PENTINGNYA PENDIDIKAN AKHLAK DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) UNTUK MENCIPTAKAN MANUSIA YANG BERAKHLAKUL KARIMAH Oleh Ahmad Ishlahul Mutaqin

PENTINGNYA PENDIDIKAN AKHLAK DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) UNTUK MENCIPTAKAN MANUSIA YANG BERAKHLAKUL KARIMAH

Ahmad Ishlahul Mutaqin

Mahasiswa STAI Darul Falah

 

Salah satu alasan mengapa nabi Muhammad Saw. diturunkan ke bumi adalah untuk memperbaiki akhlak manusia agar menjadi insan kamil. Namun pada kenyataan saat ini, manusia terkhususnya orang Islam sendiri banyak yang tidak berakhlak mulia. Tentunya hal ini sangat bertentangan dengan alasan mengapa nabi Muhammad Saw. dan Islam diturunkan ke bumi. Pendidikan akhlak dari usia dini tentu sangat penting, terutama pada anak-anak usia 13-14 tahun atau pada masa mereka berada di SMP. Ini dikarenakan anak-anak SMP jika tidak di arahkan dan di bimbing dengan baik maka akan mudah terpengaruh oleh akhlak akhlak buruk, baik dari teman temannya atau lingkungan masyarakatnya.

Selain itu pada masa SMP, anak-anak cenderung mulai mencari jati diri mereka dan mulai menemukan karakter dan sifat masing-masing. Maka kita sebagai pendidik sudah seharusnya membimbing mereka untuk menemukan jati diri beserta karakter yang baik, yang tidak akan menjerumuskan mereka kepada hal-hal buruk lainnya.

Maka karena beberapa alasan diatas, pendidikan akhlak di tingkat SMP sangat penting terutama pada zaman sekarang, banyak anak-anak yang memiliki akhlak yang kurang baik, bukan hanya pada teman sebaya tetapi kepada guru dan orang tua juga banyak anak yang sudah berani melawan dan meninggikan suaranya bahkan tidak ragu untuk berkata kasar di depan para guru.

Berikut beberapa cara atau strategi untuk menanamkan pendidikan akhlak kepada para murid SMP:

  1. Membuat mata pelajaran khusus pendidikan akhlak

Biasanya di SMP semua pelajaran mengenai keagamaan disatukan dalam satu pelajaran. Hal ini tentu membuat para siswa sedikit mendapat pelajaran akhlak, karena pelajaran akhlak harus dibagi dengan pelajaran lainnya yang berkaitan dengan keagamaan dan biasanya hanya diberikan waktu sekitar 2 jam perminggu. Maka salah satu strategi yang bisa di terapkan oleh pihak sekolah untuk memperbanyak pendidikan akhlak adalah dengan memisahkan pendidikan akhlak dengan pendidikan keagamaan lainnya. Tidak perlu lama-lama bisa satu jam per minggu atau 2 jam per minggu. Strategi ini diharapkan bisa membuat para siswa lebih tahu akan penting dan butuhnya pendidikan akhlak bagi mereka, dan membuat mereka lebih sadar akan pentingnya menjaga akhlak terutama terhadap guru dan orang tua.

  1. Membuat sistem poin akhlak

Pihak sekolah juga bisa membuat sistem berupa poin mengenai akhlak siswa. Dimana perilaku siswa kita nilai baik dan buruknya. Ketika sudah mencapai poin tertentu kita bisa memberikan hadiah atau hukuman sebagaimana kesepakatan diawal. Misalnya ketika siswa sudah berhasil meraih poin 100 kita bisa memberikan mereka hadiah, baik berupa piala, sertifikat dll. dan ketika mereka mencapai angka -100 kita bisa memberikan mereka hukuman, baik berupa teguran atau dipanggil orang tua ke sekolah. Strategi ini diharapkan para siswa bisa lebih termotivasi untuk berakhlak baik dan merasa takut ketika mereka akan melakukan akhlak buruk.

