PUASA MENGHADIRKAN POLA PIKIR DAN GAYA HIDUP MUSLIM KAFFAH Oleh: Duski Samad

Artikel Tokoh309 Views

PUASA MENGHADIRKAN POLA PIKIR DAN GAYA HIDUP MUSLIM KAFFAH

Oleh: Duski Samad
Guru Besar UIN Imam Bonjol

 

 

Puasa Ramadhan adalah salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan oleh setiap Muslim yang baligh dan mampu. Dalil kewajibannya terdapat dalam Al-Qur’an: (QS. Al-Baqarah: 183)

Keutamaan puasa Ramadhan dibandingkan puasa lainnya antara lain:
Puasa wajib yang utama dibanding puasa sunnah.
Mendapat pahala berlipat ganda karena dilakukan di bulan penuh berkah.
Dosa-dosa diampuni jika dilakukan dengan penuh iman dan ihtisab (mengharap pahala dari Allah). Bulan diturunkannya Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia (QS. Al-Baqarah: 185).

Puasa Ramadhan memiliki berbagai fungsi, baik secara spiritual, sosial, maupun kesehatan, antara lain meningkatkan ketakwaan kepada Allah.
Mendidik kesabaran dan pengendalian diri dari hawa nafsu. Menumbuhkan empati kepada kaum fakir miskin yang sering merasakan lapar.
Membersihkan jiwa dari dosa dan penyakit hati.
Menyehatkan tubuh, sesuai dengan hadis:”Berpuasalah, niscaya kalian akan sehat.” (HR. Thabrani).

Puasa juga memiliki nilai pendidikan yang tinggi, baik secara individu maupun sosial. Pendidikan Ruhiyah (Spiritual). Membentuk pribadi yang lebih dekat dengan Allah.Meningkat kan kualitas ibadah, seperti shalat, tilawah Al-Qur’an, dan doa.
Mengajarkan keikhlasan dalam beramal.

Pendidikan Akhlak
Membentuk akhlak yang lebih baik, seperti jujur, sabar, dan menghindari ghibah. Meningkatkan kontrol diri terhadap hawa nafsu. Menumbuhkan sikap dermawan, karena dianjurkan banyak bersedekah.

Pendidikan Sosial
Memperkuat ukhuwah Islamiyah dengan berbagi dalam buka puasa dan zakat fitrah. Mengajarkan persamaan derajat, karena semua Muslim, kaya atau miskin, berpuasa bersama.

Puasa Ramadhan memiliki banyak keutamaan, di antaranya puasa adalah perisai dari api neraka
“Puasa itu adalah perisai, maka janganlah berkata kotor dan bertindak bodoh. Jika seseorang mencaci maki atau mengajaknya bertengkar, hendaknya ia berkata: ‘Aku sedang berpuasa’.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Pahala puasa hanya Allah yang menentukan
“Setiap amal anak Adam dilipatgandakan, satu kebaikan dengan sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat. Allah berfirman: ‘Kecuali puasa, karena sesungguhnya puasa itu untuk-Ku, dan Aku sendiri yang akan membalas nya’.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Puasa membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat “Bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan: kebahagiaan saat berbuka dan kebahagiaan saat bertemu dengan Rabbnya.” (HR. Muslim)

Ada malam yang lebih baik dari seribu bulan (Lailatul Qadar) “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan (Lailatul Qadar). Dan tahukah kamu apa malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 1-3)

Puasa membawa seseorang ke surga melalui pintu khusus “Ar-Rayyan”. Di surga ada satu pintu yang disebut Ar-Rayyan. Orang- orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu itu pada hari kiamat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

 

PUASA UNTUK POLA PIKIR MUSLIM KAFFAH
Muslim yang hidup secara kaffah berarti menerapkan Islam secara menyeluruh dalam setiap aspek kehidupannya, baik dalam pola pikir, gaya hidup, maupun interaksi sosial. Ini berdasarkan firman Allah “Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara kaffah (menyeluruh)…” (QS. Al-Baqarah: 208)

Berikut ini adalah pola pikir dan gaya hidup seorang Muslim kaffah:
1.Pola Pikir Muslim Kaffah
Muslim kaffah memiliki pola pikir yang berlandaskan tauhid, yaitu keyakinan bahwa hanya Allah yang berhak disembah dan menjadi sumber hukum serta pedoman hidup.

