Sumatera Barat meliputi:
- Penguatan Pendidikan Keagamaan. Pembangunan dan pengembangan pesantren serta madrasah. Bantuan bagi guru TPA/TPQ dan pendidikan diniyah. Program hafiz Al-Qur’an dengan beasiswa bagi santri berprestasi.
- Peningkatan Dakwah dan Syiar Islam. Penguatan peran ulama dalam kehidupan masyarakat. Program satu rumah satu hafiz atau tahfiz Al-Qur’an. Revitalisasi masjid dan mushalla sebagai pusat pembinaan umat. Kota Padang menyebutnya SMART SURAU.
- Penyelenggaraan Keagamaan dan Sosial Islami. Pengelolaan zakat, infak, dan sedekah untuk kesejahteraan umat melalui BAZNAS. Peningkatan kesejahteraan imam masjid dan mubaligh. Program magrib mengaji dan shalat berjamaah di masjid.
- Ekonomi Berbasis Syariah. Pengembangan UMKM berbasis syariah. Dorongan terhadap perbankan syariah dan pengelolaan keuangan Islam.Pasar halal dan industri halal.
- Pemberantasan Penyakit Sosial. Penegakan Perda tentang larangan maksiat, perjudian, dan minuman keras. Pencegahan pergaulan bebas dan narkoba melalui pendidikan agama dan adat.
Kebijakan ini mencerminkan karakter khas Sumatera Barat sebagai daerah yang memadukan nilai adat dan syariat Islam dalam tata kelola pemerintahan dan kehidupan sosial masyarakat.
Semua program unggulan di atas bila dikaitkan dengan tugas dan fungsi Kementerian Agama jelas sekali himpitannya. Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2019 adalah memiliki tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.
Fungsi Kemenag adalah Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang agama dan keagamaan. Pelaksanaan urusan pemerintahan dalam bidang agama dan keagamaan. Koordinasi dan pembinaan dalam penyelenggaraan layanan keagamaan serta kehidupan beragama. Pengelolaan pendidikan keagamaan (madrasah, pesantren, dan pendidikan tinggi keagamaan). Pembinaan kerukunan umat beragama untuk menjaga harmoni sosial. Penyelenggaraan ibadah haji dan umrah serta pembinaan jamaah haji. Pengelolaan keuangan dan barang milik negara di lingkungan Kemenag. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Presiden.
Untuk menopang tugas dan fungsi di atas Kemenag memiliki berbagai direktorat jenderal, seperti Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam, Ditjen Pendidikan Islam, dan Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, yang bertanggung jawab atas masing-masing bidang keagamaan.
Mencermati tugas dan fungsi Kementerian Agama di atas bila dihubungkan dengan program unggulan yang ditetapkan Kepala Daerah Provinsi, Kabupaten Kota di Sumatera Barat nampak dengan jelas ada irisan yang sangat kuat. Untuk terbangunnya kolaborasi dan sinergi Kemenag dengan Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten Kota saatnya Kementerian Agama di Kabupaten Kota lebih intensif berkordinasi, kerjasama dan akan lebih baik diikat oleh Perjanjian Kerjasama Kemenag dengan Kepala Daerah.
Berkenaan dengan sinergi Kemenag dengan ormas keagamaan pada dasarnya berjalan baik dan harmonis, namun untuk percepatan dan menumbuhkan iklim yang lebih kuat lagi perlu ada silaturahmi terjadwal dan pelibatan ormas dalam kegiatan yang dilakukan Kemenag seperti selama ini berjalan.
Kesimpulan.
Kementerian Agama (Kemenag) berperan penting dalam menjaga kehidupan beragama yang harmonis di Indonesia, termasuk di Sumatera Barat. Melalui berbagai kebijakan dan programnya, Kemenag berhasil menciptakan suasana yang kondusif, meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan, serta memperkuat layanan keagamaan yang berdampak nyata bagi masyarakat.
Selain itu, keterlibatan ormas keagamaan dalam berbagai program Kemenag juga menjadi faktor penting dalam mempercepat pencapaian tujuan bersama. Melalui pendekatan kolaboratif yang berkelanjutan, Kemenag dapat lebih efektif dalam menjalankan misinya untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama, pendidikan keagamaan, serta tata kelola pemerintahan yang baik. Sinergi yang kuat antara Kemenag, pemerintah daerah, dan ormas keagamaan, diharapkan program keagamaan yang berdampak luas dapat terus berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi umat dan bangsa.
Keberhasilan Kemenag tidak lepas dari sinergi dengan pemerintah daerah dan organisasi keagamaan. Program unggulan kepala daerah di Sumatera Barat yang berfokus pada pendidikan keagamaan, dakwah, ekonomi syariah, serta pemberantasan penyakit sosial memiliki kesamaan visi dengan tugas dan fungsi Kemenag. Oleh karena itu, kolaborasi yang lebih erat melalui koordinasi dan perjanjian kerja sama antara Kemenag dan pemerintah daerah perlu diperkuat. DS.18032025.