Makna Akhlak Dalam Perspektif Tasawuf dan Pengaruhnya Terhadap Pembentukan Karakter Muslim
Davina Indah FarrasyahDiba
Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Falah
Akhlak dan tasawuf, kedua hal ini merupakan sesuatu yang dapat dilihat dan dikenali sebagai konsep yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Sebagaimana yang sudah dijelaskan bahwa “al-akhlaqu Hidayatullah at-thasawuf, wa thasawufu nihayatu al-akhlaqi” (akhlak adalah permulaan tasawuf, sedangkan tasawuf tujuan atau batas akhir dari akhlak).
Akhlak berasal dari kata khuluq yang berarti kebiasaan, watak, adab, dan agama. Dalam al-qur’an kata akhlak tidak pernah disebutkan secara spesifik akan tetapi akhlak dalam al- qur’an diistilahkan dengan sebutan budi pekerti. Contoh dalam surat al-qalam ayat 4 surat 38 yang artinya: “sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti”.
Ada dua ulama yang berpendapat mengenai akhlak yaitu Ibnu Miskawaih dan Imam Al-Ghazali. Mereka menyatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa setiap manusia yang mendorongnya untuk melakukan segala sesuatu yang dipikirkan atau yang dirasakannya tanpa melalui pertimbangan. Akhlak terbagi menjadi dua bagian yaitu akhlak mahmudah/akhlakul karimah dan akhlak majmumah/akhlak as-sayiah. Akhlak itu adalah buah dari tazkiyatun nafs (proses penyucian diri) yang ada dalam tasawuf.
Kata tasawuf pada zaman kehidupan Nabi dan Khulafaur Rasyidin tidak dikenal seperti pada masa sekarang. Akan tetapi muncul ketika Abu Hasyim al-Kufy (wafat 250 H) meletakkan kata al Sufi dibelakang namanya pada abad 3 Hijriyah. Secara etimologi arti kata tasawuf memiliki 6 pendapat yang berbeda:
- Suffah: yang memiliki arti sebagian orang atau sekelompok orang di masa Rasulullah SAW. Yang hidupnya banyak berdiam di serambi masjid dan mengabdikan hidupnya hanya untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dan hidup di dalam kesederhanaan.
- Shafa: yang berarti nama orang-orang yang suci dan bersih. Maksudnya adalah orang-orang yang mensucikan dirinya dihadapan Tuhannya.
- Shaf: atau bisa diartikan sebagai barisan, yaitu ahli tasawuf yang membersihkan hati mereka sehingga berharap bisa selalu berada di barisan pertama disisi Allah SWT.
- Shufanah: nama dari sebuah kayu yang tumbuh dan bertahan di padang pasir. Yang bermakna ajaran tasawuf mampu dan bisa bertahan dalam keadaan apapun yang situasinya penuh dengan pergolakan. Ketika umat muslim terbuai kekuasaan dan harta. Sebagaimana kayu shufanah yang hidup di tengah-tengah padamg pasir yang tandus.
- Teosofi: dalam bahasa Yunani yang memiliki arti ilmu ketuhanan
- Shufanah: yang berarti bulu domba. Karena pada masa awal para ahli tasawuf memakai pakaian yang berbahan kulit atau bulu domba, yang melambangkan sebuah kesederhanaan.
Akhlak menurut perspektif tasawuf
Lalu bagaimana akhlak menurut perspektif tasawuf.
Akhlak bukan hanya sekedar perbuatan baik atau buruk dari manusia saja akan tetapi, terlihat dari caranya bagaimana seseorang itu berinteraksi sosial dengan yang lainnya. Dan juga merupakan bagaimana bentuk hati dari seseorang mengenai hubungan dan kedekatannya terhadap Tuhannya. Memiliki akhlak yang sempurna merupakan refleksi dari cara bertasawufnya seseorang dengan akhlak yang memiliki landasan tazkiyatun nafs serta memperbaiki diri dengan mendekatkan diri kita serta mendedikasikan dirinya hanya kepada Allah SWT. Konteks akhlak dalam tasawuf itu tidak serta merta hanya menggambarkan kepribadian seseorang saja, melainkan juga cerminan dari kedekatan spiritual nya dengan Allah SWT. Dalam perspektif tasawuf akhlak bukan hanya sekedar sikap sifat lahiriah dari seseorang, tetapi hasil dari tazkiyatun nafs dan perjuangan seseorang demi melawan hawa nafsunya dari perbuatan tercela dan kedurhakaan. Akhlak yang baik dapat muncul dari bersihnya hati seseorang yang penuh dengan ketulusan tanpa ada rasa iri dan dengki, dengan begitu seseorang tidak hanya berperilaku baik kepada sesama manusia saja, melainkan kepada Tuhannya dengan berusaha mendekatkan diri melalui amal-amal baik yang dibuatnya.
- Akhlak adalah cerminan dari hati
Mengapa akhlak disebut dengan cerminan hati?
