TASAWUF DAN PSIKOTERAPI SOLUSI KEGELISAHAN MASYARAKAT DIGITAL

TASAWUF DAN PSIKOTERAPI SOLUSI KEGELISAHAN MASYARAKAT DIGITAL

Oleh: Duski Samad
Guru Besar Ilmu Tasawuf UIN Imam Bonjol

Kegelisahan spiritual masyarakat digital dan kontribusi tasawuf serta psikoterapi sangat relevan dalam konteks krisis eksistensial, kecemasan kolektif, dan disorientasi nilai di era teknologi tinggi.

Dunia digital menawar kan konektivitas global tetapi seringkali mengasingkan manusia dari dirinya sendiri, sesama, dan Tuhannya.
Fenomena seperti burnout, FOMO (fear of missing out), anxiety, depresi, dan nihilisme digital menjadi umum.

Di tengah kegersangan makna, tasawuf dan psikoterapi (terutama pendekatan transpersonal) dapat menjadi oase spiritual.

Kegelisahan spiritual masyarakat digital yang dapat dicermati ciri masyarakat digital. Mereka terhubung secara virtual, terputus secara batin. Hidup instan, cepat, dan superficial.

Gejala kegelisahan spiritual seperti
Kehampaan eksistensial (existential vacuum). Gangguan identitas dan makna hidup.Ketergantung an pada validasi sosial (like, followers).

Kondisi psikososial masyarakat digital yang terlienasi spiritual dan sosial. Stres akibat overinformasi. Krisis nilai dan dekadensi moral.

Tasawuf sebagai terapi spiritual maknanya adalah
tasawuf yang menawarkan jalan untuk menyucikan hati, menemukan ketenangan batin, dan mendekatkan diri kepada Allah.

Konsep-konsep penting tasawuf seperti Tazkiyatun nafs (penyucian diri). Tafakkur, zikrullah, dan muraqabah.
Jalan cinta (mahabbah) dan makrifat adalah metode dan pendekatan untuk mengatasi kegelisahan masyarakat digital.

Sufi kontemporer seperti Imam Al-Ghazali, Ibnu ‘Athaillah, hingga Syekh Abdul Qadir al-Jailani memberi panduan batiniah di tengah kegersangan modernitas.
Psikoterapi transpersonal dan integrasi spiritual.
Psikoterapi transpersonal mengintegrasikan dimensi spiritual dalam penyembuhan psikologis.

Pendekatan ini cocok untuk menangani masalah yang tidak cukup dijawab oleh psikoanalisis klasik atau behaviorisme. Mengembangkan kesadaran diri yang utuh: tubuh, pikiran, emosi, dan jiwa. Tokoh seperti Carl Jung, Abraham Maslow, dan Viktor Frankl banyak menginspirasi pendekatan ini.

Kolaborasi tasawuf dan psikoterapi merupakan wujud dari integrasi antara tasawuf dan psikoterapi transpersonal melahirkan model Islamic psychotherapy.

Manfaat integratif membantu individu mengatasi kecemasan eksistensial. Menemukan makna hidup melalui nilai-nilai ilahiyah. Terapi ruhani melalui dzikir, doa, dan refleksi spiritual.
Relevan untuk konseling remaja digital, pemulihan krisis batin, dan pendidikan karakter spiritual.

Memang di tengah kemajuan teknologi dan krisis batin manusia modern, tasawuf dan psikoterapi dapat berkontribusi besar dalam membentuk manusia salim al-qalb (sehat batin) dan mutma’innah (tenang jiwa).

Solusi kegelisahan spiritual bukan sekadar “detoks digital,” tetapi juga rekoneksi dengan dimensi ruhani dan transenden.

B. KEUNGGULAN DAN PELUANG.
Sarjana Tasawuf dan Psikoterapi yang dihasilkan Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi di bawah Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama-Agama UIN dari segi akademik prodi ini garda terdepan dalam mempraktikkan integrasi ilmu spiritual (tasawuf) dengan Psikoterapi. Menggabungkan tradisi tasawuf (sufisme) yang kaya nilai spiritualitas dengan pendekatan psikologi dan terapi modern. Membangun kesadaran diri, ketenangan batin, dan pengobatan ruhani berbasis Islam.