1.Berpikir Sesuai Syariat Islam. Selalu menilai segala sesuatu berdasarkan halal-haram, bukan sekadar untung-rugi duniawi.
Menjadikan Al-Qur’an dan Sunnah sebagai standar utama dalam mengambil keputusan.

2.Memandang Dunia sebagai Ladang Akhirat
Dunia bukan tujuan akhir, tetapi tempat untuk beramal sebagai bekal menuju akhirat. Tidak diperbudak oleh harta, jabatan, atau nafsu duniawi.

3.Menjadikan Dakwah sebagai Tanggung Jawab
Berusaha menyebarkan Islam, baik dengan ilmu, akhlak, maupun perbuatan.
Tidak hanya fokus pada diri sendiri, tetapi juga ingin masyarakat hidup sesuai syariat.

4.Mengutamakan Ukhuwah Islamiyah. Berpikir bahwa semua Muslim adalah saudara, sehingga harus saling membantu dan menjaga persatuan umat Islam.

5.Kritis terhadap Sistem yang Bertentangan dengan Islam. Tidak mudah menerima ideologi atau sistem yang bertentangan dengan Islam, seperti sekularisme, liberalisme, atau materialisme. Berusaha memperjuangkan sistem kehidupan yang sesuai dengan syariat.

2.Gaya Hidup Muslim Kaffah. Gaya hidup Muslim kaffah selalu selaras dengan ajaran Islam, baik dalam ibadah, muamalah, maupun akhlak.

1.Menjaga Ibadah dengan Konsisten. Shalat lima waktu tepat waktu dan berjamaah jika memungkinkan.
Memperbanyak ibadah sunnah seperti puasa, shalat malam, dan dzikir.

2.Makan dan Minum Sesuai Sunnah. Hanya mengonsumsi makanan halal dan thayyib.
Menghindari makanan dan minuman yang dilarang seperti alkohol dan riba dalam bisnis makanan.
Mengikuti adab makan Rasulullah, seperti makan dengan tangan kanan dan tidak berlebihan.

3.Menutup Aurat dengan Sempurna. Pakaian tidak hanya menutup aurat, tetapi juga sesuai dengan aturan syar’i (tidak ketat atau transparan). Bagi laki-laki, tidak menyerupai pakaian perempuan dan sebaliknya.

4.Memilih Pergaulan yang Baik. Menjaga pergaulan agar selalu dalam batasan syariat. Menghindari ikhtilat (campur baur laki-laki dan perempuan yang tidak mahram tanpa keperluan syar’i). Bersikap baik kepada non-Muslim tanpa mengorbankan prinsip Islam.

5.Bekerja dan Berbisnis Sesuai Islam.Menghindari riba, gharar ketidakjelasan), dan transaksi haram lainnya.

Mencari nafkah dengan jujur dan halal. Tidak terpengaruh gaya hidup konsumtif dan hedonisme.

6.Menjadikan Rumah Tangga sebagai Benteng Islam. Menikah dengan niat ibadah dan membangun keluarga yang islami.

Mendidik anak-anak dengan nilai-nilai Islam sejak dini. Menciptakan suasana rumah yang penuh keberkahan, seperti dengan membaca Al-Qur’an, shalat berjamaah, dan diskusi ilmu agama.

7.Berperan dalam Perjuangan Islam.
Mendukung dan terlibat dalam dakwah dan amar ma’ruf nahi munkar.

