PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PENGEMBANGAN KARAKTER GEN – Z DI ERA DIGITAL Oleh Aas Masfufah

PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PENGEMBANGAN KARAKTER GEN – Z DI ERA DIGITAL

Aas Masfufah

 Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Falah

 

Pendidikan Agama Islam dibangun oleh dua makna essensial, yaitu “Pendidikan” dan “Agama”. Dimana salah satu pengertian pendidikan menurut Plato adalah mengembangkan potensi siswa, sehingga moral dan intelektual mereka itu berkembang, sehingga menemukan kebenaran yang sejati, dan pengajar juga menempati posisi penting dalam memotivasi dan menciptakan lingkungannya. Sedangkan dalam etikanya Aristoteles, pendidikan ini diartikan sebagai mendidik manusia untuk memiliki sikap yang pantas dalam segala perbuatan.

Lain lagi menurut pandangan Al-Ghazali, bahwasanya pendidikan adalah usaha pengajar untuk menghilangkan akhlak buruk dan menanamkan akhlak yang baik kepada siswa, sehingga dekat dengan Allah dan mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Dalam Pendidikan Agama Islam, kata tarbiyah, ta’lim dan ta’dib merupakan tiga kata yang cukup terkenal kita dengar, yang kemudian oleh para ahli disangkut pautkan dengan konsep pendidikan agama islam itu sendiri. Dimana ketiga kata tersebut terdapat dalam Al-quran dan kini telah menjadi inspirasi bagi lahirnya konsep pendidikan dalam Islam. Yang mana secara bahasa dan istilahnya ketiga kata tersebut pada prinsipnya sama saja, yaitu digunakan untuk menjelaskan suatu proses dalam menumbuhkan dan mengembangkan seluruh potensi manusia ke arah kematangannya, baik secara fisik, akal, maupun rohani. Dimana proses untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi itu merupakan hakikat sekaligus fungsi dari tujuan pendidikan.

Nah, maka dari itu bisa ditarik kesimpulan bahwasanya kata pendidikan itu mencakup beberapa makn, diantaranya :

  • Pendidikan merupakan suatu proses yang terjadi secara timbal balik
  • Pengajar adalah orang yang memiliki posisi dan peran penting dalam proses pendidikan terhadap siswa nya, termasuk dalam memotivasi dan menciptakan lingkungan kondusif.
  • Siswa adalah manusia merdeka yang dipandang memiliki potensi untuk selanjutnya akan ditumbuhkan dan dikembangkan melalui pendidikan.

Berbicara tentang pendidikan karakter, hal itu merupakan proses pembentuka akhlak dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai islami, sebagaimana yang diajarkan dalam Al-quran dan Hadits Nabi Muhammad SAW. Pendidikan ini bertujuan untuk mengembangkan akhlak mulia yang berlandaskan iman dan taqwa kepada Allah, serta menjadikan individu sebagai manusia yang beradab, berintegrasi dan bertanggung jawab dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Kondep pendidikan karakter berfokus pada pengembangan akhlak atau perilaku yang baik. Dalam islam, akhlak itu tidak hanya mentok pada hubungan antar manusia saja, tetapi juga mencakup hubungan dengan Allah yang disebut hablum minnallah, juga dengan sesama manusia yang disebut hablum minannaas, dan dengan lingkungan.

Dimana, karakter dalam perspektif islam meliputi beberapa aspek utama, yaitu :

  • Kejujuran
  • Keadilan
  • Sabar
  • Amanah
  • Tanggung jawab
  • Empati daan Kepedulian Sosial.

Menurut para ahli, gen-z adalah yang tumbuh dalam dunia yang sangat terkoneksi secara digital, dimana dengan akses informasi yang serba cepat dan lingkungan sosial yang terus berubah. Menurut studi yang dilakukan oleh McKinsey, bahwasanya perilaku gen-z dapat dikelompokkan menjadi empat komponen besar yang berlandas pada satu pondasi yang kuat, bahwa gen-z adalah generasi yang mencari akan suatu kebenaran. Adapun sebutan-sebutan tersebut antara lain :

  • The Undefined, dimana generasi ini menghargai ekspresi setiap individu tanpa memberi label tertentu. Pencarian akan jati diri, membuat gen-z memiliki keterbukaan yang besar untuk memahami keunikan tiap individu lain.
  • Demand for collective action and desire for individualism, dimana gen-z disini percaya bahwa tindakan kolektif diperlukan untuk mengatasi masalah sosial besar seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan, dan isu keadilan sosial lainnya. Namun, meski mereka berfokus pada kolaborasi dan aksi sosial, mereka juga menekankan pada otonomi individu dan kekebasan pribadi dalam menentukan arah hidup dan keputusan.
  • The dialoguer, dimana generasi yang pecaraya akan pentingnya komunikasi dalam penyelesaian konflik dan bahwa perubahan itu datang melalui adanya sebuah dialog.
  • The realistic, dimana generasi ini cenderung lebih realistis dan alitis dalam pengambilan keputusan yang mereka pilih. Generasi gen-z ini merupakan generasi yang kreatif dan inovatif jika berkaitan dengan konteks pekerjaan.

Maka dari itu, Gen-z yang tumbuh di era digital ini, membutuhkan karakter yang kuat untuk menghadapi berbagai tantangan yang memerlukan karakter yang kuat. Pendidikan islam pun berperan penting dalam membentuk karakter yang kokoh, sehingga generasi ini mampu mengahadpi tantangan moral dan sosial yang baik.

 

Implementasi Nilai-nilai Islam

Menerapkan berbagai nilai islam, seperti kejujuran, disiplin, toleransi, dan empati yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Dimana nilai-nilai ini menjadi landasan dalam membentuk sikap positif di kalangan gen-z.

 

Tantangan Era Digital

Tantangan yang dihadapi gen-z yaitu melalui dampak negatif dari penggunaan media sosial dan informasi yang tidak bijak.Selain itu, kesehatan mental bagi generasi ini juga sangat berpengaruh terhadap pengembangan karakter individunya, karena keterhubungan yang berlebihan dapat mengganggu terhadap kesehatan mental, yang akhirnya tidak bisa lepas dari penggunaan teknologi yang ternyata tidak digunakan dengan bijak dan akses tanpa batas juga dapat mengganggu fokus dan produktivitas. Serta, dari segi komunikasi generasi ini akan mengalami kesulitan untuk membedakan anatar konten yang fakta dengan informasi yang palsu di media sosial. Maka dari itu, dengan adanya pendidikan islam diharapkan menjadi solusi untuk membekali generasi ini dengan kemampuan berfikir kritis serata memilah dan memilih informasi yang benar.

 

Kesimpulan :

Ditinjau dari sisi fungi, Pendidikan Agama Islam memiliki fungsi penanaman nilai-nilai islami melalui pembelajaran yang bermutu. Pendidikan Agama Islam juga memiliki fungsi keungggulan baik pembelajaran maupun output yang dihasilkan yakni menciptakan generasi yang memiliki akhlak yang sempurna. Meskipun dihadapkan dengan perilaku generasi-z sekarang, hal ini tak menjadi halangan untuk tetap menjaga dan mengembangkan akhlak mereka untuk tidak terpaku pada standar kehidupan sosial yang tak sesuai dengan masa nya. Dan memberikan pemahaman, bahwasanya dalam penggunaan digital yang berisikan infomasi dan konten-konten yang oranglain itu tidak harus jadi acuan untuk terus dijadikan pegangan keberlangungan hidup.

Leave a Reply