  1. Menjadikan guru sebagai teladan

Strategi ini harus melibatkan semua guru untuk memiliki akhlak dan sikap yang baik ketika sekolah. Para murid biasanya akan melihat kepada para gurunya dan cenderung akan mengikuti guru yang mereka sukai. Oleh karena itu disini para guru harus memiliki teladan yang baik, karena ketika para siswa ingin meneladani gurunya maka mau tidak mau mereka harus mengikuti akhlak gurunya juga.

  1. Membuat program sosial yang melibatkan siswa di dalamnya

Pada strategi ini pihak sekolah harus berani mengambil langkah besar, karena program sosial biasanya memakan biaya yang tidak murah. Adapun bentuk program sosial bisa berupa kerja bakti, santunan kepada orang kurang mampu dan lain sebagainya. Ini diperlukan agar para siswa bisa merasakan langsung manfaat ketika mereka berbuat kebaikan. Bagaimana rasanya ketika banyak orang yang merasa terbantu oleh mereka, sehingga dapat memotivasi mereka untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi kedepannya.

  1. Adakan misi akhlak harian

Strategi ini mirip dengan strategi sistem poin, hanya saja bedanya pada strategi ini anak setiap harinya akan di beri misi atau tantangan yang berbeda sesuai kebutuhan. Misal pada hari pertama siswa di haruskan untuk membantu orang dan mendapatkan tanda tangan serta foto bersama orangnya. Ketika mereka sudah melaksanakan tugasnya kita sebagai tenaga pendidik bisa memberikan apresiasi berupa poin atau tambahan nilai dan sebagainya. Hal ini juga bisa membantu siswa untuk lebih semangat dalam mengerjakan misi akhlak harian.

Beberapa hal diatas hanya berupa cara agar para siswa lebih berakhlak. Tentunya tidak akan cukup meski kita sudah melakukan semua hal diatas. Karena sering kali akhlak para siswa dipengaruhi oleh lingkungan mereka. Oleh karena itu bimbingan dari guru terutama wali kelas dan guru BK sangat diperlukan. Ketika ada anak yang mungkin kurang baik dalam berakhlak, sebelum ditegur alangkah baiknya untuk diajak berbicara dan mulai mengenal mereka lebih dulu. Setelah itu baru beri mereka arahan dan bimbingan bagi mereka. Cara seperti ini akan lebih efektif karena sering kali siswa melakukan hal buruk hanya karena ingin mendapat pengakuan dari orang, maka ketika mereka sudah mendapat pengakuan terutama dari orang yang tidak mereka sangka, mereka akan lebih mudah diatur dan cenderung mengikuti apa yang di sarankan oleh orang tersebut.

Pendidikan akhlak pada zaman sekarang dirasa sangat penting terutama di Indonesia, karena pada zaman sekarang anak anak terutama SMP sangat terlihat tidak memiliki akhlak, bukan hanya di sekolah swasta, sekolah negeri juga terkadang memiliki masalah yang sama. Apakah ini disebabkan karena memang kurangnya pendidikan akhlak atau mungkin karena anak sekarang kurang didikan keras dan terlalu dimanja oleh orang tuanya. Apapun alasannya tetap saja kita sebagai tenaga pendidik harus selalu mengajarkan anak-anak untuk beradab dan berakhlak. Bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang lain.

Setelah mengetahui poin diatas, diharapkan para pendidik bisa menerapkan langkah langkah di atas atau mungkin menggunakan strategi lain yang sesuai dengan cara dan gaya belajar dari para pendidik tersebut. Hal ini bertujuan agar para siswa tidak merasa bosan ketika belajar akhlak. Karena ketika hanya belajar seperti biasa dikhawatirkan para siswa tidak semangat dan tidak mendengarkan dengan baik apa yang di sampaikan oleh guru sehingga terjadinya kesalahpahaman pada diri murid yang malah akan membuat mereka lebih buruk daripada sebelumnya.

 

Leave a Reply