Membantu saudara seiman yang tertindas atau membutuhkan.
Memperjuangkan penerapan hukum Islam dalam kehidupan.

Di bulan Ramadhan, pola pikir dan gaya hidup mengalami perubahan yang cukup signifikan karena adanya ibadah puasa.

Beberapa perubahan utama dalam pola pikir dan gaya hidup selama Ramadhan:
Pola Pikir di Bulan Ramadhan.
1.Lebih Sabar dan Menahan Diri.Puasa melatih kesabaran, baik dalam menghadapi lapar dan haus maupun dalam mengontrol emosi.

2.Meningkatkan Kesadaran Spiritual. Fokus utama Ramadhan adalah mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak ibadah, seperti shalat, membaca Al-Qur’an, dan dzikir.

3.Mengutamakan Akhlak yang Baik. Ramadhan mengajarkan untuk lebih sabar, rendah hati, dan menjaga lisan dari perkataan buruk.

4.Rasa Empati dan Kepedulian Sosial Meningkat. Dengan merasakan lapar, seseorang lebih mudah memahami kondisi orang yang kurang mampu dan terdorong untuk bersedekah.

5.Berorientasi Akhirat
Fokus hidup lebih pada ibadah dan kebaikan, bukan sekadar mengejar duniawi.

Gaya Hidup di Bulan Ramadhan.
1.Perubahan Pola Makan
Mengurangi frekuensi makan dari tiga kali sehari menjadi dua kali (sahur dan berbuka), serta lebih selektif dalam memilih makanan sehat agar kuat menjalani puasa.

2.Mengatur Waktu dengan Lebih Baik. Waktu lebih disiplin, karena ada jadwal sahur, berbuka, shalat tarawih, dan tilawah Al-Qur’an.

3.Mengurangi Aktivitas Duniawi yang Berlebihan
Mengurangi tontonan yang tidak bermanfaat, menghindari gosip, serta lebih fokus pada hal-hal positif.

4.Lebih Aktif dalam Ibadah
Meningkatkan shalat sunnah, shalat tarawih, i’tikaf, dan membaca Al-Qur’an lebih banyak dari biasanya.

5.Lebih Banyak Bersedekah
Banyak orangmeningkatkan sedekah dan zakat di bulan ini, karena pahalanya berlipat ganda.

6.Istirahat yang Lebih Teratur. Tidur lebih awal agar bisa bangun sahur, menghindari begadang yang tidak perlu.

Kesimpulan.
Puasa Ramadhan bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga merupakan sarana pembentukan pola pikir dan gaya hidup seorang Muslim kaffah. Melalui puasa, seorang Muslim dilatih untuk lebih sabar, disiplin, bertakwa, dan peduli kepada sesama.

Dari segi pola pikir, puasa membentuk kesadaran bahwa kehidupan dunia hanyalah tempat beramal untuk akhirat. Seorang Muslim kaffah menjadikan syariat Islam sebagai pedoman utama dalam setiap aspek kehidupannya, baik dalam berpikir, bersikap, maupun bertindak.

Dari segi gaya hidup, puasa mengajarkan kedisiplinan, kesederhanaan, dan keutamaan ibadah. Seorang Muslim kaffah tidak hanya menjaga ibadah wajib, tetapi juga memperbanyak ibadah sunnah, menjaga pergaulan, memilih rezeki yang halal, serta membangun rumah tangga dan lingkungan yang islami.

Dengan demikian, puasa menjadi momentum yang tepat untuk mengembali kan dan memperkuat pola pikir serta gaya hidup yang kaffah dalam Islam. Jika nilai-nilai yang dilatih selama Ramadhan terus diterapkan setelahnya, maka seorang Muslim dapat menjadi pribadi yang lebih baik, tidak hanya dalam ibadah tetapi juga dalam kehidupan sosial dan perjuangan menegakkan nilai-nilai Islam.

Leave a Reply