MANFAAT TEKNOLOGI KECERDASAN BUATAN (AI) DAN PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN TENTANG MODERASI DI MADRASAH IBTIDAIYAH Nunung Nuraeni

MANFAAT TEKNOLOGI KECERDASAN BUATAN (AI) DAN PERAN GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN TENTANG MODERASI DI MADRASAH IBTIDAIYAH

Nunung Nuraeni

Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Falah

Teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam pendidikan telah menjadi fenomena yang cukup penting dan semakin diperhatikan, terutama dalam konteks pengembangan karakter siswa di Madrasah Ibtidaiyah (MI). Di era globalisasi yang dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, penting bagi pendidik memiliki kemampuan untuk memanfaatkan media afektif dan inovatif untuk membantu meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep moderasi, seperti nilai-nilai toleransi, empati, dan menerima perbedaan dalam berbagai perspektif, baik agama, sosial,maupun budaya.Memahami konsep moderasi sangat penting dalam membangun karakter siswa yang siap menghadapi tantangan sosial dan budaya yang beragam. Teknologi AI memiliki potensi untuk memberikan berbagai solusi yang dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam proses pembelajaran, termasuk media pembelajaran interaktif, inovatif, dan analisis data untuk evaluasi pembelajaran, serta platform kolaboratif untuk diskusi. Dengan demikian, penerapan teknologi AI tidak hanya berpotensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi juga memiliki peran yang krusial dalam membentuk karakter siswa sebagai generasi muda yang memiliki sikap moderat dan siap menghadapi dinamika sosial yang kompleks.

PEMAHAMAN KONSEP MODERASI

Teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam konteks pendidikan berpotensi untuk memperdalam pemahaman siswa mengenai konsep moderasi.Dengan menggunakan platform pembelajaran berbasis AI, siswa dapat mengakses materi yang disajikan dengan penjelasan yang komprehensif tentang konsep moderasi, termasuk nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, seperti toleransi, keseimbangan, dan dialog konstruktif. Dengan pemahaman yang lebih baik, siswa diharapkan mampu menginternalisasi nilai-nilai moderasi yang relevan dalam kehidupan sehari-hari. Penyampaian materi yang interaktif dan inovatif, yang didukung oleh teknologi AI, dapat membantu dan menambah daya tarik dalam proses pembelajaran, sehingga siswa lebih mudah memahami dan menerapkan konsep moderasi dalam berbagai konteks di kehidupan mereka.

Dalam proses ini guru memiliki peran yang sangat penting yaitu sebagai fasilitator. Guru dituntut memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan teknologi AI ke dalam kurikulum dengan cara yang sesuai dan efektif. Untuk itu, guru perlu diberikan pelatihan untuk memahami cara menggunakan teknologi berbasis AI dan menginterpretasikan data yang dihasilkan. Adapun, tantangan dalam memanfaatkan teknologi AI juga harus diperhatikan diantaranya: 1) Infrastruktur yang tidak memadai, seperti akses internet yang terbatas di beberapa daerah tertentu, 2) kurangnya perangkat teknologi, yang dapat menghambat implementasi teknologi AI,3) guru yang kurang berkompetensi dalam mengoprasikan teknologi AI, mereka mungkin akan merasa kesulitan dalam mengadaptasi metode pembelajaran yang baru, sehingga dukungan yang memadai sangat diperlukan.

PENGGUNAAN MEDIA INTERAKTIF

Teknologi kecerdasan buatan (AI) memungkinkan menyediakan media pembelajaran interaktif dan inovatif yang dapat digunakan untuk memperkuat pemahaman siswa terhadap konsep moderasi. seperti media pembelajaran yang dirancang dan disesuaikan dengan gaya belajar siswa dan media dengan elemen gamifikasi yang relevan dengan kehidupan siswa sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan, misalnya, siswa dihadapkan pada situasi yang memerlukan penerapan dari nilai_nilai moderasi. Dengan cara ini, siswa tidak hanya belajar secara teori, tetapi juga mampu menerapkan konsep moderasi tersebut dalam situasi nyata. Media interaktif ini memfasilitasi pembelajaran aktif, dan terbukti lebih efektif dalam meningkatkan retensi informasi dan pemahaman siswa.

Namun demikian, peran guru dalam pemanfaatan media interaktif ini tidak dapat digantikan. Mereka harus mampu menyusun strategi pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi AI dengan pendekatan pedagogis dan metode yang tepat. Guru juga perlu meninjau kembali dan mengevaluasi bagaimana perkembangan siswa selama penggunaan media interaktif untuk memastikan bahwa tujuan pembelajaran tercapai. Adapun hambatan yang mungkin muncul yaitu: 1) kesenjangan digital di kalangan siswa, di mana tidak semua siswa memiliki akses yang sama terhadap teknologi. 2) tidak semua siswa merasa nyaman dengan metode pembelajaran yang menggunakan teknologi, sehingga perlu ada pendekatan yang inklusif untuk mengatasi masalah ini.

