PERAN DAN TANTANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENDIDIK DI ERA DIGITAL ANGGIA PUTRI YASA

PERAN DAN TANTANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENDIDIK DI ERA DIGITAL

ANGGIA PUTRI YASA

Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Falah

 

Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peran strategis dalam membentuk karakter, moral, dan spiritual peserta didik. Namun, di era digital saat ini, Pendidikan Agama Islam (PAI) menghadapi berbagai tantangan seperti, perubahan pola belajar, pengaruh teknologi, dan arus informasi yang cepat. Teknologi digital memiliki banyak manfaat dalam pembelajaran agama, tetapi juga menghadirkan tantangan baru yang harus diantisipasi oleh pendidik. Oleh karena itu, perlu adanya strategi untuk memaksimalkan peran PAI dalam membentuk generasi yang religius dan berakhlak mulia.

Peran Pendidikan Agama Islam dalam Mendidik Di Era Digital

  1. PAI Sebagai Sarana Penanaman Nilai Keagamaan

Pendidikan Agama Islam membantu peserta didik untuk memahami nilai-nilai Islam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, meskipun di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat.

  1. PAI Sebagai Pembentuk Karakter Islami

Pendidikan Agama berperan dalam membentuk kepribadian yang berakhlak mulia dengan menanamkan nilai-nilai kejujuran, disiplin, tanggung jawab, dan toleransi.

  1. PAI Sebagai Pengarah dalam Penggunaan Teknologi

Pendidik harus membimbing mereka agar dapat memanfaatkan media digital secara positif dan sesuai dengan nilai-nilai islam. Dengan begitu, peserta didik tidak hanya menggunakan teknologi untuk hiburan semata, tetapi juga untuk menambah wawasan keislaman mereka. Selain itu, penting bagi mereka untuk dibekali keterampilan dalam menyaring informasi agar tidak mudah terpengaruh oleh hoaks atau konten negatif yang dapat menyesatkan pemahaman mereka tentang ajaran Islam.

  1. PAI Sebagai Penyedia Konten Pembelajaran Berbasis Digital

Selain sebagai pengarah, Pendidikan Agama Islam juga berperan sebagai penyedia konten pembelajaran berbasis digital. Pemanfaatan teknologi seperti e-learning, aplikasi edukasi Islam, serta platform media sosial dapat menjadi sarana dakwah dan pembelajaran yang efektif. Melalui media ini, peserta didik dapat lebih mudah mengakses materi agama yang interaktif dan menarik. Selain itu, pendidik dapat memperkaya pengalaman belajar mereka dengan menyediakan video edukatif, e-book, serta kajian online yang mendukung pemahaman mereka tentang ajaran Islam secara lebih mendalam dan relevan dengan perkembangan zaman.

Tantangan Pendidikan Agama Islam di Era Digital

Salah satu tantangan besar dalam pendidikan agama Islam di era digital adalah pengaruh konten digital yang tidak islami. Peserta didik dengan mudah mengakses berbagai informasi yang belum tentu sesuai dengan nilai-nilai Islam. Selain itu, maraknya berita hoaks dan informasi menyesatkan di dunia maya dapat mempengaruhi pemahaman keagamaan mereka. Jika tidak dibekali dengan kemampuan menyaring informasi, peserta didik dapat terjebak dalam pemahaman yang keliru tentang ajaran Islam.

Selain itu, kurangnya pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) juga menjadi kendala yang signifikan. Sebagian guru masih belum terbiasa dengan metode pembelajaran berbasis digital, sehingga mereka cenderung menggunakan cara konvensional dalam mengajar. Minimnya penggunaan media digital dalam penyampaian materi agama menyebabkan pembelajaran menjadi kurang menarik dan tidak sesuai dengan perkembangan teknologi yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Tantangan lainnya adalah kurangnya pengawasan terhadap penggunaan teknologi oleh peserta didik. Banyak diantara mereka yang lebih sering menggunakan internet untuk hiburan dibandingkan untuk keperluan belajar agama. Kurangnya peran aktif orang tua dan guru dalam membimbing anak-anak dalam dunia digital semakin memperburuk keadaan, sehingga peserta didik lebih rentan terhadap pengaruh negatif dari dunia maya tanpa adanya arahan yang tepat.

Di sisi lain, perkembangan media sosial juga berkontribusi pada menurunnya interaksi sosial dan nilai keagamaan. Banyak peserta didik yang menjadi lebih individualis dan kurang aktif dalam kegiatan keagamaan secara langsung. Mereka lebih sering berinteraksi di dunia maya dibandingkan berpartisipasi dalam kegiatan berbasis komunitas, seperti kajian agama atau kegiatan sosial Islami. Akibatnya, nilai-nilai kebersamaan dalam beragama mulai memudar karena lebih banyak aktivitas keagamaan yang dilakukan secara daring tanpa keterlibatan sosial yang nyata.

Solusi Mengatasi Tantangan Pendidikan Agama Islam di Era Digital

Untuk menghadapi tantangan Pendidikan Agama Islam di era digital, literasi digital bagi pendidik dan peserta didik harus ditingkatkan. Guru perlu menguasai teknologi agar dapat mengajar dengan lebih menarik, sementara peserta didik harus diajarkan cara menggunakan teknologi secara bijak untuk memperdalam pemahaman agama melalui sumber yang kredibel.

Selain itu, pengembangan konten digital Islami yang berkualitas juga penting. Produksi materi edukatif melalu media sosial, YouTube dan aplikasi pembelajaran Islam perlu ditingkatkan agar menjadi sarana dakwah yang efektif bagi generasi muda.

Peran keluarga dan pengawasan terhadap penggunaan internet juga harus diperkuat. Orang tua dan guru harus aktif dalam membimbing anak-anak agar tidak terpapar konten negatif. Oleh karena itu, diperlukannya kerja sama antara sekolah dan keluarga untuk menanamkan nilai-nilai keislaman secara konsisten.

Selain pembelajaran digital, interaksi keagamaan secara langsung juga harus tetap dijaga. Kegiatan seperti kajian, pesantren kilat, dan diskusi agama juga perlu diperbanyak agar peserta didik tetap memiliki keterikatan dengan komunitas islami dan tidak hanya bergantung pada pembelajaran daring. Dengan begitu keseimbangan antara teknologi dan praktik keagamaan dapat terwujud.

Kesimpulan

Pendidikan Agama Islam memiliki peran penting dalam membentuk karakter peserta didik di era digital. Namun, tantangan seperti maraknya konten negatif, kurangnya pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, serta minimnya pengawasan digital harus segera diatasi. Salah satu solusi yang dapat diterapkan meliputi peningkatan literasi digital bagi pendidik dan peserta didik, pengembangan konten islami yang berkualitas, dukungan pemerintah dan lembaga pendidikan dalam pengembangan media pembelajaran Islam, serta penguatan peran keluarga dan interaksi sosial dalam pendidikan agama.

 

 

 

Leave a Reply