THAIF SABAR DAN TEGUH Oleh: Duski Samad

Artikel Tokoh225 Views

THAIF SABAR DAN TEGUH

Oleh: Duski Samad
Ziarah ke Thaif, 06012025.

Kota Thaif (atau Ta’if), Arab Saudi memiliki sejarah panjang, budaya yang kaya, dan pentingnya peran dalam sejarah Islam.
Thaif terletak di wilayah barat Arab Saudi, di ketinggian sekitar 1.800 meter di atas permukaan laut. Kota ini dikenal sebagai daerah pegunungan yang sejuk, menjadikannya tempat peristirahatan populer.

Thaif memiliki sejarah penting dalam Islam. Nabi Muhammad SAW pernah mengunjungi Thaif untuk menyebarkan dakwah Islam, meskipun mengalami penolakan dan penganiayaan di awal misinya.
Kota ini terkenal dengan hasil pertanian, terutama buah-buahan seperti anggur, delima, dan mawar. Minyak mawar dari Thaif sangat terkenal dan menjadi produk unggulan yang mudah didapatkan destinasi wisata religius yang dikunjungi.

Ada Masjid Abdullah Ibnu Abbas yang menjadi kunjungan pertama di Thaif.
Sejarah berkuburnya Abdullah bin Abbas, seorang sahabat Nabi Muhammad SAW, di Thaif memiliki beberapa versi dan dikelilingi oleh cerita-cerita tradisional.

Abdullah bin Abbas adalah sepupu Nabi Muhammad SAW dan salah satu sahabat yang paling dihormati. Abdullah bin Abbas dikenal sebagai “Habrul Ummah” (Cendekiawan Umat) dan “Tarjumanul Quran” (Penafsir Al-Qur’an) karena pemahamannya yang mendalam terhadap Al-Qur’an dan hadis.

Lahir di Makkah pada tahun 618 M dan meninggal sekitar tahun 687 M (68 H).
Setelah peristiwa besar pembunuhan Khalifah Utsman bin Affan dan konflik politik pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Abbas sempat menarik diri dari konflik tersebut.

Ada riwayat yang menyatakan bahwa beliau pindah ke Thaif untuk menghindari keterlibatan lebih jauh dalam perselisihan politik di pusat pemerintahan Muslim.

Abdullah bin Abbas wafat di Thaif dan dimakamkan di sana. Lokasi makamnya kini menjadi salah satu tempat bersejarah yang sering dikunjungi oleh peziarah.

Makamnya terletak dekat dengan Masjid Abdullah bin Abbas di Thaif, yang menjadi simbol penghormatan terhadap jasa-jasa beliau dalam Islam. Karena iklimnya yang sejuk, Thaif menjadi destinasi wisata domestik utama di Arab Saudi. Tempat wisata populer termasuk Kebun Mawar Thaif, kawasan Al-Shafa, dan Al-Hada.

SABAR DAN TEGUH DI TENGAH UJIAN
Menyebut Thaif sebagai simbol kota perjuangan sabar dann teguh di tengah ujian. Peristiwa Thaif adalah salah satu momen penting dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW, di mana beliau mengalami ujian berat dalam menyampaikan dakwah, ketika dakwah mendapat penolakan bahkan mengancam nyawa.

Al-Qur’an tidak secara langsung menyebutkan peristiwa Thaif, namun spiritnya terdapat ayat-ayat yang sering dikaitkan dengan kesabaran Nabi dalam menghadapi penolakan, termasuk di Thaif. Peristiwa ini juga banyak dibahas dalam hadis dan sirah Nabi.

Dalam surah Al-Ahzab (33:45-48) Allah menyebut Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa kabar gembira dan peringatan, yang sering dikaitkan dengan kesabaran beliau dalam dakwah: “Wahai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu sebagai saksi, pembawa kabar gembira, dan pemberi peringatan.”

Pada Surah Al-Isra (17:84) diingatkan lagi
Nabi untuk tetap bersabar dan menyerahkan urusannya kepada Allah. Ini relevan dengan pengalaman beliau di Thaif:
“Katakanlah: ‘Setiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing.’ Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.”

Dalam Hadis yang banyak dikenal terkait peristiwa Thaif adalah kisah Nabi Muhammad SAW memanjatkan doa setelah diusir dan disakiti: “Ya Allah, kepada-Mu aku mengadukan kelemahan kekuatanku, sedikitnya dayaku, dan hinanya aku di mata manusia. Wahai Zat yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Engkaulah Tuhan orang-orang yang lemah, dan Engkaulah Tuhanku. Kepada siapa Engkau menyerahkan diriku? Kepada orang jauh yang membenciku atau kepada musuh yang Engkau berikan kuasa atas diriku? Jika Engkau tidak murka kepadaku, aku tidak peduli. Namun, keselamatan dari-Mu lebih luas untukku…” (HR Thabrani).

