KOTA SMART ERA SOCIETY 5.0 Oleh: Duski Samad

Artikel Tokoh218 Views

KOTA SMART ERA SOCIETY 5.0

Oleh: Duski Samad
Guru Besar UIN Imam Bonjol

Kota smart (pintar, ramah dan nyaman) adalah kebutuhan dan segera akan diperlukan oleh masyarakat 5.0 era society. Era Society 5.0 adalah saatnya masyarakat yang mengintegrasikan teknologi canggih seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), robotika, dan big data ke dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Jepang sebagai visi masa depan yang menggabungkan perkembangan teknologi dari Revolusi Industri 4.0 dengan kebutuhan sosial dan nilai-nilai kemanusiaan.

Era society 5.0 adalah evolusi dari masyarakat manusia, yaitu Society 1.0: Masyarakat pemburu dan pengumpul, society 2.0 masyarakat agraris, society 3.0 masyarakat industri, society 4.0 masyarakat informasi berbasis teknologi digital dan society 5.0 masyarakat super pintar (super smart society) yang memprioritaskan keseimbangan antara teknologi dan manusia.

Karakteristik Society 5.0

  1. Berpusat pada Manusia:
    Teknologi digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan menciptakan kebahagiaan.
  2. Penyelesaian Masalah Sosial:
    Teknologi seperti AI dan IoT dimanfaatkan untuk mengatasi masalah seperti perubahan iklim, urbanisasi, dan ketimpangan sosial.
  3. Konektivitas Tinggi:
    Semua aspek kehidupan saling terhubung melalui jaringan digital, baik dalam kehidupan sehari-hari, pendidikan, maupun pekerjaan.
  4. Personalisasi:
    Teknologi memungkinkan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.
    Contoh Penerapan.
    1. Kesehatan: Penggunaan AI untuk diagnosis penyakit lebih cepat, layanan medis jarak jauh (telemedicine).
    2. Transportasi: Kendaraan otonom untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas.
    3. Lingkungan: Sistem monitoring kualitas udara dan energi terbarukan.
    4. Pendidikan: Pembelajaran berbasis teknologi VR/AR untuk pengalaman belajar yang lebih interaktif.
    5. Ekonomi: E-commerce dengan AI yang memahami preferensi konsumen.

Perbedaan dengan Industri 4.0. Industri 4.0: Fokus pada otomatisasi dan efisiensi produksi. Society 5.0: Berfokus pada dampak teknologi terhadap manusia dan masyarakat.

Tujuan utama Society 5.0 adalah menciptakan keseimbangan antara kemajuan teknologi dengan kebahagiaan, keadilan, dan kesejahteraan sosial.

SMART KOTA
Smart kota adalah konsep pengelolaan kota yang menggunakan teknologi canggih untuk meningkatkan kualitas hidup warganya, mendukung pembangunan berkelanjutan, dan memastikan efisiensi dalam berbagai aspek seperti pelayanan publik, infrastruktur, transportasi, dan lingkungan.
SMART sendiri adalah akronim dari beberapa elemen penting:
1. S (Sustainable): Mengutamakan keberlanjutan lingkungan melalui teknologi ramah lingkungan.
2. M (Modern): Memanfaatkan teknologi modern untuk pengelolaan kota.
3. A (Adaptive): Mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan tantangan kota.
4. R (Responsive): Cepat dalam merespons kebutuhan masyarakat.
5. T (Technology-based): Mengintegrasikan teknologi digital dalam layanan kota.

Komponen Utama SMART City
1. Smart Governance: Pemerintahan yang transparan, berbasis data, dan mudah diakses oleh warga. Contoh: e-government.
2. Smart Economy: Mendukung inovasi bisnis dan ekonomi digital.
3. Smart Living: Meningkatkan kualitas hidup melalui fasilitas umum yang nyaman, aman, dan sehat.
4. Smart Environment: Mengelola lingkungan secara efisien, seperti pemantauan kualitas udara dan air.
5. Smart Mobility: Sistem transportasi yang efisien, seperti penggunaan transportasi publik berbasis aplikasi.
6. Smart People: Mengedukasi masyarakat agar melek teknologi dan inovatif.

Contoh Penerapan di Indonesia
Jakarta Smart City: Menggunakan aplikasi seperti Qlue untuk melaporkan masalah di lingkungan.
Surabaya: Implementasi e-parking dan pemantauan sampah.
Bandung: Penggunaan CCTV cerdas untuk pengawasan keamanan.

REVITALISASI CASING KOTA PADANG
Menata ulang casing atau tampilan luar kota Padang adalah langkah awal untuk menyiapkan Padang City Smart. Harus diakui fasilitas umum dan sarana perkotaan masih kurang dari cukup.

Lampu jalan kota di Padang sebagai ibu kota Provinsi disamping jumlah terbatas, belum seluruh jalan utama yang diterangi. Lampu jalan yang sudah ada perawatan dan kontrol hidup matinya belum baik.

Pinggiran jalan protokol dan jalan kota masih banyak yang belum pakai trotoar dan tersedianya fasilitas jalan untuk pejalan kaki, pesepeda. Kalaupun ada trotoar banyak sekali yang dipakai oleh pedagang kaki lima dan sangat tidak nyaman lagi hari Jumat sampai Ahad pesta menjadi penghalang jalan yang akibatnya macet dan keluhan penguna jalan.

Pekerjaan segera untuk mengatasi banjir adalah program kanalisasi riol, bandar dan aliran sungai yang mengaliri kota Padang. Bisa dipastikan banjir lokal dan musiman sulit terjadi bila riol, bandar dan selokan semua berjejaring sampai sungai yang dulu digali Pemerintahan Belanda, Banda Bekali dan bandar besar di tengah kota.

Kota Padang yang sejak awal sudah menjadi kota 4 kecamatan dan 7 buah Kecamatan pengembangan dari Kabupaten Padang Pariaman setengah abad lalu harus diakui akses jalannya belum merata. Akses jalan di pinggiran kota timpang dengan yang ditengah kota.

Casing Kota seperti taman kota yang indah, tertata dan bersih adalah prasyarat untuk meyakinkan Padang Smart City. Kota yang gersang dan terbatasnya taman kota sulit menjadikan smart city sebab wujud nampak kota Smart itu ada dari tersedianya taman digital, Wifi dan sarana pendukung yang membuat pengunjung nyaman.

Pekerjaan menahun pasca dihilangkan terminal lintas andalas untuk antar kota dan terminal dalam kota di Pasar Raya adalah belum maksimalnya pengunaan
terminal antar kota dan dalam kota. Akibatnya mobilitas manusia dan barang tidak lancar dan belum bisa dipulihkan.

Di antara yang juga merusak pemandangan Kota Padang menuju smart city adalah kabel listrik, telepon dan seluler yang bergentanyangan seperti tak terurus dan tidak jarang membawa korban.

Penutup kalam perlu diingatkan bahwa program SMART kota bertujuan untuk menciptakan kota yang lebih nyaman, terintegrasi, dan berbasis pada kebutuhan masyarakat secara langsung. Semoga Walikota dan Wakil Walikota terpilih segera melakukan langkah dan kerja konkrit untuk menghadirkan Padang Smart City, mari kita dukung bersama. DS. 10122024