Program studi ini mengembangkan kontekstualisasi ajaran tasawuf. Studi mendalam tentang tokoh-tokoh tasawuf seperti Al-Ghazali, Jalaluddin Rumi, hingga tasawuf nusantara dan pengamal tasawuf dan tarekat mu’tabarah. Begitu juga diperkuat dengan analisis aplikatif untuk kehidupan kontemporer.

Keseimbangan antara teori dan praktik dalam pengajaran dan pembinaan mahasiswa.
Mahasiswa tidak hanya mempelajari teori sufistik, tetapi juga menjalani latihan dzikir, kontemplasi, konseling spiritual, dan teknik penyembuhan jiwa.

Kurikulum transdisipliner yang mencakup tasawuf, psikologi, konseling, filsafat Islam, hingga studi agama-agama sebagai landasan dialog batin dan sosial.

Pembentukan karakter dan etika lulusan diarahkan menjadi pribadi yang berakhlak, empatik, dan memiliki kemampuan mendengar serta menyembuhkan dengan pendekatan hati.

Peluang lulusan sarjana Tasawuf dan Psikoterapi.
Konselor Spiritual dan Psikoterapis Islami. Menjadi pendamping ruhani di rumah sakit, pusat rehabilitasi, pesantren, maupun lembaga-lembaga kesehatan jiwa.

Pendidik dan Peneliti. Mengajar dan meneliti di perguruan tinggi, khususnya bidang tasawuf, spiritualitas Islam, dan psikoterapi.

Motivator dan Trainer Spiritual. Menjadi trainer dalam pengembangan diri dan pelatihan spiritual (spiritual coaching).

Praktisi Dakwah dan Pendamping Umat:
Menjadi dai, khatib, atau pendamping komunitas berbasis pendekatan sufistik dan penyembuhan hati.

Penulis dan Konsultan Kehidupan Islami.
Menulis buku, artikel, dan menjadi narasumber dalam isu kejiwaan, spiritualitas, dan kesehatan mental Islam.

Lanjutan studi di berbagai disiplin. Melanjutkan S2 dan S3 dalam bidang tasawuf, psikologi Islam, konseling, studi agama-agama, atau bahkan manajemen spiritual.

PRODI TP DI SUMATERA BARAT
Analisis kebutuhan dan peluang Prodi Tasawuf dan Psikoterapi di Sumatera Barat dapat dilihat dari kultur.Tradisi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) menekankan harmonisasi antara nilai adat, syariat Islam, dan spiritualitas adalah peluang bagi kehadiran sarjana tasawuf dan psikoterapi.

Kuatnya warisan tarekat sufi seperti Naqsyabandiyah, Syattariyah, dan Sammaniyah sebagai bagian dari identitas keislaman lokal adalah realitas yang mesti disinkronisasikan oleh sarjana tasawuf dan psikoterapi.

Ulama tarekat seperti Syekh Burhanuddin Ulakan, Syekh Ahmad Khatib, dan Tuanku Nan Tuo berperan penting dalam pembinaan ruhani dan pendidikan masyarakat yang tentu menjadi tonggak penting bagi pencerahan dan ketangguhan sipritual masyarakat.

Kebutuhan Aktual Masyarakat.
Kebutuhan spiritual yang memang terjadi dari maraknya kegelisahan batin, stres, dan konflik nilai akibat arus modernisasi dan digitalisasi. Minat masyarakat akan penguatan ruhani melalui tasawuf dan pembinaan psikospiritual yang sistematis.

Kebutuhan Psikologis dan Sosial. Kasus gangguan jiwa, kecanduan digital, kekerasan rumah tangga, hingga krisis identitas remaja meningkat.
Terbatasnya konselor yang mampu mengintegrasikan psikologi modern dan spiritualitas Islam.

Kebutuhan Pendidikan Tinggi.
Belum adanya program studi khusus yang mengintegrasikan tasawuf dan psikoterapi secara akademik di wilayah Sumatera.

Mahasiswa dari pesantren, MTI, atau tarekat membutuh kan jalur akademik lanjutan yang sesuai dengan latar spiritual mereka.

