PERAN PENTING SEORANG IBU DALAM PERKEMBANGAN ANAK MENURUT PAI
Siti Nurhasanah
Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Falah
Seorang ibu yang merupakan pendiri dasar pendidikan harus mengetahui berbagai karakter anak dan mengenalkan nilai-nilai islam kepada anak sejak kecil, seperti: pembentukan dasar keimanan, menumbuhkan akhlak mulia, dan pengenalan ibadah praktis. dan terkadang anak mempunyai kebiasaan yang buruk yang harus kita tangani. kebiasaan buruk tersebut agar tidak menjadi kebiasaan atau tabiat yang sulit dirubah nantinya, maka seorang pendidik ataupun orang tua harus selalu waspada mencermati tingkah laku dan kebiasaan anak sehingga ketika melihat tingkah yang tidak wajar bisa segera ditangani. Kebiasaan buruk yang biasanya dilakukan anak antara lain, suka berbohong,kurang kontrol diri, suka melawan, perasaan takut, insecure, dan kurang sabar hal tersebut akan di bahas
- Kurang Kontrol Diri
Tindakan kurang terkontrol ini biasanya sering dilakukan oleh anak kecil sampai remaja karena masih memiliki sifat labil, ketika seorang anak melakukan kesalahan kemudian ibunya melarang,maka kemungkinan anak akan merespon :
- Pertama, dia tidak mau dilarang, dan tetap melakukannya jika dipaksa menuruti apa yang diinginkan ibu, maka akan semakin tantrum
- Kedua, dia mersa takut dan berhenti tantrum karena ekspresi ibunya yang membuat takut.
Hal diatas tidak baik bagi anak karena meraka tidak mengerti apa yang harus dilakukan dan apa yang harus tidak dilakukan. Tentunya tidak mudah membangun anak menjadi orang dewasa yang cerdas, dan berakhlak mulia serta mampu menyelesaikan masalah. Dan semua itu tentunya tidak akan terbentuk jika sepanjang hidupnya semenjak kecil hingga dewasa selalu saja dimarahi, diperintah maupun dilarang. Tanpa adanya penjelasan yang baik dari orang dewasa disekitarnya.
- Suka melawan
Kebiasaan anak yang suka melawan merupakan adanya kesalahan yang ditanamkan sejak kecil, karena anak sering tidak diperhatikan, tidak dihargai, bahkan lingkungan bermainnya tidak diperhatikan. Sehingga, anak melampiaskan kekecewaan hatinya dengan cara melawan dan bersikap kasar. Biasanya ada faktor yang membuat anak melawan antara lain:
- meniru perbuatan orang tuanya, jadi jika kita mempunyai problem dengan pasangan hendaknya tidak didepan anak, melainkan ditempat yang tidak terdengar dan terlihat oleh anak.
- Kurangnya perhatian terhadap anak, jika kedua orang tuanya kurang dalam pengertian maupun perhatian anak, anak biasanya akan melakukan hal yang diluar prediksi sehingga hal tersebut membuat anak berfikir tidak ada cara lain selain melakukan hal itu agar orang tuanya dapat mengerti apa yang anak mau.
- Memanjakan dan memberikan segala yang diinginkan secara berlebihan, jika anak terlalu dimanja akan membuat anak itu tidak mengerti apa itu susah, atau berjuang menurut teori psikolog anak yang tumbuh dengan dimanja yang berlebihan akan menyusahkan orang tua dimasa depannya kelak.
- Suka berbohong
Hal ini terjadi karena kesalahan orang tuanya ketika mendidik saat kecil, biasanya tidak terbukanya komunikasi antara anak dan orang tua, dan bisa juga anak berbohong karena tidak tahu kalau berbohong itu tidak baik, namun sebagai orang tua tetap harus tetap waspada dan mendidik anaknya dengan kasih sayang, tutur kata yang baik, dan bijaksana agar anak tidak tumbuh menjadi anak yang pembohong. Ketika mendapati anak berbohong maka sebaiknya segera memberikan penjelasan kepada anak tentang perbuatan buruk dan konsekuensi dari jika hal buruk itu dilakukan. Juga menjelaskan keutamaan jujur seperti bahwa allah mencintai orang-orang yang jujur.