PENINGKATAN AKSES INFORMASI

Teknologi kecerdasan buatan (AI) memungkinkan untuk meningkatkan akses informasi yang relevan tentang moderasi, sehingga siswa mampu mengembangkan pemahaman yang lebih komprehensif. Teknologi AI dapat mengkurasi konten dari berbagai sumber, termasuk artikel, video, dan materi ajar interaktif yang membahas konsep moderasi dari berbagai perspektif. Dengan begitu, siswa mendapatkan informasi dari banyak sumber, siswa juga dapat mencari topik yang kompleks dengan cara yang lebih terstruktur. Dalam hal ini Guru harus mengarahkan dan memastikan bahwa siswa menggunakan sumber yang jelas dan relevan, serta membantu siswa dalam menganalisis informasi yang mereka temukan. Adapun tantangan yang biasanya muncul yaitu potensi informasi yang berlebihan sehingga membuat siswa merasa bingung dengan informasi yang didapat. Oleh karena itu, keterampilan literasi informasi perlu diajarkan,sehingga siswa mampu menilai dan memilah informasi secara kritis. Dengan dukungan yang tepat, peningkatan akses informasi melalui teknologi AI dapat membantu proses pembelajaran dan membantu siswa memahami konsep moderasi dengan lebih baik.

PENGEMBANGAN BERPIKIR KRITIS

Penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam konteks pendidikan dapat secara signifikan meningkatkan perkembangan keterampilan berpikir kritis siswa. Guru dapat menggunakan teknologi AI dengan menyajikan situasi atau masalah yang sulit namun tetap relevan dengan kehidupan siswa, lalu meminta siswa untuk menganalisis dari berbagai sudut pandang sebelum mengambil keputusan. Misalnya dengan simulasi, siswa dihadapkan pada situasi yang mengharuskan mereka menggunakan dan menerapkan konsep dan nilai moderasi saat berinteraksi dengan orang lain dengan latar belakang yang berbeda seperti perbedaan agama atau budaya.Pendekatan ini dapat meningkatkan keterampilan analitis siswa secara kritis, juga mendorong mereka untuk mempertimbangkan segala konsekuensi dari tindakan mereka dalam konteks yang lebih luas.

Akan tetapi,guru harus mendampingi siswa dalam menganalisis situasi yang diberikan oleh AI dan membantu siswa memahami berbagai argumentasi yang ada. Dengan begitu, guru dapat memberikan bimbingan yang diperlukan untuk membantu meningkatkan perkembangkan kemampuan berpikir kritis siswa secara efektif. Tantangan yang mungkin dihadapi seperti: 1) kurangnya waktu untuk membahas secara mendalam setiap situasi yang diberikan,dan 2) keterbatasan dalam sumber daya teknologi yang tersedia. Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk memberikan pelatihan bagi guru dan memastikan infrastruktur yang memadai untuk mendukung pembelajaran yang berbasis teknologi AI.

KESIMPULAN

Penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam konteks pendidikan dapat secara signifikan mendukung pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa. Dengan memanfaatkan teknologi AI guru dapat menyajikan sebuah situasi,skenario atau kasus yang sulit, di mana siswa diminta untuk menganalisis menggunakan berbagai sudut pandang sebelum mengambil keputusan. Misalnya, melalui simulasi yang dirancang dengan baik, siswa dapat dihadapkan pada situasi yang mengharuskan mereka menerapkan nilai-nilai dari konsep moderasi dalam berinteraksi dengan orang lain yang memiliki latar belakang berbeda. Pendekatan ini dapat meningkatkan keterampilan analitis siswa,dan juga mendorong mereka untuk mempertimbangkan segala konsekuensi dari tindakan mereka dalam konteks yang lebih luas.

Dalam proses ini guru memiliki peran yang sangat penting. Guru dituntut untuk memiliki kemampuan yang lebih baik dalam memanfaatkan teknologi AI dan mampu mengintegrasikannya dengan kurikulum pembelajaran yang ada.Guru harus membantu, mendampingi dan membimbing siswa dalam proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi AI sebagai inovasi dalam pembelajaran. Terutama untuk menganalisis situasi atau skenario yang diberikan oleh AI. Dengan begitu guru dapat membatu siswa dalam meningkatkan perkembangan berpikir kritis secara efektif dan membantu mereka memahami berbagai argumentasi yang ada. . Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk memberikan pelatihan bagi guru dan memastikan infrastruktur yang memadai untuk mendukung pembelajaran yang berbasis teknologi AI.Sehingga guru memilki mampu mengatasi setiap hambatan dan tantangan yang muncul dalam proses pembelajaran dan memiliki kompetensi yang lebih baik dalam memanfaatkan teknologi AI untuk meningkatkan pemahaman tentang moderasi terutama di Madrasah Ibtidaiyah (MI).