Peristiwa Thaif pelajaran tentang kesabaran Nabi. Beliau tetap teguh meski menghadapi penolakan dan penghinaan. Thaif juga menunjukkan kedekatan kepada Allah: Nabi tetap mengutamakan ridha Allah di atas segalanya. Nabi tidak membalas dengan keburukan saat malaikat menawarkan untuk menghancurkan Thaif, Nabi menolak dan justru mendoakan kebaikan bagi mereka.

Peristiwa ini menjadi inspirasi besar bagi umat Islam untuk tetap sabar, memaafkan, dan terus berdakwah dengan hikmah.

JEJAK ISLAM DI KOTA THAIF
Thaif adalah kota yang memiliki jejak sejarah Islam yang penting, terutama terkait perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan Islam. Beberapa peristiwa sejarah Islam terkait Thaif:

1. Dakwah Nabi Muhammad SAW di Thaif
Pada tahun ke-10 kenabian, Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan ke Thaif untuk berdakwah kepada Bani Thaqif. Beliau berharap mereka akan menerima Islam dan mendukung perjuangannya, terutama setelah tekanan yang berat dari kaum Quraisy di Makkah.

Sayangnya, penduduk Thaif menolak dakwah beliau dengan keras, bahkan menghina dan melempari beliau dengan batu hingga terluka.

Dalam keadaan terluka, Nabi SAW berdoa kepada Allah, menunjukkan kesabaran dan keikhlasannya: “Ya Allah, kepada-Mu aku mengadu lemahnya kekuatanku, sedikitnya daya upayaku, dan hina diriku di hadapan manusia…”

2. Perlindungan di Kebun Anggur.
Setelah diusir, Nabi SAW berlindung di sebuah kebun anggur milik dua orang kafir Quraisy, Utbah dan Syaibah bin Rabi’ah. Di sini, mereka merasa iba dan mengirim seorang pelayan bernama Addas untuk memberikan makanan kepada Nabi.

Addas, seorang Kristen asal Niniwe, mendengarkan dakwah Nabi dan akhirnya masuk Islam. Ini menunjukkan bahwa meskipun Thaif menolak, benih Islam tetap tumbuh melalui pertemuan ini.

3. Penaklukan Thaif
Setelah Perang Hunain pada tahun 8 H, Thaif menjadi target penaklukan karena Bani Thaqif adalah sekutu kaum musyrikin. Rasulullah SAW dan pasukan Muslim mengepung kota tersebut selama beberapa minggu.

Namun, Thaif memiliki benteng yang kuat, dan pengepungan itu dihentikan tanpa penaklukan. Rasulullah SAW kemudian mendoakan penduduk Thaif agar mereka menerima Islam. Doa beliau terkabul. Pada tahun 9 H, delegasi Bani Thaqif datang ke Madinah untuk memeluk Islam.

4. Thaif sebagai Pusat Peradaban Islam
Setelah memeluk Islam, Thaif berkembang menjadi salah satu kota penting dalam peradaban Islam, terutama karena posisinya yang strategis dan kondisi alamnya yang mendukung pertanian.

Thaif dikenal dengan hasil pertanian seperti anggur, delima, dan mawar, yang juga mendukung ekonomi wilayah Arab.

5. Makam Abdullah bin Abbas
Sahabat Nabi Muhammad SAW yang dikenal sebagai ahli tafsir Al-Qur’an, Abdullah bin Abbas, dimakamkan di Thaif. Makamnya menjadi salah satu situs sejarah penting di kota ini.

6. Thaif dalam Sejarah Islam Selanjutnya.
Thaif terus memainkan peran penting dalam sejarah Islam, baik dalam bidang perdagangan maupun budaya. Kota ini juga menjadi tempat peristirahatan bagi banyak penguasa Muslim karena iklimnya yang sejuk dan damai.

Jejak sejarah ini menjadikan Thaif sebagai kota yang penuh nilai sejarah dan spiritual, menarik perhatian umat Islam dari berbagai belahan dunia.

Setelah mengunjugi masjid Abdullah Ibn Abbas, makan siang ala Arab satu nampan besar untuk empat orang, akhirnya miqat untuk umroh di Qarnul Manazil tidak jadi dilakukan karena hujan, suhu 17 derjat. Semoga perjalanan ini meneguhkan hati dijalan kebenaran ditengah kuatnya arus hedonis dan materilistis. DS. 06012025. @thaifotasejukdanteguh.

Leave a Reply