- Perasaan Takut
Perasaan takut biasa timbul pada hal yang visual maupun non visual seperti takut dokter, binatang, tempat-tempat tinggi atau bahkan pada tempat yang gelap. Dalam surah albaqarah :150 bahwasanya tidak ada yang berhak ditakuti kecuali allah SWT. Perasaan takut biasanya dipengaruhi beberapa faktor seperti:
- Anak dipaksa melakukan kegiatan yang tidak disukai
- Insecure bisa tBuruknya kondisi keluargana sehingga mempengaruhi mental anak.
- Anak sering di bully, dikecam dan kurang diperhatikan atau bahkan dibanding-bandingkan dengan anak tetangganya.
- Insecure
Insecure atau yang kita kenal dengan kurang percaya diri, jadi adanya insecure karena menganggap dirinya tidak mampu melakukan sesuatu, hal ini jika dibiarkan akan mengakibatkan cemas, yang bisa mengacu terjadi depresi dan masalah kejiwaan lainnya.
Perilaku ini tidak bisa hilang jka dipaksakan untuk tidak insecure, karena sifat dari rasa minder itu semakin dilawan semakin kuat. Tugas orang tua harus bisa menumbuhkan kembali rasa percaya diri agar tidak menyerah atau bahkan putus asa. Gejala insecure bisa kita lihat seperti susah berbicara/gugup, menutup diri, tidak mampu berfikir secara mandiri, bahkan khawatir adpun faktornya:
- Didikan yang salah biasanya anak sering diancam, dipukul, bahkan dibentak jika melakukan kesalahan
- Adanya perbandingan dengan anak yang lain ketika memberikan motivasi
- Adanya ketidak sempurnaan pada fisiknya
- Pertengkaran orang tua dihadapan anaknya
- Dibebani sesuatu yang diluar kemampuannya sehingga anak tidak mampu
- Cepat bosan
Sebagai orang tua harus menyediakan bahan permainan yang edukatif apalagi dizaman sekarang sudah semakin canggih, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi untuk mendapatkan referensi kegiatan yang menarik untuk anak seperti memberikan pengetahuan tentang kisah-kisah nabi dengan memanfaatkan video animasi di youtube ataupun aplikasi lainnya. Berbeda dengan zaman dulu ketika mengkisahkan para nabi anak-anak hanya mendengarkan dengan metode yang monoton. Kegiatan yang sesuai dengan tahap perkembangannya akan memberikan dampak yang baik seperti perkembangan psikisnya mapun biologisnya.
Seorang ibu tidak hanya berperan sebagai pengasuh tetapi seorang ibu harus membentuk spritual anaknya, dan kesuksesan PAI tidak hanya ditentukan oleh kurikulum sekolah akan tetapi seberapa besar seorang ibu mampu membentuk sinergi antara nilai agama, keteladanan, dan kasih sayang dalam pengasuhan. Salah satu seorang ibu dalam mencapai tujuan PAI dengan cara, berkomunikasi aktif dengan guru PAI untuk mengamati perkembangan anak dan menyesuaikan pembelajaran disekolah dengan praktik dirumah, melibatkan anak dengan komunitas islam yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman agama.
Kesimpulan
Seorang ibu tidak hanya berperan sebagai pengasuh tetapi seorang ibu harus membentuk spritual anaknya .Seorang ibu yang merupakan pendiri dasar pendidikan harus mengetahui berbagai karakter anak yang terkadang anak mempunyai kebiasaan yang buruk yang harus kita tangani. kebiasaan buruk tersebut agar tidak menjadi kebiasaan atau tabiat yang sulit dirubah nantinya, maka seorang pendidik ataupun orang tua harus selalu waspada mencermati tingkah laku dan kebiasaan anak sehingga ketika melihat tingkah yang tidak wajar bisa segera ditangani. Kebiasaan buruk yang biasanya dilakukan anak antara lain, suka berbohong,kurang kontrol diri, suka melawan, perasaan takut, insecure, dan kurang sabar hal tersebut. Zaman semakin maju teknologi semakin melaju, tugas orang tua tentunya harus extra melindungi, mendidik, dan keterbukaan komunikasi terhadap anak.