Peluang Strategis Prodi Tasawuf dan Psikoterapi.
Keunggulan Kultural.
Sumbar memiliki basis sosial yang kuat terhadap pendidikan ruhani dan tasawuf: pondok surau, pesantren, dan MTI.
Kepercayaan masyarakat terhadap tokoh agama, syekh tarekat, dan ahli hikmah masih tinggi.

Dukungan Akademik dan Institusional.
UIN Imam Bonjol sebagai PTKIN tertua di Sumatera memiliki legitimasi untuk membuka program inovatif berbasis kebutuhan umat. Ketersediaan SDM lintas disiplin: dosen dari bidang tasawuf, psikologi Islam, konseling, dan filsafat Islam.

Peluang Kerja dan Pengabdian.
Lulusan Prodi Tasawuf dan Psikoterapi dapat berkiprah sebagai:
Konselor spiritual dan psikoterapis Islami.
Pembina kejiwaan pesantren, lembaga rehabilitasi, dan pusat layanan kesehatan mental berbasis Islam.
Peneliti dan pengembang kurikulum pendidikan ruhani di sekolah dan madrasah.
Mediator sosial dan fasilitator rekonsiliasi berbasis pendekatan sufistik.

Rekomendasi Pengembangan
Desain kurikulum integratif berbasis maqashid syariah, ilmu tasawuf, dan pendekatan psikoterapi transpersonal.

Kolaborasi dengan pondok tarekat, rumah sakit Islam, LPTQ, pesantren, dan Dinas Kesehatan/Keagamaan.

Penguatan laboratorium psikoterapi Islami dan pelatihan dzikir-terapi, mindfulness Islam, serta spiritual coaching.

KESIMPULAN
Kehadiran Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi di UIN Imam Bonjol merupakan jawaban akademik dan praksis terhadap kegelisahan spiritual masyarakat digital yang dilanda krisis makna, disorientasi nilai, dan tekanan psikis akibat modernitas dan teknologi. Dalam konteks ini, tasawuf sebagai ilmu penyucian jiwa dan psikoterapi transpersonal sebagai pendekatan penyembuhan jiwa berbasis spiritualitas, menjadi kebutuhan mendesak dan sekaligus solusi integratif untuk membangun manusia yang utuh: sehat secara mental dan tenang secara spiritual (qalbun salim).

Keunggulan prodi ini terletak pada integrasi ilmu tasawuf dan psikoterapi, pendekatan transdisipliner kurikulum, dan keseimbangan teori-praktik. Lulusan dibentuk menjadi pribadi berkarakter, empatik, serta siap menjadi konselor spiritual, motivator ruhani, peneliti, pendidik, dan pelayan umat berbasis pendekatan sufistik.

Program ini juga membuka jalur akademik lanjutan bagi santri tarekat, alumni pesantren, dan mahasiswa yang ingin mengembangkan keilmuan dan praktik spiritual secara ilmiah dan profesional.

Di Sumatera Barat, potensi dan peluang prodi ini sangat besar. Dengan akar budaya Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) dan warisan tasawuf tarekat yang kuat, masyarakat Minangkabau memiliki kesiapan kultural dan psikososial dalam menerima dan mengembangkan program ini. Kebutuhan terhadap konseling spiritual, penyembuhan psikis berbasis Islam, dan pendidikan karakter ruhani semakin meningkat di tengah disrupsi digital dan modernisasi.

UIN Imam Bonjol, sebagai lembaga pendidikan Islam tertua di Sumatera, memiliki otoritas dan kapasitas untuk mengembangkan Prodi Tasawuf dan Psikoterapi sebagai pusat unggulan.

Dukungan sumber daya manusia, jaringan kelembagaan, serta kolaborasi dengan pesantren, rumah sakit, lembaga dakwah, dan dinas-dinas terkait, membuka jalan bagi program ini untuk berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi umat dan bangsa.

Prodi Tasawuf dan Psikoterapi bukan hanya relevan, tetapi juga strategis dalam menjawab tantangan zaman dan membuka peluang karier serta pengabdian di bidang spiritualitas dan kesehatan mental Islami. Ini adalah langkah nyata dalam membentuk generasi mutma’innah yang sehat jiwa dan kokoh iman di tengah badai modernitas.ds. 27052025.

Leave a Reply