Karena ketika seseorang memiliki hati yang bersih dan ikhlas atas segala sesuatu, sudah dipastikan orang tersebut memiliki akhlak yang baik. Yang artinya jika menurut pandangan tasawuf seseorang tersebut dapat menerima segala sesuatu kehendak Tuhan dengan penuh keikhlasan serta kesabaran. Baik itu berupa berita buruk atau berita baik sebagai contohnya. Dengan begitu seseorang tersebut justru akan semakin menambah rasa cintanya kepada Allah SWT. Orang yang memiliki akhlak yang baik akan terlihat ketika dipandang wajahnya akan terasa nyaman, tenang, aman, damai dan berseri-seri, begitu pula sebaliknya orang yang memiliki akhlak yang buruk akan terlihat ketika dipandang wajahnya akan merasa nyaman ,tenang,aman ,damai, dan berseri-seri.
Begitu pula sebaliknya orang yang memiliki akhlak yang buruk akan terlihat ketika dipandang wajahnya.
- Akhlak sebagai alat perjalanan spiritual. Sekarang akhlak bukan hanya sekedar perilaku batiniyah dari manusia. Akan tetapi akhlak adalah bagian dari perjalanan dalam mencari jati diri menuju ma’rufatullah (pendekatan terhadap Allah) yang dimana dalam hal ini seseorang sudah dianggap memiliki akhlak mulia yang hakikatnya mencapai keimanan yang tinggi. Seperti takhali,orang yang mengosongkan dirinya dari sifat tercela. Takhali yang mengisi dirinya dengan sifat-sifat terpuji dan tajali orang yang sudah mencapai tahap kedekatan dengan Allah SWT.
- Meneladani akhlak Rasulullah SAW.
Nabi Muhammad Rasulullah SAW adalah manusia yang paling tinggi derajatnya disisi Allah SWT, bahkan namanya bersanding dengan nama Allah SWT. Yangg artinya nabi Muhammad SAW adalah manusia yang paling sempurna akhlaknya dan tidak ada yang bisa menandinginya. Bahkan para sufi menjadikan nya sebagai contoh utama dalam kesabaran, ketulusan, kasih sayang,tawadhu,dan juhudnya
- Akhlak sebagai perwujudan cinta makhluknya kepada sang pencipta. Dalam tasawuf akhlak yang baik dari mahabbah yang artinya cinta kepada Allah SWT. Seseorang sudah mencintai Allah, otomatis akan mencintai makhluk-makhluknya, bersikap lembut sesama manusia, hewan dan tumbuhan. Serta sudah pasti akan terhindar dari sifat-sifat buruk
Pengaruh tasawuf dalam pembentukan karakter manusia
Pengaruh tasawuf dalam pembentukan karakter setiap manusia sangatlah besar, terutama dalam hal-hal yang mengenai Allah SWT. Karena didalamnya diajarkan bagaimana caranya berma’rifat (mengenal Allah). Tazkiyatunnafsyi nya yang sangat di tekan kan dalam mencapai akhlak yang tinggi dan memperbaiki hubungan yang lebih mendalam kepada Allah SWT.
Karakter seorang muslim dapat terbentuk dengan baik ketika menanamkan keikhlasan dan kesabaran atas segala sesuatu kehendak Allah dalam dirinya tasawuf mengajarkan bahwa segala sesuatu harus dilakukan dengan niat yang tulus semata-mata hanya karena Allah, menjauhkan dirinya dari sifat Riya dan sum’ah. Sehingga terbentuklah karakter yang terpuji dalam beribadah dan beramal. Meningkatkan kesabaran dan tawakal dapat melatih seseorang untuk bersabar dan berserah diri kepada Allah atas segala ujian yang menimpa dalam hidupnya dengan begitu setiap manusia akan merasa lebih tenang dan tidak cemas serta tidak mudah putus asa dalam menghadapi apapun, Karena dalam hatinya sudah teryakini bahwa Allah akan selalu ada untuknya. Berisik tawadhu menanamkan kesadaran bahwa manusia adalah makhluk yang lemah tidak bisa berbuat apa-apa jika tidak bergantung kepada Allah SWT, meyakini bahwa segala sesuatu hanya milik Allah dengan pemahaman ini setiap muslim akan terhindar dari sifat sombong dan selalu menghormati dan menghargai orang lain, serta sadar bahwa diatas langit masih ada langit. Menjaga hati dari segala penyakit tasawuf mengajarkan betapa pentingnya membersihkan hati dari iri dengki, hasad, sombong dan cinta dunia yang berlebihan. Dengan hati yang bersih justru akan terasah lebih leluasa dan nyaman ketika menjalin hubungan antar sesama dan memiliki kehidupan yang nyaman tentram aman dan damai.
Sufi terkenal dengan sifatnya yang lemah lembut, penuh kasih sayang, dan peduli terhadap sesama. Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, mereka percaya bahwa mencintai dan menyayangi makhluk Allah adalah bagian dari cinta kepadanya. Melalui dzikir, sholat, dan bermuhasabah diri . Tasawuf membentuk karakter yang selalu berusaha mendekatkan dirinya hanya kepada Allah dan merasakan kehadirannya dalam setiap kehidupan.
Tasawuf tidak mengajarkan manusia untuk tidak mencintai dunia secara berlebihan (Zuhud) dan merasa cukup atas apa yang dimilikinya, dengan begitu tasawuf membentuk karakter muslim yang tidak serakah kepada hal yang fana dan lebih fokus pada kehidupan yang abadi yaitu akhirat.